Analisis data Metode Penelitian .1 Pengambilan data

67 signifikan pengaruhnya F = 1.592, P 0.05. Perbedaan pada rata-rata indeks resiliensi antar kabupaten terbukti signifikan F = 115.274, P 0.01, sebagaimana yang sudah diketahui dan dibahas pada bab 3. Gambar 14 Perbedaan pola perubahan rata-rata ±1SE indeks antar lima kategori resilieni terumbu karang di kawasan Indonesia Timur. Nomor dalam legenda menunjukkan jumlah transek. Di kawasan barat, indeks resiliensi terumbu karang memiliki dua arah kecenderungan, meningkat atau stabil. Di Kabupaten Nias dan Mentawai, indeks resiliensi terumbu karang cenderung meningkat Gambar 15. Di Kabupaten Nias peningkatan yang relatif besar terjadi antara tahun 2007 dan 2009. Dalam kurun waktu yang sama, di Kabupaten Mentawai, peningkatan indeks resiliensi juga berlangsung terus dengan laju yang lebih kecil. Kedua kabupaten tersebut memiliki indeks resiliensi yang rendah dan terletak di perairan Samudra Hindia Indian Ocean. Dua kabupaten yang lain, Kabupaten Batam dan Bintan, indeks resiliensi terumbu karang bergerak fluktuatif dan relatif stabil. Kedua kabupaten ini memiliki indeks resiliensi yang tinggi, dan keduanya terletak di perairan Laut Natuna. 68 Gambar 15 Dinamika rata-rata ±1SE indeks resiliensi terumbu karang di empat kabupaten di kawasan barat Indonesia. Angka di dalam legenda menunjukkan jumlah sampel. Di kawasan Indonesia Barat laju peningkatan indeks resiliensi lebih besar daripada di Indonesia Timur, sedangkan laju penurunan indeks hampir sama. Peningkatan indeks yang paling cepat terjadi di terumbu karang Kabupaten Nias dengan laju 0.044 dan 0.066 per tahun Gambar 15, antara tahun 2007-2008. Penurunan indeks paling besar terjadi di Kabupaten Bintan dengan laju 0.058 per tahun. Laju peningkatan indeks di Nias tersebut empat kali lebih cepat daripada di Indonesia Timur, sedangkan laju penurunannya tidak jauh berbeda. Di Mentawai, indeks meningkat 0.026 dan 0.015 per tahun dalam dua tahun pemantauan tersebut. Dilihat dari proporsi kategori indeks, peningkatan proporsi terumbu karang dengan indeks resiliensi kategori baik dan baik sekali yang kontinyu terjadi di Kabupaten Nias Gambar 16. Peningkatan dengan pola yang serupa, dengan laju yang lebih rendah, juga terjadi di Mentawai, khususnya pada indeks resiliensi kategori sedang dan baik. Pada dua kabupaten lainnya, Batam dan Bintan,