Hubungan Antara Laki-laki dan Wanita Yang sudah Dipinangnya

kurang menerima kondisi pisiknya, maka wanita itu tidak merasa telah dilepaskan. Karena itu lah dianjurkan untuk melihat wanita yang akan dikhitbah dengan tanpa sepengetahuan wanita yang bersangkutan.

5. Hubungan Antara Laki-laki dan Wanita Yang sudah Dipinangnya

Meski sudah dipinang dan sebentar lagi akan menjadi suami istri, namun hubungan kedua pasangan itu tidak ada bedanya dengan orang asing ajnabi. Sebab sama sekali belum ada ikatan nikah, maka tidak ada satu pun kebolehan yang diberikan selain dari boleh melihatnya saat pertama kali menentukan pilihan untuk meminang. Namun hal itu tidak diperkenankan untuk dilakukan terus menerus atau pada setiap kesempatan. Semua larangan yang berlaku pada orang asing juga berlaku pada mereka berdua. Tidak diperkenankan berduaan khalwat, kalaulah akan mengerjakan hal-hal yang terkait dengan acara pernikahan maka harus ditemani dengan mahramnya. Mereka tidak diperkenankan jalan-jalan berdua untuk belanja keperluan pernikahan. Juga dilarang diskusi hanya berdua untuk perencanaan ke depan. Juga tidak diperkenankan untuk selalu berkomunkasi yang mengarah kepada bentuk-bentuk khalwat, mesi semata-mata dengan telepon, sms atau chatting di internet. Sebab biar bagaimana pun mereka belum lagi menjadi suami istri. Kalau semua itu akan dirasa perlu dilakukan, keberadaan mahram sebagai orang ketiga mutlak diwajibkan. 47 Pertemuan Kelima Wali Nikah Paling tidak harus ada 4 empat hal pokok yang menjadi rukun atas syahnya sebuah pernikahan. Bila salah satu dari semua itu tidak terpenuhi, batallah status pernikahan itu. Yaitu [1] Wali, [2] Saksi, [3] Ijab Kabul akad [4] Mahar.

I. Wali Keberadaan wali mutlak harus ada dalam sebuah pernikahan.

Sebab akad nikah itu terjadi antara wali dengan pengantin laki- laki. Bukan dengan pengantin perempuan. Sering kali orang salah duga dalam masalah ini. Sebab demikianlah Islam mengajarkan tentang kemutlakan wali dalam sebuah akad yang intinya adalah menghalalkan kemaluan wanita. Tidak mungkin seorang wanita menghalalkan kemaluannya sendiri dengan menikah tanpa adanya wali. Menikah tanpa izin dari wali adalah perbuatan mungkar dan pelakunya bisa dianggap berzina. Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW: ه 5للا لوسر لاق : تلاق اهنع ه5للا يضر ةشئاع نع  نإ ف ˆلطاب اهحاكنف اهيلو نذإ ريغب تحكن ,ةأرما ام[يأ اورجتشا نإف اهجرف نم 5لحتسا امب رهملا اهلف اهب لخد هل يلو ل نم [يلو ناطل[سلاف Dari Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,Siapapun wanita yang menikah tanpa izin walinya maka nikahnya itu batil. Jika si laki-laki itu menggaulinya maka harus membayar mahar buat kehormatan yang telah dihalalkannya. Dan bila mereka bertengkar, maka Sulthan adalah wali bagi mereka yang tidak punya wali . HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmizi dan Ibnu Majah. لو سر لاق : لاق هيبأ نع ىسوم يبأ نب ةدرب يبأ نع ه5للا  ‰يلوب لإ حاكن ل 49 Dari Abi Buraidah bin Abi Musa dari Ayahnya berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,Tidak ada nikah kecuali dengan wali. HR Ahmad dan Empat Dari Al-Hasan dari Imran marfuan,Tidak ada nikah kecuali dengan wali dan dua saksi.HR Ahmad. 1. Siapakah yang bisa menjadi wali ?