8
III. METODE PENELITIAN
3.1 Bahan dan Alat
Bahan baku utama yang digunakan adalah kulit kambing pikel sebanyak 10 lembar setiap perlakuan yang dibeli dari pabrik kulit Ali Ahmad di daerah Cibuluh, Bogor. Bahan penyamak yang
digunakan adalah Relugan GT50 dan minyak mentah biji karet. Relugan GT50 merupakan sebuah merek produk dengan kandungan larutan 50 glutaraldehida yang dilarutkan di dalam air. Minyak
mentah biji karet diproduksi dari proses pengepresan biji tanaman karet Hevea brasiliensis yang didapat dari perkebunan karet milik PTPN VIII Cikumpay, Purwakarta, Jawa Barat dan tanpa melalui
proses pemurnian. Bahan kimia yang digunakan adalah air, natrium karbonat, NaCl, natrium formiat, natrium hipoklorit NaClO sebagai oksidator, asam formiat, dan degreaser sebagai bahan pencuci
kulit. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah molen drum putar, sammying machine,
shaving machine, alat stacking, kuda-kuda, toggle, buffing machine, oven, hammer mill, pH meter, baumemeter, thickness gauge, tensile strength tester Instron, dan mesin pres hidrolik.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan Oktober 2012. Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah Laboratorium Penyamakan
Kulit, Laboratorium Pengawasan Mutu, Laboratotium Teknik Kimia, dan Laboratorium Dasar Ilmu Terapan Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB, dan Balai Besar Penelitian Hasil Hutan
Bogor.
3.3 Tatalaksana Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yaitu analisis sifat fisiko kimia minyak biji karet. Penelitian utama meliputi penyamakan
kulit, analisis sifat-sifat kulit samoa yang dihasilkan yang meliputi sifat fisik, kimia dan organoleptik, dan pengolahan data.
3.4 Metode Penelitian 3.4.1 Penelitian Pendahuluan