Denyut Jantung Kalibrasi Step Test KST

xlv

C. Pengukuran Beban Kerja

Pada pengukuran beban kerja di ambil data yang terdiri dari dua data utama, yaitu data denyut jantung pada saat kalibrasi dan denyut jantung pada saat bekerja

1. Denyut Jantung Kalibrasi Step Test KST

Sebelum melakukan pengukuran denyut jantung pada KST, perlu dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data karakteristik antropometri subjek. Adapun parameter antropometri yang diukur dari subjek dalam hal ini adalah tinggi badan dan berat badan. Data tersebut digunakan untuk menghitung luas permukaan tubuh subjek agar dapat diketahui nilai BME dari pendekatan volume oksigen pada tubuh yang diperoleh dari tabel konversi BME ekivalen VO 2 berdasarkan luas permukaan tubuh Tabel 13 Berikut adalah perhitungan nilai BME subjek dari data antropometri dan karakteristik antropometri dan nilai BME subjek dapat dilihat pada Tabel 17 : perhitungan untuk subjek P : H = 169 cm W = 56 kg A = H 0,725 x W 0,425 x 0,007246 = {169 0,725 x 56 0,425 x 0,007246} = 1,653 m 2 VO 2 = 204 [tabel 13] BME = 204 x 5 x 1 1000 [konversi nilai BME dari VO 2 ] = 1,020 kkalmenit = 4,284 kjmenit Tabel 17. Karakteristik antropometri dan nilai BME subjek Subjek Jenis Kelamin Umur tahun Berat kg Tinggi m 2 A m 2 BME kjmenit P Laki-laki 22 56 169 1,653 4,284 Saat melakukan kalibrasi, secara otomatis denyut jantung akan terekam didalam HRM dapat dilihat pada Gambar 28. Setelah kalibrasi selesai dilakukan, data yang tersimpan dalam HRM dipindahkan ke komputer. Dari data yang sudah dipindahkan ditampilkan dalam bentuk grafik untuk mempermudah pencarian denyut jantung rata-rata. Dari data-data tersebut dan juga dibantu dengan worksheet serta grafik akan ditentukan denyut jantung rata-rata dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pada saat istirahat, data yang diambil adalah data denyut jantung terendah yang berada pada menit-menit pertengahan tidak boleh pada menit awal dan menit akhir karena dimungkinkan pada menit awal denyut jantung masih bisa turun dan pada menit akhir denyut jantung sudah mulai naik. Deretan data yang diambil diusahakan stabil selama minimal setengah menit atau enam menit. b. Pada saat KST, data yang diambil adalah data denyut jantung tertinggi pada menit-menit akhir. Deretan data yang diambil diusahakan stabil selama minimal setengah menit atau enam data. xlvi Gambar 28. Pemasangan HRM pada operator Berikut ini merupakan grafik pengukuran denyut jantung KST untuk subjek Gambar 29. Gambar 29. Grafik hubungan antara HR terhadap waktu pada saat KST Ket: R = restistirahat; ST = step test Dengan menggunakan aturan di atas dibantu dengan work sheet dan grafik maka akan diperoleh nilai HR rata-rata pada kondisi istirahat dan step test sehingga akan diperoleh nilai-nilai yang tertera pada Tabel 18. Tabel 18. Nilai HR rata-rata step test Subjek HR R1 ST1 R2 ST2 R3 ST3 R4 ST4 R5 P 71,91 98,45 74,18 105,90 79,17 110,50 81,11 115,25 83,75 Dari nilai HR rata-rata di atas kemudian dihitung nilai IRHR dari masing-masing step test yaitu dengan HR step test dengan HR istirahat terendah yang biasanya adalah istirahat pertama. Dalam kasus ini hampir nilai HR istirahat terendah ada pada istirahat pertama. Hasil dari pembagian tersebut dapat dilihat pada Tabel 19. waktu menit R1 ST1 ST2 ST3 ST4 R2 R3 R4 R5 HR bpm 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 20 40 60 80 100 120 140 8 15 23 30 38 45 HR step tes HR m d b d p H W g t n Untuk masing subjek diasumsikan p beban yaitu tu dan frekuensi perhitungan in Hasil perhitung WEC st = = = Subjek ST IRH P 1,3 Hubu WEC ST dan IR grafik tersendi tersebut, dapa nilai IRHR terh T Subje P k mencari kons k, yaitu denga ada saat melak ubuhnya sendir step test kem i dapat dilihat gan WEC untu 0,981 kkalm = 4,12 kjmenit Tabel 20. Ni T1 15 siklus meni HR WEC ST kjmeni 37 4,12 ungan antara W RHR subjek da ri yang merepr at dilihat bahw hadap perubah Gamb 1,00 1,50 2,00 0,00 Grafi Tabel 19. Tabel ek ST1 1,37 sumsi tenaga p an cara mende kukan step test ri. WEC dihitu mudian dibag hasilnya pada uk subjek P : menit t lai IRHR dan W it ST2 2 T it IRHR 1,47 WEC ST dan IRH apat dilihat pad resentasikan ke wa semakin cur han tingkat beb ar 30. Grafik k 2,00 ik korelas Wor l nilai IRHR m IRH ST2 1,47 pada saat kalib ekati nilai ters t subjek sedang ung dengan m gi 0,42 untuk Tabel 20. WEC pada frek 20 siklus menit WEC ST kjmenit 7,06 HR kemudian d da Gambar 30 enaikan IRHR ram kemiringa an kerja, dan b korelasi IRHR 4,00 6,00 si IRHR da KST rk Energy Cost masing-masing s HR ST3 1,54 brasi maka per ebut menggun g berjalan men engalikan bera mengonversi kuensi step tes ST3 25 siklu IRHR W kj 1,54 8 diplot dalam gr 0 di bawah ini. terhadap kena an garisnya, m berlaku sebalik dan WEC ST pa y = 0,036x + R² = 0,99 8,00 an WECst t ST kjmenit step test ST4 1,60 rlu dihitung W nakan prinsip t naiki tangga de at badan denga menjadi satu t yang berbeda us menit ST WEC ST menit IRH 8,82 1,6 rrafik. Grafik . Subjek mem aikan nilai WE maka semakin knya. ada KST 1,214 99 10,00 t pada xlv EC dari masin tenaga. Dima engan membaw an gaya gravita uan kkal. Da a T4 30 siklus men HR WEC S kjmen 60 10,58 hubungan anta miliki kemiring EC ST . Dari graf besar perubah 12,00 vii ng- ana wa asi ari nit ST nit 8 ara gan fik han t l 2 d t a m G Dari grafik Dari terhadap kenai lainnya dapat d

2. Denyut Ja