insidentil. Sedangkan untuk penyulaman tanaman dilakukan secara insidentil oleh semua sekolah sampel 100.
Tabel 13. Frekuensi Kegiatan Pemeliharaan Taman Sekolah Kegiatan
Pemeliharaan Persentase Sekolah dengan Frekuensi Pemeliharaan
Harian Mingguan Bulanan 6 bulanan
Tahunan Insidentil Penyapuan
lingkungan sekolah 100
- - - - - Penyiraman
tanaman 100 - - - - - Pembuangan
sampah 100
- - - - - Pemangkasan
tanaman - - 71,4
- - 28,6
Penyiangan tanaman -
14,3 14,3
- - 71,4
Pemupukan tanaman - -
42,8 42,8
- 14,3
Penyulaman tanaman - - - - - 100
Sumber: Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, 2010
2.9. Persepsi Pengguna Terhadap Lanskap Sekolah
Responden dari masing-masing sekolah sampel terdiri atas 25 siswa, mulai dari siswa kelas X sampai dengan kelas XII, dan 5 guru bidang studi dan pegawai
lainnya. Jumlah keseluruhan responden dari tujuh sekolah sampel adalah 210 orang. Responden terbanyak adalah para siswa, sebanyak 175 orang dengan umur
berkisar antara 16 sampai 18 tahun. Sedangkan guru dan pegawai sebanyak 35 orang dengan umur berkisar antara 30-50 tahun. Jumlah responden laki-laki dan
perempuan dalam satu sekolah umumnya sebanding, dalam studi ini juga tidak dilihat pengaruh perbedaan gender.
Tabel 14. Keberadaan RTH taman Taman sekolah
Jumlah Responden dari SMAN Rataan
12 42 44
48 53
81 113
Memiliki 100 100
100 100
100 100
100 100
Tidak memiliki
Tabel 14 menunjukkan 100 sekolah sampel memiliki Ruang Terbuka Hijau RTH pada sekolahnya. Bentuk RTH dari sekolah sampel berupa taman,
hutan sekolah, maupun Tanaman Obat Keluarga TOGA. Tabel 15. Keberadaan Tanaman di Sekolah
Jumlah Tanaman pada taman dan
halaman sekolah Jumlah Responden dari SMA
Rataan 12 42 44 48 53 81 113
Cukup 20,0 80,0
20,0 43,3
60,0 53,3
76,7 50,5
Kurang 43,3 20,0
56,7 33,3
23,3 36,7
23,3 33,8
Sangat kurang 36,7
0,0 23,3
23,3 16,7
10,0 0,0
15,7
Tabel 15 menunjukkan 50,5 responden dari tujuh sekolah sampel, menyatakan jumlah tanaman pada sekolah dirasa sudah cukup. Pernyataan ini
paling banyak 80 terdapat pada SMAN 42 dan terendah 20 pada SMAN 12 dan SMAN 44. Tetapi sebanyak 33,8 responden menyatakan bahwa tanaman
yang ada di sekolah dirasa kurang, hal ini terdapat paling banyak 56,7 pada SMAN 44 dan terendah 20 pada SMAN 42. Sedangkan 15,7 responden
menyatakan jumlah tanaman pada sekolah sampel sangat kurang, hal ini terdapat paling banyak 36,7 pada SMAN 12 dan paling rendah 0 pada SMAN 42
dan 113. Tabel 16. Fasilitas outdoor yang ada
Fasilitas dalam proses belajar
Jumlah Responden dari SMA Rataan
12 42 44
48 53
81 113
Menunjang 26,7 50,0
43,3 60,0
33,3 36,7
20,0 38,6
Cukup menunjang 36,7
43,3 46,7
33,3 13,3
46,7 70,0
41,4 Kurang menunjang 36,7
6,7 10,0
6,7 43,3
16,7 10,0
18,6 Sangat kurang
menunjang 0,0 0,0
0,0 0,0
10,0 0,0
0,0 1,4
Tabel 16 menunjukkan terdapat 41,4 responden dari tujuh sekolah sampel, menyatakan kondisi fasilitas outdoor telah cukup menunjang kegiatan,
pernyataan ini paling banyak 70 terdapat pada SMAN 113 dan terendah 13,3 terdapat pada SMAN 53.
Seperti yang dilihat pada Tabel 17, fasilitas yang perlu ditambah berdasarkan jenisnya sarana umum, sarana pendukung lingkungan, elemen
taman, dan sarana olahraga. Sarana umum yang menurut responden paling perlu ditambah adalah tempat istirahat dan tempat cuci tanganwastafel sebesar 7.
Tempat istirahat dengan permintaan tertinggi 11,2 terdapat pada SMAN 42 dan terendah 2,1 terdapat pada SMAN 53. Tempat cuci tangan dengan
permintaan tertinggi 11,4 terdapat pada SMAN 44 dan terendah 0 terdapat pada SMAN 113.
Sarana pendukung lingkungan yang menurut responden paling perlu ditambah adalah papan nama tanaman, yaitu sebesar 10,6. Dengan permintaan
tertinggi 12,5 terdapat pada SMAN53 dan 81 sedangkan yang terendah terdapat 7,1 pada SMAN 113.
Elemen taman yang menurut responden paling perlu ditambah adalah bangku taman, yaitu sebesar 5,7. Dengan permintaan tertinggi 9,1 terdapat
pada SMAN 113 dan terendah 3 pada SMAN 44. Sarana olahraga yang menurut responden paling perlu ditambah adalah
lapangan bulutangkis, yaitu sebesar 9,9. Dengan permintaan tertinggi 18,2 terdapat pada SMAN 113 dan terendah 5,2 terdapat pada SMAN 12.
Tabel 17. Fasilitas yang perlu ditambah Fasilitas yang
perlu ditambah Jumlah Responden dari SMA
Rataan 12 42
44 48
53 81
113 Sarana Umum
Tempat istirahat 7,7
8,2 11,4
6,9 8,3
6,3 0,0
7,0 Kantin 4,5
7,1 5,3
5,0 3,1
3,6 3,0
4,5 Masjidmushalla 3,9 0,0
3,0 2,0
0,0 0,0
5,1 2,0 Toilet 6,5
6,1 3,8
3,0 7,3
7,1 6,1
5,7 Area parkir
10,3 4,1
6,1 5,9
3,1 0,0
8,1 5,4
Tempat cuci tangan 7,7
11,2 6,1
2,0 2,1
10,7 9,1
7,0 Sarana Pendukung Lingkungan
Tempat pengomposan 1,3
2,0 3,8
4,0 2,1
12,5 2,0 4,0
Temapat sampah 3,9
5,1 3,8
4,0 3,1
3,6 4,0
3,9 Rumah kaca
9,7 4,1
13,6 7,9
11,5 9,8 17,2
10,5 Apotek hidup
5,8 9,2
8,3 4,0
2,1 10,7
3,0 6,2
Papan nama tanaman 11,0
9,2 9,8
11,9 12,5
12,5 7,1
10,6 Elemen Taman
Banagku taman 3,2
6,1 3,0
5,9 7,3
5,4 9,1
5,7 Lampu
penerangan 2,6 7,1
4,5 4,0
8,3 1,8
4,0 4,6
Kolam hias 1,3
3,1 1,5
8,9 4,2
2,7 0,0
3,1 Air mancur
7,7 2,0
0,0 3,0
0,0 0,0
2,0 2,1
Sarana Olahraga Lapangan
basket 7,1 3,1
2,3 3,0
0,0 7,1
0,0 3,2
Lapangan voly 0,0
0,0 3,0
5,0 0,0
0,0 0,0
1,1 Lapangan
bulutangkis 5,2 8,2
6,8 8,9
16,7 5,4 18,2
9,9 Panjat tebing
0,6 4,1
3,8 5,0
8,3 0,9
2,0 3,5
Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan, dan dapat dilihat pada Tabel 18, responden paling banyak menggunakan kendaraan sepeda motor untuk
berangkat ke sekolah 49,5, dengan pengguna sepeda motor paling banyak ada pada SMAN 113 sebanyak 73,3 dan paling sedikit ada pada SMAN 53
sebanyak 20. Selanjutnya sebanyak 32,9 responden berangkat ke sekolah dengan menggunakan kendaraan umum, dengan pengguna kendaraan umum
paling banyak ada pada SMAN 12 sebanyak 50 dan paling sedikit ada pada SMAN 42 sebanyak 23,3. Berikutnya sebanyak 11 responden berangkat ke
sekolah dengan menggunakan mobil pribadi, dengan pengguna mobil paling banyak ada pada SMAN 53 sebanyak 30 dan paling sedikit ada pada SMAN 12,
44, dan 113 sebanyak 0. Selanjutnya sebanyak 5,2 responden berangkat ke sekolah tanpa menggunakan kendaraan berjalan kaki, dengan pejalan kaki paling
banyak ada pada SMAN 12 sebanyak 13,3 dan paling sedikit ada pada SMAN 42, 81, dan 113 sebanyak 0. Selanjutnya sebanyak 1,4 responden berangkat ke
sekolah dengan menggunakan sepeda, dimana hanya ada satu sekolah saja yang respondennya menggunakan sepeda, yaitu SMAN 48, sebesar 10.
Dari responden yang menggunakan kendaraan ke sekolah, baik kendaraan umum maupun pribadi, sebanyak 53,3 responden mengatakan bahwa lahan
parkir harus diperluas,terutama pada SMAN 12, kemudian tipe parkir perlu diubah 19,5 terutama pada SMAN 42 dan 44, selain itu lahan parkir juga perlu
diperbaiki karena sudah rusak 12,9 terutama pada SMAN 48, 53, dan 81. Sedangkan sebanyak 13,3 responden menyatakan bahwa lahan parkir sudah
nyaman,terutama pada SMAN 42, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 19 .
Untuk perkerasan yang paling banyak dipilih responden adalah conblock sebanyak 77,1 sebagai bahan perkerasan, terutama 90 di SMAN 12 dan 42.
Aspalth berada pada posisi selanjutnya 14,3, terutama di SMAN 48, 81, dan 113 sebesar 20. Beton menjadi pilihan terakhir 8,6 terutama di SMAN 113
sebesar 30 Tabel 20. Tabel 18. Alat transportasi yang digunakan
Alat transportasi yang digunakan
Jumlah Responden dari SMA Rataan
12 42 44
48 53
81 113
Mobil 0,0 26,7
0,0 3,3 30,0 16,7
0,0 11,0
Motor 36,7 50,0
56,7 53,3 20,0 56,7
73,3 49,5
Sepeda 0,0 0,0
0,0 10,0
0,0 0,0
0,0 1,4
Kendaraan umum 50,0
23,3 36,7
26,7 40,0 26,7 26,7
32,9 Tidak
berkendaraan 13,3 0,0
6,7 6,7 10,0
0,0 0,0 5,2
Tabel 19. Kondisi sarana parkir Kondisi sarana
parkir Jumlah Responden dari SMA
Rataan 12
42 44
48 53
81 113 Perlu diperluas
80,0 23,3
56,7 63,3
60,0 13,3
76,7 53,3
Diperbaiki karena rusak 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 6,7
1,0 Tipe parkir dirubah
13,3 26,7
26,7 20,0
13,3 33,3
3,3 19,5
Sudah nyaman 0,0
43,3 3,3
0,0 10,0
36,7 0,0
13,3 Perlu diperbaiki
agar nyaman 6,7
6,7 13,3
16,7 16,7
16,7 13,3
12,9 Tabel 20. Bahan perkerasan pada taman sekolah
Bahan perkerasan pada taman sekolah
Jumlah Responden dari SMA Rataan
12 42
44 48
53 81 113
Aspalt 6,7 10,0
13,3 20,0
10,0 20,0
20,0 14,3
Conblock 90,0 90,0
83,3 76,7
80,0 70,0
50,0 77,1
Beton 3,3 0,0
3,3 3,3
10,0 10,0
30,0 8,6
Lainnya 0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
Umumnya kesan responden 41 terhadap pola penghijauan sekolah menyatakan pola penghijauan di sekolah kurang memberi kenyamanan, terutama
60 pada SMAN 113. Sekolah sampel yang dirasa pola penghijauannya telah memberi kenyamanan adalah SMAN 42 seperti yang dinyatakan oleh 43,3
respondennya, seperti dapat dilihat pada Tabel 21. Kesan terhadap lanskap sekolah dibagi atas tiga aspek, kenyamanan,
keteduhan, dan ukuran. Umumnya 43,3 responden mengatakan bahwa lanskap sekolah mereka telah cukup nyaman. Kesan nyaman terhadap lanskap sekolah
paling banyak 56,6 dirasa responden pada SMAN 42. Terasa kurang nyaman paling banyak 33,3 dirasa responden pada SMAN 12. Sedangkan untuk kesan
kenyamanan, umumnya 47,1 responden mengatakan bahwa lanskap sekolah mereka sedikit teduh. Kesan teduh terhadap lanskap sekolah paling banyak
53,3 dirasa responden pada SMAN 42. Terasa gersangpanas paling banyak 36,7 dirasa responden pada SMAN 12 dan 44. Selanjutnya untuk kesan
kelapangan, umumnya 35,7 responden mengatakan bahwa lanskap sekolah mereka sedikit lapang. Kesan lapang terhadap lanskap sekolah paling banyak
56,7 dirasa responden pada SMAN 113. Kesan sangat sempit paling banyak
23,3 dirasa responden pada SMAN 12, seperti yang tercantum dalam Tabel 22.
Tabel 21. Pola penghijauan sekolah Pola
penghijauan Jumlah Responden dari SMA
Rataan 12 42
44 48
53 81
113 Nyaman 13,3
43,3 16,7
13,3 23,3
23,3 20,0
21,9 Cukup nyaman
43,3 36,7
36,7 40,0
43,3 40,0
20,0 37,1
Kurang nyaman 43,3
20,0 46,7
46,7 33,3
36,7 60,0
41,0 Belum nyaman
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
Tabel 22. Kesan terhadap lanskap sekolah Kesan terhadap
lanskap sekolah Jumlah Responden dari SMA
Rataan 12
42 44
48 53
81 113 Aspek Kenyamanan
Nyaman 26,7 56,7
16,7 40,0
43,3 36,7
40,0 37,1
Cukup nyaman 40,0
30,0 53,3
46,7 50,0
43,3 40,0
43,3 Kurang nyaman
33,3 13,3
30,0 13,3
6,7 20,0
20,0 19,5
Tidak nyaman 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 Aspek Keteduhan
Teduh 23,3 53,3
20,0 13,3
20,0 13,3
10,0 21,9
Sedikit teduh 40,0
33,3 43,3
53,3 56,7
53,3 50,0
47,1 Gersangpanas 36,7
13,3 36,7
33,3 23,3
30,0 33,3
29,5 Sangat gersang
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 3,3
6,7 1,4
Aspek Ukuran Lapang 0,0
46,7 26,7
23,3 33,3
16,7 56,7
29,0 Sedikit lapang
0,0 43,3
26,7 30,0
53,3 53,3
43,3 35,7
Sempit 76,7 10,0
46,7 46,7
13,3 30,0
0,0 31,9
Sangat sempit 23,3
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
3,3 Umumnya 83,3 responden menyukai adanya pohon di sekolah mereka.
Ukuran pohon yang lebih disukai 40 adalah pohon tinggi dengan ketinggian lebih dari 7 meter. Jenis pohon yang disukai 54,8 adalah pohon berbunga dan
daun berwarna hijau. Selain itu, sebanyak 38,6 responden suka dengan adanya semak di sekolah mereka, dengan jenis yang berbunga indah disukai oleh banyak
responden 47,1. Penanaman semak yang lebih disukai 54,8 adalah dipangkas teratur dan rapi. Untuk tanaman merambat, sebanyak 47,1 responden
menyukainya, dengan jenis kombinasi antara berbunga indah dan berdaun indah 42,9. Untuk tanaman rumput, sebanyak 77,6 responden menyukainya
sebagai elemen lanskap sekolah dan penanaman pada sisi lapangan lebih disukai 27,6, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 23.
Desain taman yang lebih disukai 45,7 adalah formal. Bentuk partisipasi dalam pemeliharaan umumnya 50,4 dengan tidak melakukan
vandalisme atau merusaknya Tabel 24. Tabel 23. Ukuran pohon yang disukai
Ukuran pohon yang disukai
Jumlah Responden dari SMA Rataan
12 42 44
48 53
81 113
Pohon tinggi 40,0
46,7 33,3
40,0 43,3 36,7 40,0
40,0 Pohon sedang
46,7 36,7
43,3 43,3
33,3 40,0 30,0 39,0
Pohon pendek 13,3
16,7 23,3
16,7 23,3 23,3 30,0
21,0 Tabel 24. Bentuk partisipasi dalam pemeliharaan
Bentuk partisipasi dalam pemeliharaan
taman sekolah Jumlah Responden dari SMA
Rataan 12
42 44
48 53
81 113 Tidak merusak
52,8 32,6
51,4 62,9
51,5 40,0
61,8 50,4
Terjun langsung memelihara 19,4
18,6 22,9
8,6 21,2
22,5 8,8
17,4 Melarang orang
untuk merusak 16,7
25,6 14,3
11,4 9,1
15,0 17,6
15,7 Memberi sumbangan
dana pemeliharaan 11,1
23,3 11,4
17,1 18,2
22,5 11,8
16,5
3. Rekomendasi
3.1. Pemanfaatan Edukatif
Proses belajar mengajar di dalam suatu tapak sekolah sebaiknya dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruang kelas. Demi mencapai tujuan tersebut maka
vegetasi yang digunakan di dalam tapak adalah tanaman yang dapat memberikan kontribusi dalam proses tersebut. Vegetasi yang dimaksud antara lain tanaman
Hibiscus rosasinensis kembang sepatu yang sering digunakan untuk menerangkan organ reproduksi pada tanaman, berbagai tanaman rambat untuk
menjelaskan mengenai pergerakan tanaman, beberapa jenis tanaman air, berbagai tanaman produksi, dan lain-lain Tasyara, 2008.