Modulus of Elasticity MOR menunjukkan rasio antara tegangan lentur suatu bahan dengan perubahan bentuk yang diakibatkan tegangan itu sendiri.
MOE merupakan ukuran kekakuan, sehingga nilai yang lebih tinggi menunjukkan bahan yang lebih kaku. Nilai MOE batang bambu yng telah dikeringkan berkisar
antara 17.000 – 20.000 sedangkan pada batang yang masih segar 9000 – 10.100
Nmm
2
Dransfield dan Widjaja 1995. Modulus of Rapture MOR merupakan tegangan yang terjadi pada serat
ketika beban mencapai maksimum dan mengindikasikan terjadinya kerusakan pada bahan tersebut. Pada bambu tanpa buku nilai MOR berkisar antara 79
– 94 Nmm
2
dan 82 – 120 Nmm
2
pada bambu dengan buku Dransfield dan Widjaja 1995.
2.3 Bambu Tali Gigantochloa apus
Bambu tali Gigantochloa apus [J. A dan J. H Schultes] Kurz berasal dari Burma Myanmar dan Selatan Thailand. Kemudian diperkenalkan di Pulau Jawa
seiring dengan perpindahan penduduk. Bambu tali biasa disebut pring tali, pring apus Jawa, dan awi tali Sunda. Di Pulau Jawa bambu tali banyak ditanam,
sedangkan habitat alaminya banyak berada di Gunung Salak Jawa Barat dan Blambangan Jawa Timur Dransfield dan Widjaja 1995.
Di Indonesia bambu tali banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan peralatan dapur, peralatan memancing, funitur, tali dan macam-macam keranjang.
Batangnya dapat tahan lama dan digunakan sebagai bahan bangunan seperti atap, dinding, dan jembatan. Dengan tidak memperhatikan jenis yang lebih sesuai, G.
apus kadang kala digunakan untuk membuat alat musik, walaupun kualitas nada
yang dihasilkan tidak terlalu baik. G. apus tidak cocok untuk dibuat sumpit dan tusuk gigi secara mekanis, karena memiliki serat yang saling tindih.
Bambu tali termasuk tanaman bambu simpodial, berdiri tegak, tinggi batang 8-30 m dengan diameter buluh 4-13 cm tebalnya bisa mencapai 1,5 cm. Berwarna
hijau terang sampai kuning. Panjang ruas 20-60 cm, buku sedikit membengkok pada bagian luar. Panjang serat sekitar 0,9-5,5 mm. Bambu tali mempunyai
panjang serat sebesar 0,9-5,5 mm, dengan diameter dinding serat 5,3 µm, tebal dinding sel 1-3 µm. Kadar air rata-rata batang bambu segar adalah 54,3 dan
batang bambu kering 15,1. Komponen-komponen kimia dari batang bambu tali