Analisis Deskriptif Persentase Uji Hipotesis

dari konstruksi teoritis yang harus diukur oleh suatu jenis alat ukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu instrumen, peneliti melakukan uji coba instrumen.

3.7.2. Reliabilitas

Menurut Arikunto 2006: 154, reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Setelah dilakukan uji coba instrumen, dapat diketahui bahwa instrumen sudah reliabel.

3.8. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian, karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase.

3.8.1. Analisis Deskriptif Persentase

Peneliti menggunakan analisis deskriptif persentase untuk mengetahui gambaran kemampuan berinteraksi sosial pada siswa sebelum pre test dan sesudah post test diberi perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Sehingga dapat diketahui seberapa besar layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial siswa.

3.8.2. Uji Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok teknik permainan dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa, maka menggunakan rumus uji Wilcoxon Match Pairs Test yaitu dengan cara membandingkan hasil dari pre-test dan post-test dengan tabel bantu untuk test Wilcoxon Sugiyono, 2009:152. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini kurang dari 25 maka cara penghitungan yang digunakan adalah membandingkan jenjang terkecil dari pre test dan post test dengan tabel harga-harga kritis dalam tes Wilcoxon. Guna mengambil keputusan menggunakan pedoman dengan taraf signifikansi 5 dengan ketentuan Sugiyono, 2009:160: Ho: Tidak terjadi peningkatan kemampuan interaksi sosial siswa setelah diberikan treatment bimbingan kelompok teknik permainan. Ha: terjadi peningkatan kemampuan interaksi sosial siswa setelah diberikan treatment bimbingan kelompok teknik permainan. 1. Ho ditolak Ha diterima apabila nilai sig 0,05. 2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai sig ≥ 0,05. 73

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini secara berturut-turut dipaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Upaya meningkatkan kemampuan ionteraksi sosial siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan siswa kelas VII F SMP Negeri 13 Semarang tahun ajaran 20122013 ”.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi perilaku interaksi sosial siswa sebelum dan sesudah

memperoleh layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Secara keseluruhan, deskripsi perilaku kemampuan interaksi sosial siswa kelas VII F SMP Negeri 13 Semarang sebelum dan sesudah memperoleh layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Tingkat Perilaku Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Sebelum Dan Sesudah Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan Interval Persentase Skor Kriteria Jumlah Sampel Pre test Post test 20 - 36 Sangat yang beragam SR - - 37 - 52 Yang beragam R 2 siswa yaitu: -

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP KEGIATAN KEPRAMUKAAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 DEMAK TAHUN 2012 2013

4 81 216

MENINGKATKAN KETRAMPILAN ETIKA PERGAULAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 3 DEMAK TAHUN AJARAN 2011 2012

0 13 238

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI EXPERIENTIAL LEARNING DENGAN TEKNIK OUTBOUND PADA SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 13 SEMARANG

0 8 254

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

2 25 28

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PERBAUNGAN T.A 2015/2016.

1 3 28

MENINGKATKAN PENGENDALIAN AMARAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP RAKSANA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 176

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26