Stadium Kanker Ovarium Cancer Antigen 125 CA 125

rendah potensi keganasan. Oleh karena sebab – sebab di atas, hanya beberapa pasien memerlukan kemoterapi berbasis platinum. Walaupun penyakit kambuhan sering mempunyai respon yang lemah pada pengobatan, pasien dapat bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama karena lambatnya pertumbuhan tumor. Secara keseluruhan prognosis dari tumor sex cord – stromal adalah baik terutama karena terdiagnosa pada diagnose awal dan pembedahan kuratif. Dikarenakan jarangnya tumor jenis ini, membatasi pemahaman perjalanan penyakit, terapi dan prognosis. 1

2.2 Stadium Kanker Ovarium

Stadium kanker ovarium diklasifikasikan menurut International Federation of Gynecologist and Obstetricians FIGO 2000. 24 Stadium kanker ovarium ditentukan setelah pembedahan laparatomy surgical staging. 24 Tabel 2.3. Stadium kanker ovarium menurut International Federation of Gynecologist and Obstetricians FIGO 2000. 24 Stadium Keterangan I Tumor terbatas pada ovarium IA Tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul tumor utuh, tidak ada pertumbuhan di permukaan ovarium, tidak ada sel tumor pada cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum IB Tumor terbatas pada dua ovarium, tidak ada pertumbuhan tumor pada permukaan kapsul, tidak ada sel tumor pada cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum IC Tumor terbatas pada satu atau dua dengan salah satu faktor dari kapsul tumor yang pecah, pertumbuhan tumor pada permukaan kapsul, ditemukan sel tumor ganas pada cairan asites ataupun bilasan rongga peritoneum Universitas Sumatera Utara II Tumor pada satu atau dua ovarium dengan perluasan di pelvis IIA Tumor meluas ke uterus dan atau ke tuba tanpa sel tumor di cairan asites ataupun bilasan rongga peritoneum IIB Tumor meluas ke jaringan organ pelvis lainnya tanpa sel tumor di cairan asites ataupun bilasan rongga peritoneum IIC Perluasan di pelvis IIA atau IIB dengan ditemukan sel tumor di cairan asites atau bilasan rongga peritoneum III Tumor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor pada rongga peritoneum di luar pelvis dengan atau metastasis ke kelenjar getah bening regional IIIA Metastasis mikroskopis di luar pelvis IIIB Metastasis makroskopis di luar pelvis dengan besarnya lesi metastasis yang kurang atau sama dengan 2 sentimeter IIIC Metastasis makroskopis di luar pelvis dengan besarnya lesi metastasis yang lebih dari 2 sentimeter dan atau metastasis ke kelenjar getah bening regional IV Metastasis jauh di luar rongga peritoneum

2.3 Cancer Antigen 125 CA 125

Pada tahun 1981, Bast dan kawan - kawan pertama kali mendeskripsikan CA 125, suatu glikoprotein yang dikenal oleh antibodi monoklonal murine OC 125 sebagai penanda untuk keganasan epithelial. 25 CA 125 merupakan penanda tumor yang paling banyak digunakan untuk kanker ovarium. CA 125 merupakan antigen yang diekspresi oleh epitel coelomic dan amnion sewaktu perkembangan janin. CA 125 tidak diekspresi oleh epitel ovarium normal pada orang dewasa atau janin. Pada orang dewasa, CA 125 terdapat pada jaringan yang berasal dari coelomic and epitel mullerian. Selain pada kanker epitel ovarium primer, kadar CA 125 yang meningkat juga terdapat pada Universitas Sumatera Utara keganasan lainnya seperti kanker pankreas, kanker payudara dan paru – paru dan pada kasus – kasus jinak seperti endometriosis, kehamilan ektopik, fibroids, arthritis dan penyakit ginjal. 26 Menurut Kenemans dan kawan – kawan, batas kadar CA 125 ditentukan pada 35 Uml dimana hanya 1 dari 888 wanita sehat mempunyai kadar yang melebihi angka ini. Jika batas yang digunakan pada 65 Uml, hanya 0,2 dari 888 wanita sehat mempunyai kadar yang meningkat. 27 Pada laporan uji klinis lainnya pada tabel 4 menunjukkan 0 – 5 wanita sehat mempunyai kadar lebih jika memakai 35 Uml sebagai batas normal dan 0 – 1,7 wanita sehat mempunyai kadar lebih jika memakai 65 Uml tabel 2.4. 27 Kadar CA 125 yang tinggi melebihi 65 Uml bisa terjadi pada kehamilan trimester pertama dan sewaktu menstruasi. Pada saat mulainya menstruasi kadar CA 125 bisa meninggi secara tiba tiba menjadi kadar lebih dari 300 Uml, kemungkinan disebabkan mudah masuknya CA 125 dari epitel endometrial ke dalam sirkulasi sewaktu menstruasi. Penjelasan lain mungkin menunjukkan bahwa mundurnya darah menstruasi ke rongga abdomen, menyebabkan reaksi inflamasi lokal dan meningkatnya CA 125. 27 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4. Kadar CA 125 pada wanita sehat. 27 dikutip dari Kenemans dan kawan – kawan 27 Banyak uji klinis dilakukan dengan mengukur kadar CA 125 pada pasien dengan penyakit jinak. Persentase meningginya CA 125 melebihi 35 Uml berkisar 2 hingga 42 dan yang melebihi 65 Uml berkisar 1 hingga 16, bergantung populasi yang diuji. Beberapa penyakit jinak ditemukan berhubungan dengan kadar CA 125, yang menyebabkan problem diagnosa banding. Pasien yang mempunyai gagal jantung kongestif, tuberkulosis, atau sirosis hepatis bisa mempunyai hasil yang positif, seperti juga pasien dengan penyakit ginekologi jinak seperti myoma uteri dan tumor ovarium jinak. Pasien dengan endometriosis atau kista endometriosis bisa mempunyai kadar CA 125 yang sangat tinggi tabel 2.5 27 . Neoplasma ovarium jinak lainnya juga bisa mempunyai hasil positif pada 16 pasien tabel 2.6. 27 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5. Kadar CA 125 pada endometriosis dan atau kista endometriotik. 27 dikutip dari Kenemans dan kawan – kawan 27 Test serum CA 125 bisa positif pada berbagai jenis kasus malignan non ovarium. Karsinoma ginekologi yang lain seperti pada endometrium bisa positif pada beberapa kasus. Hal ini berlaku juga pada kanker non ginekologi seperti kolon dan pankreas bisa meningkatkan kadar serum CA 125 Tabel 2.7. 27 Tumor berasal dari organ – organ selain ovarium bisa meningkatkan kadar CA 125 jika sudah metastasis ke ovarium. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu fungsi test CA 125 kurang mempunyai nilai untuk diagnosa banding berbagai jenis keganasan. 27 Tabel 2.6. Kadar CA 125 pada neoplasma ovarium jinak. 27 dikutip dari Kenemans dan kawan – kawan 27 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7. Kadar CA 125 pada keganasan non ovarium. 27 dikutip dari Kenemans dan kawan – kawan 27 Kadar serum CA 125 pada kanker ovarium sebelum diterapi mencerminkan jumlah antigen yang berhubungan dengan tumor dalam sirkulasi dalam hubungannya dengan beratnya penyakit pada saat ditentukan stadium. 27 Tabel 2.8 menyimpulkan hubungan kadar CA 125 sebelum terapi dengan kanker ovarium sesuai dengan stadium menurut FIGO. Pada stadium I, hanya 41 dari semua pasien mempunyai peningkatan kadar serum CA 125. Oleh karena itu pada lebih dari setengah jumlah pasien dengan keganasan terbatas pada satu atau dua ovarium dengan atau tanpa sel malignan pada cairan asites atau cairan pencucian abdominal kadar serum CA 125 berada dalam batas normal. 27 Kadar CA 125 yang meningkat didapati pada 50 pasien dengan kanker ovarium stadium I dan 90 wanita dengan kanker ovarium stadium lanjut. 3 Dikarenakan keterbatasan ini, sensitivitas CA 125 dalam mendeteksi penyakit diperkirakan hanya 70-80 dengan spesifisitas 98,6 hingga 99,4 serta rendahnya nilai prediksi positifpositive prediktif value sebesar 3. 2 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.8. Kadar CA 125 pada kanker ovarium sebelum terapi menurut stadium dari FIGO. 27 dikutip dari Kenemans dan kawan – kawan 27 Ketika kadar CA 125 sebelum terapi dikelompokkan sesuai dengan tipe histologi, terbukti bahwa kebanyakan kanker epitel ovarium non musinosum mempunyai peningkatan kadar serum tabel 2.9. Tumor musinosum mempunyai peningkatan kadar CA 125 hanya pada 58 kasus. Karsinoma ovarium bukan berasal dari lapisan epitel ovarium juga menyebabkan kadar CA 125 meningkat. 27 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.9. Kadar CA 125 pada kanker ovarium sebelum terapi menurut tipe histologi. 27 dikutip dari Kenemans dan kawan – kawan 27 Kadar serum CA 125 mempunyai nilai klinis untuk memonitor penyakit dan mendeteksi adanya kekambuhan. Karakteristik yang penting dari penanda tumor ini adalah kemampuannya mencerminkan sifat dari tumor ganas sewaktu terapi atau pada periode kontrol sesudah selesainya terapi. 27

2.4 Ultrasonografi