97
commersoni, kembung Rastrelliger sp., selar Caranx sp., tigawaja Otolithus sp. dan ikan kuwe Carangoides spp.. Kelompok demersal seperti cucut
Charcharinus sp., kakap Lates calcarifer, merah Lutjanus sp., bawal putih Pampus argentus, layur Trichiurus spp., pari Dasyatis sp., dan ikan lidah
Cynoglossus biloineatus. Jenis udang yang banyak tertangkap adalah lobster Panulirus spp.. Ikan karang banyak tertangkap jenis kerapu Epinephelus sp..
Jumlah produksi ikan selama periode 1994-2006 berfluktuasi Lampiran 15d. Peningkatan dan penurunan produksi tidak begitu besar, rata-rata sekitar 5-
25 per tahun. Peningkatan cukup tinggi terjadi di tahun 1997, yaitu sekitar 38 dari tahun sebelumnya. Penurunan produksi cukup tinggi terjadi pada tahun 2003,
yaitu sekitar 28 dari tahun sebelumnya. Produksi berjumlah 2.365 ton tahun 1994, meningkat menjadi 2.462 ton tahun 1998. Pada tahun-tahun berikutnya
produksi cenderung menurun, hingga menjadi 1.605 ton pada tahun 2006. Nilai produksi ikan berfluktuasi, searah dengan fluktuasi yang terjadi pada
jumlah produksi Lampiran 15e. Nilai produksi sebesar Rp 2.995.870.000,00 pada tahun 1994, menurun di tahun 1995, selanjutnya meningkat kembali hingga
mencapai Rp 15.013.080.000,00 pada tahun 2000. Persentase peningkatan nilai produksi yang tinggi terjadi pada tahun 1998-1999 yaitu sekitar 70-80, atau
dapat diartikan terjadi peningkatan harga yang relatif tinggi pada periode tersebut. Hal ini terkait dengan jenis ikan yang merupakan komoditas ekspor yaitu lobster.
Nilai produksi mencapai puncak tertinggi pada tahun 2000 yaitu Rp 15.013.080.000,00. Pada tahun-tahun berikutnya nilai produksi ikan cenderung
menurun, hingga menjadi Rp 12.809.950.000,00 pada tahun 2006.
4.11 Kabupaten Trenggalek
4.11.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Trenggalek
1 Kondisi geografi dan topografi
Kabupaten Trenggalek terletak pada 111 °24’-112°11’ BT dan 7°53’-8°34’
LS. Batas administratif sebelah utara dengan Kabupaten Tulungagung dan Ponorogo, sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung, selatan Samudera
Hindia dan sebelah barat dengan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan.
98
Luas wilayah 1.205,22 km
2
atau 120.522 ha. Topografi sebagian besar wilayah merupakan dataran tinggi dan sebagian kecil lainnya merupakan dataran
rendah. Ketinggian sekitar 0-1.500 m dpl. Kemiringan tanah berkisar antara 15 sampai dengan 25. Panjang pantai sekitar 96 km, sebagian besar berbentuk
teluk yaitu Teluk Panggul, Teluk Munjungan dan Teluk Prigi. Sekitar sepertiga dari panjang pantai keseluruhan yaitu 96 km, berupa tebing dan batu karang.
Teluk Prigi mempunyai tiga pantai yaitu Pantai Damas, Ngresep, dan Pantai Karanggongso. Perairan Prigi merupakan perairan teluk yang terlindung, dengan
kedalaman rata-rata 9-35 m. Dasar laut lumpur bercampur pasir, sedikit berbatu karang, dengan kedalaman 15-61 m Dislutkan Kabupaten Trenggalek 2004.
2 Kondisi sosial dan ekonomi
Kabupaten Trenggalek secara administratif terdiri atas 14 kecamatan. Perkembangan ekonomi Trenggalek relatif lebih lambat dibandingkan dengan
kabupaten lainnya di Jawa Timur. Penduduk tahun 2004 berjumlah 675.994 jiwa, dengan pertumbuhan sekitar 0,7. Penyebaran penduduk di tingkat kabupaten,
kecamatan dan desa relatif merata. Mobilitas penduduk rendah, kecuali sebagian angkatan kerja yang mencari pekerjaan keluar daerah. Penduduk Watulimo tahun
2003 berjumlah 61.038 jiwa Dislutkan Kabupaten Trenggalek 2004. Sebagian besar masyarakat Kecamatan Watulimo bermatapencaharian
sebagai petani dan nelayan. Sepanjang pantai Teluk Prigi terutama Pantai Ngresep menjadi pusat kegiatan perikanan, dengan keberadaan PPN Prigi, Perum
Prasarana Perikanan Samudera, dan Balai Benih Udang Galah.
4.11.2 Kegiatan Perikanan Kabupaten Trenggalek
1 Unit penangkapan ikan
Kapalperahu yang beroperasi di Kabupaten Trenggalek yaitu jenis perahu tanpa motor, motor tempel, dan kapal motor. Jumlah perahukapal yang
beroperasi selama periode tahun 1994-2006 berfluktuasi, dengan kecenderungan meningkat Lampiran 16a. Perahukapal berjumlah 1.253 unit pada tahun 1994,
meningkat dengan peningkatan rata-rata sekitar 10 hingga berjumlah 1.306 pada tahun 1997. Tahun 1998 dan 1999 jumlahnya menurun, namun meningkat
kembali pada tahun 2000 hingga mencapai 2.312 unit pada tahun 2006.
99
Armada penangkapan didominasi oleh jenis perahu motor tempel. Perahu tanpa motor secara berangsur-angsur digantikan oleh perahu motor tempel dan
kapal motor. Perahu tanpa motor 628 unit tahun 1994, menurun menjadi 190 unit tahun 2006. Perahu motor tempel 537 unit pada tahun 1994, meningkat menjadi
1.212 pada tahun 2006. Seiring dengan peningkatan fasilitas di PPN Prigi, jumlah kapal motor yang beroperasi di Kabupaten Trenggalek semakin meningkat.
Jumlah kapal motor meningkat dari 88 unit tahun 1994, menjadi 910 unit pada tahun 2006 atau meningkat sekitar 1.000 dalam waktu 10 tahun.
Sebagian besar kapalperahu yang ada di Kabupaten Trenggalek merupakan kapalperahu yang beroperasi di PPN Prigi. Jumlah kapalperahu di PPN Prigi
periode 1999-2006 cenderung meningkat, namun dalam jumlah yang relatif kecil. Tahun 1999 berjumlah 690 unit, meningkat menjadi 1.107 unit tahun 2006 atau
meningkat sekitar 60 dalam kurun waktu 7 tahun Lampiran 17a. Jenis alat tangkap di Kabupaten Trenggalek meliputi pukat cincin purse
seine, gillnet, pukat pantai, bagan apung, jaring klitik, trammel net, pancing, payang dan longline. Jumlah alat tangkap periode 1994-2006 cenderung
meningkat Lampiran 16b, yaitu dari 1.182 unit tahun 1994, meningkat menjadi 4.934 pada tahun 2005, namun menurun menjadi 3.783 unit tahun 2006.
Alat tangkap dominan adalah pancing dan jaring klitik. Jumlah pancing terus meningkat, yaitu dari 611 unit tahun 1994 menjadi 1.743 unit tahun 2006.
Jaring klitik meningkat, dari 256 unit tahun 1994 menjadi 1.461 unit tahun 2006. Purse seine dari 72 unit tahun 1994, meningkat menjadi 120 unit tahun 2003,
menurun menjadi 81 unit tahun 2006. Pukat pantai dan trammel net termasuk alat yang banyak digunakan, masing-masing berjumlah 81 dan 122 unit pada tahun
2006. Gillnet meningkat yaitu dari 35 unit pada tahun 1994, menjadi 251 unit tahun 2006. Longline sedikit digunakan, berjumlah 16 unit periode 1994-2001,
berkurang menjadi 4 unit tahun 2003 dan tidak digunakan lagi pada tahun 2006.
Sebagian besar alat tangkap yang ada di Kabupaten Trenggalek merupakan
alat tangkap yang beroperasi di PPN Prigi. Alat tangkap yang beroperasi di PPN
Prigi meliputi purse seine, jaring insang, payang, pukat pantai, pancing rawai, pancing ulur, pancing tonda, dan jaring klitik. Jumlah alat tangkap meningkat dari
705 unit tahun 1999, menjadi 1.757 unit tahun 2005 Lampiran 17b.
100
Pancing ulur alat tangkap yang dominan, terus meningkat yaitu dari 450 unit tahun 1999 menjadi 1.298 unit tahun 2005 atau meningkat 188 selama periode 6
tahun. Pukat cincin terus meningkat, yaitu dari 96 unit tahun 1999 menjadi 240 unit tahun 2005. Pancing tonda mulai beroperasi di PPN Prigi pada tahun 2004
dengan jumlah 28 unit, meningkat hampir 50 menjadi 51 unit tahun 2005. Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Trenggalek periode 2002-2006
cenderung meningkat Lampiran 16c. Nelayan berjumlah 5.771 orang pada tahun 2002, meningkat menjadi 8.573 orang pada tahun 2006. Sebagian besar jumlah
nelayan yang ada di Trenggalek adalah nelayan yang beroperasi di PPN Prigi. Jumlah nelayan di PPN Prigi periode 1999-2000 cenderung meningkat. Jumlah
nelayan pada tahun 2005, bertambah menjadi 6.235 orang atau meningkat sebesar 13 dibandingkan dengan jumlah nelayan tahun 2004 Lampiran 17c.
2 Produksi dan nilai produksi
Produksi ikan di Trenggalek meliputi beragam jenis ikan. Produksi utama dari kelompok pelagis yaitu tongkol Euthynnus spp. dan Auxis spp., cakalang
Katsuwonus pelamis, tenggiri papan Scomberomorus spp., kembung Rastrelliger sp., teri Stolephorus commersoni, selar Caranx sp., dan layang
Decapterus sp.. Kelompok demersal yaitu merah Lutjanus sp., bawal hitam Formio niger, layur Trichiurus spp., dan pepetek Leiognathus sp..
Produksi ikan periode tahun 1994-2006 cenderung meningkat Lampiran 16d. Produksi tahun 1994 berjumlah 5.782 ton, menurun menjadi 1.129 ton
tahun 1996. Pada tahun 2002 peningkatan produksi sangat tajam yaitu menjadi 57.472 ton dan terus meningkat menjadi 67.220 ton pada tahun 2003. Tahun 2004
produksi menurun secara signifikan yaitu menjadi 14.506 ton. Produksi ikan sebagian besar adalah dari PPN Prigi. Produksi PPN Prigi
selama periode tahun 1999-2006 cenderung meningkat, terjadi penurunan pada tahun 2004 dan 2005 Lampiran 17d. Produksi tahun 1999 berjumlah 13.340
ton, menurun pada tahun 2000. Produksi meningkat kembali tahun 2002 berjumlah 57.293 ton. Penurunan produksi secara tajam terjadi pada tahun 2004
menjadi 17.794 ton atau menurun 62 dari tahun sebelumnya. Produksi ikan meningkat kembali menjadi 121.199 ton pada tahun 2006.
101
Nilai produksi selama periode 1994-2003 terus meningkat, dengan peningkatan tajam terjadi pada tahun 2002 Lampiran 16e. Tahun 1994 sebesar
Rp 1.716.083.000,00, terus meningkat mencapai Rp 121.198.950.000,00 pada tahun 2006. Peningkatan nilai produksi cukup tajam terjadi pada tahun 2002 yaitu
menjadi Rp 120.692.250.000,00 atau meningkat 270 dari nilai produksi tahun 2001. Peningkatan nilai produksi yang sangat besar tersebut, dapat dikatakan
bahwa terjadi peningkatan harga ikan yang sangat tinggi di tahun tersebut. Nilai produksi ikan di Trenggalek sebagian besar adalah dari PPN Prigi.
Nilai produksi dari PPN Prigi selama periode tahun 1999-2006 cenderung meningkat, peningkatan tajam terjadi tahun 2002 Lampiran 17e. Tahun 1999
berjumlah Rp 26.094.479.200,00, menurun menjadi Rp 14.353.566,00 pada tahun 2000. Nilai produksi meningkat tajam tahun 2002 menjadi Rp 53.836.786.000,00,
atau meningkat 122 dari tahun sebelumnya. Tahun 2004 meningkat menjadi Rp 58.309.700.000,00, terus meningkat menjadi Rp 83.485.900.000,00 tahun 2006.
4.12 Kabupaten Malang