Denyut Ja Pengukuran Beban Kerja

t l 2 d t a m G Dari grafik Dari terhadap kenai lainnya dapat d

2. Denyut Ja

Pengu data denyut jan Data tersebut. Subje antropometri y Dilak maka data dita Gambar 32, 33 Gambar 32. G k diatas didapa y = 0,153x D persamaan ter ikan frekuensi diketahui deng antung Kerja ukuran denyut ntung pada saa denyut jantun ek pada penga yang tertera pad kukan tiga kali ampilkan dalam 3, dan 34 berik Grafik hubung at persamaan h + 1,214 imana: Y = IRH X = WE rsebut dapat d step test. Dar an menginputk a jantung dilaku at kalibrasi step ng yang diam ambilan data da Tabel 16. Gambar 31. ulangan penga m grafik untuk kut. gan antara HR t hubungan korel HR EC st dilihat bahwa ri persamaan in kan nilai IRHR ukan dengan m p test. mbil adalah da denyut jantun Pekerjaan pen ambilan data. k membantu pe terhadap waktu lasi antara IRH subjek memili ni, nantinya ni R saat bekerja te metode yang sam ata pada saat ng kerja adalah ngupasan biji m Setelah dari H erhitungan HR u pada saat pen HR dan WEC st y iki respon yan lai WEC saat ersebut. ma dengan met subjek melak h subjek deng mete HRM dipindahk rata-rata, sep ngupasan biji m xlv yaitu: ng hampir sam melakukan ker tode pengukur kukan pekerja gan karakterist kan ke komput perti terlihat pa mete ulangan 1 iii ma rja ran aan tik ter ada G Gambar 33. G Gambar 34. G Grafik hubungan Grafik hubung n antara HR te gan antara HR t Ket: R = erhadap waktu terhadap waktu = restistirahat; pada saat peng u pada saat pen ST = step test gupasan biji me ngupasan biji m t xl ete ulangan 2 mete ulangan 3 lix l Dengan aturan yang sama saat menentukan HR rata-rata pada KST dilakukan penghitungan untuk HR rata-rata pada masing-masing subjek. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 21 berikut. Tabel 21. Nilai HR rata-rata dan IRHR pengupasan biji mete Subjek Ulangan HR IRHR Rerata IRHR kerja Operator R1 ST R2 W R3 ST W 1 71,45 105,45 76,50 95,50 74,50 1,48 1,34 1,30 2 72,69 105,75 77,27 95,67 78,58 1,37 1,24 3 71,18 105,53 77,76 93,41 77,91 1,48 1,31 Untuk mengetahui nilai WEC maka nilai IRHR rata-rata dari tabel-tabel di atas dimasukkan ke dalam persamaan hubungan korelasi antara IRHR dengan WEC st . Setelah itu dilakukan penghitungan nilai TEC. TEC adalah energi total yang digunakan pada saat kerja yaitu total dari energi metabolisme BME dan energi kerja itu sendiri WEC. Untuk mendapatkan nilai BME, kita konversi nilai luas permukaan tubuh subjek menggunakan Tabel 13. Dari tabel BME kita peroleh konsumsi oksigen yang kemudian kita konversi menjadi koversi energi dengan mengalikan dengan 5 kal. Kemudian nilai EC dinormalisasi yaitu dengan membagi EC dengan berat tubuh subjek. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 22 berikut. Tabel 22. Nilai IRHR, WEC, TEC dan TEC’ pengupasan biji mete Subjek Berat Badan H cm A m² Rerata IRHR Kerja BME kJmenit WEC kJmenit TEC kJmenit TEC kJkg.Jam P 56 169 1,653 1,30 4,284 0,562 4,846 5,192 Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa tingkat beban kerja yang dialami subjek dapat dikategorikan pada tingkat beban kerja sedang, hal ini terlihat dari nilai rerata IRHR 1,30. Sedangkan energi total rata-ratanya TEC adalah 4,846 kJmenit, dengan produktivitas pengupasan rata-rata 0,343 kgjam dapat dikatakan bahwa energi yang dikeluarkan subjek selama melakukan kegiatan pengupasan adalah 847,69 kJkg biji mete kupas.

D. Efisiensi Tenaga Mekanis