2.3.4 Proses Komunikasi
Proses komunikasi merupakan suatu proses penyampaian berita kepada penerima pesan untuk dipahami dan di mengerti maknanya. Suatu proses
komunikasi akan terjadi apabila antara pemberi pesan dan penerima pesan terdapat suatu hubungan. Dalam hal ini penerima pesan terdapat suatu hubungan.
Dalam hal ini penerima pesan mengerti bahwa ia akan menerima suatu berita dan pemberi pesan telah siap menyampaikannya. Komunikasi tidak akan terjadi
apabila tidak terdapat suatu hubungan antara pemberi pesan dan penerima pesan. Menurut Purwanto 2003: 12 mengemukakan komunikasi memiliki 6
enam tahapan yaitu: 1.
Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan Sebelum proses penyimpanan pesan dapat dilakukan, maka pengirim
pesan harus menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber, ide-ide
yang ada didalam benak pengirim disaring dan disusun ke dalam suatu memori yang ada didalam pikiran orang yang memiliki peta mental
yang berbeda. Hal ini disebabkan karena cara penyerapan berbagai informasi dan pengalaman yang berbeda-beda dari setiap individu.
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide yang dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dari
dimengerti secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subyek apa yang ingin disampaikan, maksud
tujuan, penerima pesan gaya personal dan latar belakang budaya.
3. Pengirim menyampaikan pesan
Dalam menyampaikan dan mengirim pesan dapat menggunakan berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan. Rantai saluran
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relatif pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang
pendeknya rantai saluran komunikas yang digunakan akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan. Dalam
menyampaikan pesan dapat digunakan berbagai media komunikasi baik media tulisan maupun lisan.
4. Penerima menerima pesan
Komunikasi antar seseorang dengan orang lain akan terjadi bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan
tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru akan terjadi bila penerima surat menerima dan memahami isinya.
5. Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan
Universitas Sumatera Utara
pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan dalam benak pikiran si penerima pesan.
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim
Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal yang
diberikan oleh penerima pesan beraneka ragam, hal ini tergantung dari pesan yang diterimanya. Umpan balik memegang peranan penting
dalam proses komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan, disamping itu adanya
umpan balik dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran
kata-kata dan perbedaan reaksi secara emosional.
Proses Komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Purwanto 2003:12
Sedangkan menurut Effendy 2001: 11 Proses komunikasi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
1. Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang symbol sebagai media.
2. Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media primer.
Tahap 1 Pengiriman Pesan
Tahap 2 Pengirim mengubah
ide menjadi pesan Tahap 3
Pengirim mengirim pesan
Tahap 6 Penerima
mengirim ide Tahap 5
Penerima menafsirkan pesan
Tahap 4 Penerima
menerima pesan
SALURAN
MEDIA
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas dapat disimpulkan proses komunikasi adalah penyampaian berita kepada penerima pesan agar penerima pesan dapat memahami
isi pesan. Dengan kata lain pesan tidak dapat dikomunikasikan bila ada langkah dalam proses ini tidak diselesaikan dengan tepat.
2.3.5 Jenis Komunikasi