41
» 6 Juli- Aku gila. Seseorang telah meminum semua air di botol minumanku malam itu:- atau lebih tepatnya aku telah meminumnya.
Tanggal 6 juli, tokoh Je merasa bahwa dirinya telah menjadi gila. Dia beranggapan bahwa seseorang telah meminum seluruh air di dalam botol
minumannya, atau lebih tepatnya dia beranggapan dirinyalah yang telah meminum semua air tersebut. Dalam hal ini pikiran tokoh Je telah begitu
dikacaukan oleh penyakit Skizofrenia.
4.3 Upaya Tokoh Utama untuk Menyembuhkan Penyakit yang Dideritanya
Pada bagian ini, analisis peneliti mengacu pada upaya tokoh Je dalam menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Upaya-upaya yang dilakukakan tokoh
Je ini merupakan sebuah proses untuk mencari cara bagaimana menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Skizofrenia merupakan sebuah penyakit yang
menyerang sisi kejiwaan penderitanya. Penyakit ini belum dikenal secara meluas oleh kehidupan masyarakat Prancis pada saat itu, sehingga tokoh Je melakukan
berbagai macam usaha untuk menyembuhkannya. Seperti pada masyarakat berpendidikan pada umumnya. Tokoh Je
mengunjungi dokter untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Perhatikan kutipan berikut :
21 LH5
18 mai. – Je viens d’aller consulter un médecin, car je ne pouvais plus
dormir. Il m’a trouvé le pouls rapide, l’oeil dilaté, les nerfs vibrants, mais
sans aucun symptôme alarmant. Je dois me soumettre aux douches et boire du bromure de potassium.
18 mei.- Aku pergi berkonsultasi dengan dokter, karena aku tidak bisa tidur. Dia menyatakan bahwa denyut nadiku berdenyut cepat, bola
mataku melebar, syaraf-syaraf bergetar, akan tetapi tidak ada gejala-
42
gejala yang mengkhawatirkan. Aku harus menjalani terapi mandi air dingin dan minum kalium bromida.
Tokoh Je berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui dan menyembuhkan penyakit yang menyerangnya tersebut. Hal tersebut dapat kita
lihat pada kalimat « 18 mai. – Je viens d’aller consulter un médecin, car je ne
pouvais plus dormir » 18 mei.- Aku pergi berkonsultasi dengan dokter, karena aku tidak bisa tidur. Pada kutipan kalimat «
Je viens d’aller consulter un médecin » menjelaskan bahwa tokoh Je berkonsultasi dengan dokter karena
dia menganggap bahwa penyakit yang dideritanya merupakan sebuah penyakit biasa saja. Hal tersebut tampak pada gejala penyakit tokoh Je yang disebabkan
karena dia mengalami kesulitan tidur. Selain itu tokoh Je adalah sosok yang terpelajar sehingga dia akan memilih berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala
yang dialami tokoh Je menurut dokter adalah gejala-gejala penyakit biasa saja dan tidak ada yang mekhawatirkan. Perhatikan kalimat «
Il m’a trouvé le pouls rapide,
l’oeil dilaté, les nerfs vibrants, mais sans aucun symptôme alarmant » Dia
menyatakan bahwa denyut nadiku berdenyut cepat, bola mataku melebar, syaraf-
syaraf bergetar, akan tetapi tidak ada gejala-gejala yang mengkhawatirkan.
Dokter mendiagnosis bahwa tokoh Je tidak mengalami adanya gangguan penyakit yang mengkhawatirkan walaupun dokter menemukan bahwa denyut
nadinya berdenyut cepat, bola matanya melebar dan syaraf-syarafnya bergetar. Hal tersebut menurut dokter adalah gejala-gejala yang biasa saja, akan tetapi
Skizofrenia merupakan sebuah penyakit yang menyerang sisi kejiwaan penderitanya sehingga gejala-gejala yang muncul pun tidak dapat didiagnosis
berdasarkan keadaan fisik penderitanya. Dokter mewajibkannya untuk melakukan
43 terapi mandi pancuran dan minum kalium bromida. Hal tersebut dapat kita temui
pada kutipan kalimat « Je dois me soumettre aux douches et boire du bromure de Potassium » Aku harus menjalani terapi mandi air dingin dan minum
kalium bromide. Mandi dengan pancuran air dingin merupakan sebuah terapi
yang digunakan untuk penyembuhan. Terapi ini banyak dianjurkan oleh dokter- dokter pada masa tersebut.
Tokoh Je mengalami kegagalan pada proses penyembuhan yang dianjurkan oleh dokter. Dia mencoba dengan cara yang lain. Perhatikan kutipan
dibawah ini : 22
LH2
2 juin. – Mon état s’est encore aggravé. Qu’ai-je donc ? Le bromure n’y
fait rien ; les douches n’y font rien. Tantôt, pour fatiguer mon corps, si las pourtant, j’allai faire un tour dans la forêt de Roumare. Je crus
d’abord que l’air frais, léger et doux, plein d’odeur d’herbes et de feuilles, me versait aux veines un sang nouveau, au coeur une énergie
nouvelle. 2-Juni- Kondisiku kembali memburuk. Apa yang terjadi padaku ?
bromida tidak bekerja, berendam air dingin juga tidak berkhasiat. Siangnya, untuk meletihkan tubuhku, sehingga begitu lelah, aku pergi
berjalan-jalan di dalam hutan Roumare. Kupikir awalanya bahwa udara sejuk, halus dan terasa enak, penuh dengan aroma rerumputan
dan daun-daun, menuangkan ke dalam pembuluh-pembuluh darah ku sebuah darah yang baru, ke jantung sebuah energi baru.
Tokoh Je menemui kegagalan pada proses penyembuhan yang dianjurkan oleh dokter. Obat-obat dan terapi mandi pancuran air dingin tidak menemui hasil
yang memuaskan baginya. Kalimat « 2 juin. – Mon état s’est encore aggravé.
Qu’ai-je donc ? Le bromure n’y fait rien ; les douches n’y font rien » 2-Juni- Kondisiku kembali memburuk. Apa yang terjadi padaku ? bromida tidak
bekerja, berendam air dingin juga tidak berkhasiat menjelaskan keadaan
tersebut. Keadaan di mana proses penyembuhan yang dilakukan oleh dokter yang
44 telah ditemui tokoh Je mengalami kegagalan. Obat-obat yang diberikan dokter
kepadanya tidak bekerja terhadap kesehatannya. Kesehatan tokoh Je malah kembali memburuk.
Tokoh Je beranggapan bahwa dengan membuat lelah tubuhnya, keadaan kesehatannya dapat membaik. Dengan membuat lelah tubuh kita dengan sebuah
pekerjaan yang berat, kita akan dapat tidur dengan lelap pada malam harinya. Hal inilah yang mungkin membuat tokoh Je berpikiran untuk membuat letih tubuhnya.
Kalimat « Tantôt, pour fatiguer mon corps, si las pourtant, j’allai faire un tour
dans la forêt de Roumare » Siangnya, untuk meletihkan tubuhku, sehingga begitu lelah, aku pergi berjalan-jalan di dalam hutan Roumare menjelaskan
keinginan tokoh Je untuk membuat letih badannya dengan cara berjalan-jalan di dalam hutan Roumare. Tokoh Je berharap dengan berjalan-jalan, dia dapat merasa
memiliki sebuah energi baru. Selain itu dengan berjalan-jalan disekitar hutan tokoh Je dapat merilekskan badannya. Secara psikoligis keadaan ini dapat
membantu seorang penderita skizofrenia dalam memulihkan penyakitnya. Dengan berjalan-jalan penderita akan dapat lepas dari rutinitas kehidupan yang mungkin
membebaninya. Akan tetapi cara ini hanya dapat membantu penderita tahap awal saja.
Tokoh Je pada awalnya merasakan sebuah perubahan yang baik pada
dirinya. Kalimat « Je crus d’abord que l’air frais, léger et doux, plein d’odeur
d’herbes et de feuilles, me versait aux veines un sang nouveau, au coeur une énergie nouvelle » Kupikir awalanya bahwa udara sejuk, halus dan terasa
enak, penuh dengan aroma rerumputan dan daun-daun, menuangkan ke
45
dalam pembuluh-pembuluh darah ku sebuah darah yang baru, ke jantung sebuah energi baru menjelasakan keadaan tokoh Je ketika berjalan-jalan di
hutan Roumare. Ia merasakan sebuah energi positif mengalir pada dirinya. Keadaan sekitar hutan Roumare dirasakan oleh tokoh Je begitu menyenangkan.
Hal tersebut dapat kita lihat pada kalimat «
Je crus d’abord que l’air frais, léger et doux, plein d’odeur d’herbes et de feuilles ». Udara yang sejuk, halus dan
terasa enak membuat tokoh Je merasa nyaman. Hutan Roumare dipenuhi dengan banyak jenis rerumputan dan pohon-pohon seakan-akan bagi tokoh Je
memberikan energi baru bagi kehidupan tokoh Je. Usaha lain dari tokoh Je adalah dengan menemui pendeta di Saint-Michel.
Selain usaha secara medis dan terapi, tokoh Je mencoba dengan cara spiritual. Perhatikan kutipan pada halaman selanjutnya.
23 LH
2 juillet. – Je rentre. Je suis guéri. J’ai fait d’ailleurs une excursion
charmante. J’ai visité le mont Saint-Michel que je ne connaissais pas. 2 juli- Aku kembali. Aku telah sembuh. Aku juga melakukan sebuah
perjalanan menyenangkan. Aku telah mengunjungi bukit Saint Michel yang tak kukenal.
Tokoh Je merasa dirinya telah membaik setelah dia melakukan sebuah perjalanan. Perjalanan ke sebuah tempat yang dinamakan le Mont Saint-Michel.
Usaha ini dilakukan oleh tokoh Je mengingat di tempat tersebut merupakan sebuah tempat relegius. Biarawan atau pendeta disana dianggap sebagai orang
bijak yang diharapakan bisa memberikan segala jawaban atas penyakit misterius
yang berada pada diri tokoh Je. Pada kutipan « 2 juillet. –Je rentre. Je suis
guéri » menegaskan bahwa setelah melakukan perjalan ke bukit Saint-Michel
tersebut tokoh Je merasa keadaan pada dirinya telah membaik. Secara psikologis
46 usaha yang dilakukan oleh tokoh Je mengalami suatu perkembangan walaupun
nantinya efek dari usaha ini tidak akan bertahan lama. Tokoh Je mengalami beberapa kejadian yang membuat pikiran dan
jiwanya tertekan. Kejadian ini menyebabkan dirinya menderita. Dengan segala tekanan dari penyakit yang dideritanya ini, tokoh Je memutuskan untuk mencoba
mencari pengalih perhatian dengan berjalan-jalan ke kota Paris. Perhatikan kutipan berikut :
24 LH
12 juillet. – Paris. J’avais donc perdu la tête les jours derniers J’ai dû
être le jouet de mon imagination énervée, à moins que je ne sois vraiment
somnambule, ou que j’aie subi une de ces influences constatées, mais
inexplicables jusqu’ici, qu’on appelle suggestions. En tout cas, mon affolement touchait à la démence, et vingt-quatre heures de Paris ont
suffi pour me remettre d’aplomb. 12-Juli
– Paris. Aku telah kehilangan akal sehatku dalam beberapa hari yang lalu aku telah menjadi mainan dari imajinasi menjengkelkanku,
kecuali aku benar seseorang yang berjalan sambil tidur, atau aku telah menderita salah satu pengaruh yang konstan, tetapi tidak dapat dijelaskan
sampai sekarang yang kita sebut dengan nama sugesti. Bagaimana pun juga kebingunganku membawa ke dalam kegilaan, dan 24 jam di
paris kurasa cukup untuk mengembalikan kesehatan jiwaku.
Tokoh Je selama ini telah melakukan beberapa macam usaha untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Walaupun usaha-usaha yang
dilakukakannya tidak membawa hasil yang positif. Pada kalimat « 12 juillet. –
Paris. J’avais donc perdu la tête les jours derniers J’ai dû être le jouet de mon imagination énervée » menjelasakan bahwa dalam beberapa hari yang lalu tokoh
Je beranggapan bahwa dirinya telah kehilangan akal sehatnya. Sejak dimulai demam pada tanggal 12 Mei yang lalu hingga sampai sekarang pada tanggal 12
Juli tokoh Je telah mengalami berbagai macam gangguan dalam sisi psikologisnya. Pada kalimat «
J’ai dû être le jouet de mon imagination
47
énervée » secara jelas menegaskan bahwa Tokoh Je beranggapan bahwa
imajinasi-imajinasi dalam pikirannya telah mempermainkan dirinya dengan memunculkan halusinasi-halusinasi yang mengerikan bagi diri tokoh Je.
Pada tanggal 12 Juli ini juga tokoh Je mencoba untuk mengalihkan perhatian pikirannya dengan cara berjalan-jalan di kota Paris. Usaha ini
diharapkan tokoh Je dapat mengembalikan kesehatan jiwanya. Hal tersebut dapat
kita lihat pada kutipan « En tout cas, mon affolement touchait à la démence, et vingt-
quatre heures de Paris ont suffi pour me remettre d’aplomb. » Bagaimana pun juga kebingunganku membawa ke dalam kegilaan, dan 24
jam di Paris kurasa cukup untuk mengembalikan kesehatan jiwaku.. Kota
Paris adalah kota besar dilengkapi dengan berbagai macam hiburan yang ada. Tokoh Je percaya dengan 24 jam di kota ini, dia akan dapat melupakan segala
kebingungan yang membawanya pada kegilaan dan menyegarkan pikirannya.
4.4 Dampak Skizofrenia Tokoh Utama terhadap Dirinya Sendiri dan Masyarakat di Sekitarnya.