PENELITIAN PENDAHULUAN HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mengamati kegiatan-kegiatan dan pola kerja dari aktivitas pemetikan teh. Penelitian pendahuluan ini bertujuan untuk menyesuaikan metode pengambilan data yang cocok dengan mengamati aktivitas pemetikan teh, cara pemetikan teh, lama bekerja, dan lain-lain. Pemetik teh melakukan pemetikan secara manual. Setiap harinya, pemetik memulai pekerjaannya dari pukul 07.00 – 14.00 WIB. Untuk sampai ke lokasi pemetikan, para pemetik harus jalan terlebih dahulu dengan kondisi jalan yang naik-turun. Setelah tiba di tempat pemetikan, para pemetik istirahat terlebih dahulu dan kadang-kadang para pemetik tersebut sarapan di kebun sebelum bekerja. Disela-sela waktu istirahat tersebut, pemetik mempersiapkan diri untuk memulai bekerja, yaitu dengan memakai sarung tangan, plastik, dan celemek. Selanjutnya, para pemetik memulai untuk memetik pucuk teh. Pucuk-pucuk teh yang sudah dipetik tersebut diletakkan terlebih dahulu ke dalam carangka. Pemetik membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam hingga carangka dirasa penuh dan berat. Setelah carangka penuh, pucuk-pucuk tersebut dipindahkan ke dalam waring. Lalu pemetik melanjutkan kembali aktivitas pemetikannya. Waring tersebut dapat terisi penuh apabila sudah 4-5 kali diisi. Pucuk-pucuk yang di dalam waring itulah yang nantinya akan ditimbang. Penimbangan dilakukan dua kali yaitu pada pukul 11.00 WIB dan 14.00 WIB. Kemudian pucuk-pucuk tersebut diangkut oleh truk ke pabrik. Satu siklus aktivitas pemetikan tehdisajikan pada Gambar 10. Melihat pola kerja di atas maka pengukuran beban kerja dimulai dari rumah subjek hingga aktivitas pemetikan di kebun. Data istirahat rendah subjek dapat diperoleh saat subjek masih di rumah, karena jika sudah di kebun maka denyut jantung sudah dipengaruhi oleh aktivitas jalan pada sebelumnya. Di rumah, subjek melakukan step test sebelum memulai aktivitasnya. Di kebun, subjek istirahat terlebih dahulu sekaligus melakukan persiapan sebelum kerja. Namun, aktivitas sarapan di kebun ditiadakan karena subjek sudah disarankan untuk makan 2 dua jam sebelum pengukuran dimulai. Pengukuran beban kerja dilakukan 3 tiga kali ulangan dengan masing-masing ulangan selama 30 menit. Waktu kerja saat pengukuran tersebut dipilih berdasarkan waktu ketika carangka sudah cukup penuh oleh pucuk-pucuk teh. Pengukuran beban kerja ini hanya dilakukan pada pagi hari, yaitu pada penimbangan pertama. Pucuk-pucuk yang diperoleh selama pengukuran ditimbang untuk mengetahui berat pucuk kuantitas dari masing-masing subjek. 23 1. Jalan ke kebun 2. Persiapan kerja

3. Memetik teh

4. Meletakkan pucuk ke carangka 5. Carangka penuh 6. Pucuk dipindahkan ke

waring 7. Penimbangan di kebun 8. Pucuk dipindahkan ke truk Gambar 10. Aktivitas pemetikan teh 24 Lokasi pemetikan berbeda setiap harinya tergantung dari kondisi pucuk-pucuknya. Lokasi pemetikan ditentukan oleh mandor petik. Oleh karena itu, sangat sulit untuk melakukan pengukuran denyut jantung subjek pada elevasi dan kondisi pucuk yang sama, sehingga pada saat pengukuran, subjek diminta untuk melakukan pemetikan pada daerah yang tidak terlalu ekstrim agar setiap subjek berada pada kondisi lahan yang hampir sama. Selain pengukuran denyut jantung, pengukuran produktivitas juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh energi yang dikeluarkan dengan output yang dihasilkan. Berdasarkan peraturan dari perusahaan, bahwa produktivitas seorang pemetik dapat dilihat dari berat pucuk yang dihasilkan kuantitas dan kualitas pucuk berdasarkan analisa pucuk yang dilakukan pabrik. Parameter kuantitas dapat dilihat dari basic yield yang ditentukan perusahaan. Setiap bulannya basic yield itu berbeda- beda tergantung dari keadaan pucuk dan lingkungan. Sedangkan parameter kualitas dapat dilihat dari analisa pucuk. Perusahaan telah memiliki indeks penilaian berdasarkan analisa pucuk yang dilakukan pabrik Lampiran 2. Perusahaan melakukan analisa pucuk dengan mengambil sampel 1 kg dari masing-masing Withering Trough WT lalu pucuk tersebut diambil lagi 100 gram. Pucuk yang 100 gram itulah yang kemudian dipisah-pisahkan berdasarkan jenis pucuknya. Pucuk-pucuk yang sudah dipisahkan berdasarkan jenisnya tersebut ditimbang untuk dihitung persentasenya. Analisa pucuk yang dilakukan untuk masing-masing subjek pun dapat dilakukan dengan mengacu dari prosedur yang dilakukan perusahaan. Namun, perbedaannya adalah pada jumlah sampel yang diambil. Pada penelitian ini, sampel diambil sebanyak 500 gram sesuai dengan teori teknik sampling.

4.2 KALIBRASI SUBJEK PENELITIAN METODE STEP TEST