Gambar 5 Kedelai yang digunakan dalam proses produksi Produsen memiliki dua toko langganan untuk membeli pasokan kedelai. Toko
tersebut terletak di Lembur Pos dan Cimanggu. Kedua toko ini memiliki perbedaan waktu dalam pembukaan toko. Toko yang berada di Cimanggu memiliki jam buka
mulai pukul 05.00 – 20.00, sedangkan toko yang berada di Lembur Pos memiliki jam
buka 07.00 – 18.00. Jika Pak Uun ingin membeli kedelai pada pagi hari menjelang
subuh, beliau dapat membeli kedelai di toko yang berada di daerah Cimanggu. Oleh karena itu, Pak Uun tidak pernah menemukan kesulitan dalam hal pembelian kedelai.
Kedua toko langganan pemilik usaha memiliki jumlah kapasitas kedelai yang berbeda. Toko yang berada di Lembur Pos memiliki kapasitas suplai sebesar 2
– 3 ton dan mendapat suplai dari pasar yang berada di daerah Ciluwer Kabupaten Bogor.
Sedangkan toko yang berada di Cimanggu memiliki kapasitas suplai sebesar 20 – 30
ton per harinya. Selain menjual kedelai, toko ini juga memiliki pabrik tempe yang berlokasi di tempat yang sama. Suplai kedelai diperoleh langsung dari pelabuhan
merak sehingga pembelian dilakukan dalam jumlah besar. Untuk harga jual, baik kedelai di toko Lembur Pos dan Cimanggu tidak memiliki perbedaan harga yang
signifikan. Harga jual kedelai pada saat ini berkisar antara Rp 8 600
– Rp 9 000 dan sebagian besar menjual kedelai impor.
Pemilik mengaku pernah melakukan pembelian pasokan kedelai beberapa kali kepada KOPTI Koperasi Tahu Tempe Indonesia Kabupaten Bogor. Beliau juga
sempat menjadi anggota KOPTI karena memiliki berbagai keuntungan, selain mendapatkan kedelai dengan harga yang lebih terjangkau, KOPTI juga masih
menerapkan SHU Sisa Hasil Usaha. SHU merupakan keuntungan usaha yang dibagi sesuai dengan aktifitas ekonomi anggota koperasi. Besarnya SHU yang
diterima oleh setiap anggota berbeda-beda tergantung dari besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota. Oleh sebab itu, semakin tinggi frekuensi melakukan
suatu transaksi dengan KOPTI maka besar kemungkinan SHU yang diterima pada akhir tahun akan semakin tinggi. Pada saat ini, pembelian pasokan kedelai di KOPTI
dengan toko biasa tergolong relatif sama atau tidak memiliki perbedaan harga sehingga para pengrajin lebih memilih melakukan pembelian pasokan kedelai di
beberapa toko setempat yang lebih dekat dengan lokasi pabrik.
Hingga saat ini, pemilik mengaku belum menemukan kesulitan yang berarti dalam memperoleh pasokan kedelai. Toko langganan dengan jam buka yang berbeda
cukup memudahkan pemilik dalam memperoleh pasokan kedelai. Kapanpun kedelai habis, pemilik dapat membeli pasokan kedelai di toko langganannya.
3. Luas Produksi
Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Luas produksi harus
direncanakan secara matang agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Jumlah produksi yang terlalu besar akan menyebabkan adanya penumpukan
hasil produksi yang tidak habis terjual di pasaran sehingga menyebabkan penurunan kualitas hingga kadaluarsa. Sebaliknya, jumlah produksi yang terlalu kecil akan
menyebabkan usaha tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang berakibat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, mesin-mesin dan
peralatan lainnya juga tidak bekerja secara optimal.
Usaha pembuatan tahu yang diusahakan di Desa Cihideung Ilir masih tergolong kepada usaha kecil. Pada saat ini, kapasitas produksi tahu pada hari normal
berada pada kisaran 100 kilogram – 120 kilogram. Sehingga dalam satu periode
produksi menghasilkan hingga 4 200 potong tahu ukuran 4 cm dan 2 500 potong tahu ukuran 5 cm. Total keseluruhan potong tahu yang dihasilkan hingga mencapai 6 700
satu kali periode produksi. Jumlah kapasitas atau luas produksi relatif mengalami peningkatan ketika hari raya. Produksi bisa mencapai dua kali lipat dibanding dengan
hari biasa, yaitu sekitar 200 kilogram - 250 kilogram per satu kali periode produksi.
4.
Siklus Produksi
Siklus produksi yang dimiliki usaha tahu bandung Kayun-Yun cukup sederhana. Pada awalnya tahu bandung Kayun-Yun hanya memiliki satu jenis tahu,
yaitu tahu berukuran kecil 4 cm. Tahu yang dijual adalah tahu berwarna kuning akibat proses perebusan dengan menggunakan kunyit. Selain menjadi pewarna alami,
perebusan tahu dengan menggunakan kunyit setelah tahu jadi membuat tahu menjadi lebih lebih awet dan tahan lama. Sejak awal produksi, usaha ini memang sudah
memproduksi tahu berwarna kuning hingga sekarang. Saat ini, produsen memiliki dua jenis ukuran tahu, yaitu ukuran kecil 4 cm dan ukuran besar 5 cm.
Ketika awal mendirikan usaha tahu, produsen hanya memproduksi 30 – 40
kilogram kedelai per hari. Hal ini dikarenakan keterbatasan modal yang dimiliki. Hingga pada saat ini produsen sudah memproduksi mencapai 100
– 120 kilogram per hari atau setiap siklus produksinya. Peningkatan kapasitas produksi dilakukan tanpa
bantuan dari orang lain, seluruh modal tambahan diperoleh dari modal sendiri yang telah dikumpulkan produsen selama beberapa tahun hingga dapat mendirikan usaha
seperti sekarang ini. Pada awalnya, produsen belum memiliki tenaga kerja, semua proses produksi hingga penjualan tahu dilakukan sendiri bersama istrinya. Setelah
usaha meningkat, produsen mulai mempekerjakan tiga orang tenaga kerja untuk membantu dalam proses produksi. Selain itu, produsen juga telah memiliki tiga belas
pedagang keliling serta dua pasar langganan yang siap menjual hasil tahu produksinya.
Tahu yang diproduksi pada hari ini, akan dijual pada keesokan harinya. Biasanya para pedagang keliling mengambil tahu yang sudah disiapkan dalam wadah
box dan gentong pada pukul 04.00 hingga menjelang subuh untuk langsung dijual kepada penduduk sekitar. Sisa tahu yang masih ada dijual oleh produsen ke dua pasar
langganan, yaitu pasar Anyar dan pasar Ciomas. Di kedua pasar tersebut, produsen juga sudah memiliki langganan untuk dijual kembali sehingga tidak perlu menunggu
waktu lama untuk menjual tahu di pasar tersebut. Selain tahu, terdapat ampas tahu yang juga dapat dimanfaatkan untuk dijual. Ampas tahu sudah memiliki langganan
sendiri, yaitu pemilik salah satu peternakan di daerah Ciampea yang biasa digunakan