Sistem skoring yang sama dengan menggunakan ultrasonografi transvagina untuk menilai ovarium telah dikembangkan oleh
Kurjak dan kawan-kawan . Sistim skoring ini
bukan hanya menilai gambaran morfologi keganasan, tetapi juga mencakup perubahan fungsional yang berhubungan dengan keganasan dengan skoring untuk ada tidaknya
neovaskularisasi dan aliran resisten menggunakan Doppler pulsasi dan warna.
9
Walaupun beberapa metode prediksi dari ultrasonografi telah dideskripsikan untuk membedakan tumor ovarium ganas dan tumor ovarium jinak, belum ada yang dipakai
secara universal.
1
2.5 Indeks resiko keganasan IRK Jacob dan kawan - kawan
pada tahun 1990, membuat indeks resiko keganasan IRK berdasarkan serum CA 125, status menopause, dan hasil ultrasonografi, dan
merekomendasikan penggunaannya untuk membedakan tumor jinak atau ganas dari tumor ovarium. Dari hasil penelitian
Jacob dan kawan - kawan , dengan menggunakan
indeks resiko keganasan IRK dengan skor IRK = 200, sensitivitasnya adalah 85,4 dan spesifisitasnya adalah 96,9. Hasil ini lebih akurat dibandingkan dengan
penggunaan ultrasonografi dan serum CA 125 secara sendiri - sendiri.
5
Mereka juga menyarankan bahwa IRK bisa digunakan untuk merujuk pasien ke pusat onkologi untuk
mendapat pengobatan yang lebih sesuai dan terapi pembedahan yang lebih efektif.
32
Pada tahun 1996, Tingulstad dan kawan - kawan
juga membuat Indeks Resiko Keganasan yang dinamakan IRK 2.
34
Sedangkan yang dibuat oleh Jacob dan kawan -
Universitas Sumatera Utara
kawan dinamakan IRK 1. Pada tahun 1999,
Tingulstad dan kawan - kawan
memodifikasinya menjadi IRK 3.
35
Adapun perbedaan di antara ketiga indeks adalah terletak pada perbedaan skor dari hasil ultrasonografi dan skor status menopausal
sementara itu karakteristik ultrasonografi yang digunakan adalah sama serta rumus yang digunakan adalah sama. Tabel 2.10 menunjukkan perbedaan antara ketiga IRK.
Tabel 2.10. Perbedaan antara ketiga IRK.
M
Status Menopause
U
Skor Ultrasonografi IRK 1
M = 1 jika belum menopause M = 3 jika sudah menopause
U = 0 jika - karakteristik U = 1 jika ada 1karakteristik
U = 3 jika ≥ 2 karakteristik
IRK 2 M = 1 jika belum menopause
M = 4 jika sudah menopause U = 1 jika
≤ 1 karakteristik U = 4 jika
≥ 2 karakteristik IRK 3
M = 1 jika belum menopause M = 3 jika sudah menopause
U = 1 jika ≤ 1 karakteristik
U = 3 jika ≥ 2 karakteristik
Keterangan: IRK 1 menurut Jacob dkk,1990; IRK 2 menurut Tingulstad dkk, 1996;
IRK 3 menurut Tingulstad dkk, 1999
Perbedaan sensitivitas, spesifisitas dan positive predictive value diantara ketiga IRK
bisa terlihat pada tabel 2.11. Tabel 2.11. Sensitivitas, spesifisitas dan positive predictive value pada IRK 1, IRK 2,
IRK3.
Sensitivitas Spesifisitas
Positive Predictive Value
IRK 1
5
85,4 96,9
92,3 IRK 2
34
80 92
83 IRK 3
35
71 92
69
Manjunath dan kawan – kawan telah meneliti mengenai ketiga IRK tersebut dan
menyatakan bahwa IRK lebih akurat dibandingkan dengan status menopause, kadar
Universitas Sumatera Utara
serum Ca 125 dan karakteristik ultrasonografi dalam menapiskan keganasan. Tidak ada perbedaan bermakna dari ketiga IRK dalam mengidentifikasi keganasan.
36
Sistim skoring dengan menggunakan Doppler berwarna memerlukan teknologi yang mahal yang tidak tersedia pada kebanyakan tempat. IRK merupakan sistim skoring
yang sederhana dan komponen ultrasonografinya mencakup karakteristik yang mudah terlihat dengan menggunakan ultrasonografi transabdominal.
9
Indeks resiko keganasan IRK-1 menurut Jacob dan kawan - kawan
dihitung dengan menggunakan rumus :
5
IRK-1 = U X M X Serum CA 125
Keterangan
5
: IRK-1 = Indeks resiko keganasan menurut
Jacob dan kawan - kawan
U = hasil ultrasonografi dimana karakteristik ultrasonografi yang dijumpai:
- multilokulasi kista ovarium - komponen solid pada tumor ovarium
- Lesi bilateral - Asites
- Adanya bukti metastasis intra abdomen Nilai U = 0 , jika tidak dijumpai karakteristik ultrasonografi di atas.
Nilai U = 1 , jika dijumpai salah satu karakteristik ultrasonografi di atas Nilai U = 3 , jika dijumpai dua hingga lima karakteristik ultrasonografi di atas
M = status menopause Nilai M = 1 jika belum menopause
Nilai M = 3 jika sudah menopause Serum CA 125 = kadar serum penanda tumor CA 125 dalam Uml
Universitas Sumatera Utara
RCOG Royal College of Obstetricians and Gynaecologists menggunakan Indeks Resiko Keganasan IRK sebagai cara yang efektif triase wanita untuk dikelompokkan
menjadi resiko keganasan rendah, sedang, atau tinggi. Tabel 2.12 menunjukkan contoh protokol triase wanita dengan menggunakan Indeks Resiko Keganasan.
33
Tabel 2.12. Suatu contoh protokol triase wanita dengan menggunakan Indeks Resiko Keganasan IRK, validasi data IRK oleh
Prys Davies dan kawan - kawan .
33
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan uji diagnostik prospektif untuk mengetahui keakuratan Indeks Resiko Keganasan dalam membedakan tumor ovarium jinak dari tumor ovarium
ganas sebelum pembedahan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP. H.Adam Malik dan RSUD. Dr. Pirngadi mulai bulan Juni 2010 hingga November 2010.
3.3 Populasi Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi target pada penelitian ini adalah semua pasien pasca operasi tumor ovarium di RSUP.H.Adam Malik, RSUD. Dr. Pirngadi yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
3.3.1.1 Kriteria populasi penelitian 3.3.1.1.1. Kriteria Inklusi
1. merupakan pasien di RSUP.H.Adam Malik, RSUD. Dr. Pirngadi yang akan menjalani pembedahan tumor ovarium
2. mempunyai hasil Ultrasonografi dari tumor ovarium sebelum operasi
Universitas Sumatera Utara