3 3 2 Arahan Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan
Pada faktor eksternal, peluang yang paling besar adalah tingginya permintaan pasar untuk komoditas perkebunan 0.214 dan kemudahan
aksesibilitas terhadap lembaga keuangan dan modal 0.142. Ancaman yang dijumpai adalah kurangnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian
0.121, sering terjadinya fluktuasi harga komoditas pangan 0.119 dan masih banyak terjadinya konversi lahan pertanian tanaman pangan 0.125.
Setelah diperoleh nilai bobot setiap faktor, selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat kepentingan dan pengaruhnya dalam penentuan strategi
pengembangan wilayah
subsektor pertanian
tanaman pangan
dengan menggunakan analisis matrik IFAS dan EFAS. Matrik IFAS dan EFAS
pengembangan pertanian pangan disajikan dalam Tabel 34 dan Tabel 35. Tabel 34. Hasil analisis matrik Internal Strategic Factors Analysis Summary
IFAS subsektor pertanian tanaman pangan
Faktor-Faktor Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan
1 Sosial budaya masyarakat yang mendukung
pengembangan wilayah dengan berbasis pada komoditas unggulan
0.081 4
0.323 2
Tersedianya suatu unit kerja yang memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang pertanian
subsektor pertanian pangan, perkebunan dan peternakan
0.034 4
0.135
3 Sudah mulai terbentuknya kelompok tani
0.066 4
0.265 4
Sistem pengairanirigasi yang cukup bagus 0.160
3 0.480
5 Sudah ditetapkannya lahan pertanian pangan
berkelanjutan 0.159
3 0.478
Jumlah 0.500
1.681
Kelemahan
1 Sumber daya manusia yang masih rendah dari
sisi penguasaan teknologi pertanian, tingkat pendidikan dan kemampuan manajemen
0.167 4
0.667 2
Tingkat skala usaha yang masih relatif kecil 0.031
3 0.093
3 Belum optimalnya kinerja kelompok tani dalam
upaya peningkatan produktivitas dan pengolahan produk pertanian
0.089 3
0.267 4
Infrastruktur penunjang yang belum memadai 0.106
3 0.319
5 Rendahnya akses petani terhadap pasar atau
jaringan pemasaran 0.107
3 0.321
Jumlah 0.500
1.667 Jumlah Keseluruhan
1.000 3.347
Tabel matriks IFAS menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi responden, untuk komponen faktor kekuatan sebagian besar memiliki nilai rating 4 sangat
kuat sedangkan komponen faktor kelemahan sebagian besar memiliki nilai rating 3 agak kuat, namun untuk faktor sumber daya manusia yang masih rendah
mendapat rating sangat kuat. Jumlah skor untuk faktor internal adalah 3.35 yang diperoleh dari skor faktor kekuatan sebesar 1.68 dan skor faktor kelemahan
sebesar 1.67. Selisih skor antara faktor kekuatan dengan faktor kelemahan sebesar 0.014.
61 Tabel 35. Hasil analisis matriks External Strategic Factors Analysis Summary
EFAS subsektor pertanian tanaman pangan
Faktor-Faktor Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang
1 Permintaan pasar untuk komoditas pertanian
yang masih cukup tinggi secara kuantitas dan harga komoditas
0.214 3
0.642 2
Aksesibilitas terhadap lembaga keuangan dan modal
0.142 3
0.425 3
Program-program pusat
yang mendukung
pengembangan sektor pertanian 0.048
3 0.144
4 Kerjasama sektor pertanian dengan daerah di
sekitar Kabupaten Sukabumi 0.057
3 0.172
5 Adanya konsep agribisnis pertanian
0.039 3
0.117 Jumlah
0.500 1.500
Ancaman
1 Persaingan pasar domestik
0.068 3
0.204 2
Jumlah wilayah penghasil komoditas di sekitar wilayah sukabumi
0.068 3
0.203 3
Kurangnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian
0.121 4
0.483 4
Fluktuasi harga pasar untuk komoditas pangan 0.119
3 0.356
5 Konversi
lahan pertanian
menjadi lahan
terbangun 0.125
3 0.375
Jumlah 0.500
1.621 Jumlah Keseluruhan
1.000 3.121
Matrik EFAS menunjukkan bahwa komponen-komponen untuk faktor peluang memiliki nilai rating 3 agak kuat yang berarti responden menganggap
setiap faktor memiliki pengaruh yang sama kuat. Untuk faktor ancaman, komponen kurangnya minat generasi muda memiliki rating tertinggi yaitu 4
sangat kuat yang berarti responden menganggap faktor ini memiliki pengaruh yang lebih kuat jika dibandingkan faktor yang lain dalam upaya pengembangan
pertanian pangan. Jumlah skor untuk faktor eksternal ini adalah 3.12 yang diperoleh dari skor peluang sebesar 1.50 dan skor ancaman sebesar 1.62. Selisih
skor antara faktor peluang dan ancaman sebesar -0.12. Kombinasi antara jumlah skor faktor internal dengan faktor eksternal adalah 3.35, 3.12 yang berdasarkan
analisis Internal-Eksternal menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk tanaman pangan adalah strategi yang didesain untuk terjadinya pertumbuhan sendiri.
Berdasarkan hasil perhitungan matrik IFAS dan EFAS, selanjutnya dilakukan analisis matriks space. Diketahui selisih pada matriks IFAS adalah
0.014 dan pada matriks EFAS adalah -0.121, sehingga diperoleh titik koordinat pada matriks space yaitu 0.014 ; -0.121. Kombinasi nilai ini menggambarkan
posisi kondisi dari faktor internal dan eksternal yang berada pada kuadran II. Kuadran II adalah posisi yang menunjukkan dimana subsektor pertanian tanaman
pangan harus memanfaatkan kekuatan yang ada secara optimal untuk meminimalkan ancaman yang mungkin timbul saat ini maupun dimasa yang akan
datang. Hasil matriks space pengembangan subsektor pertanian tanaman pangan seperti terlihat pada Gambar 28.