Cara Kerja Mesin Digester. MesinDigester dan Komponen-komponen Pendukung.

7

2.1.1. Cara Kerja Mesin Digester.

Dalam proses pulping secara kimiawi ditambahkan panas dan zat kimia serpihan kayu yang dimasukkan ke dalam tabung bertekanan yang disebut Digester. Pembuburan pulp dengan proses kraft menggunakan lindi putih white liquor, yaitu larutan campuran sodium hidroksida dan sodium sulfida yang secara selektif akan melarutkan getah lignin dan membuatnya lebih larut dalam cairan pengolah. Setelah 2-4 jam, campuran antara pulp, sisa zat kimia dan limbah kayu dikeluarkan dari digester.Pulp kemudian dicuci untuk memisahkannya dengan lindi hitam sisa zat kimia dan limbah.Larutan yang mengandung serat kayu terlarut kemudian masuk ke digester dan dipanaskan. Larutan hasil pemanasan yang berwarna hitam black liquor dipisahkan dari pulp brownstock setelah proses pemanasan. Dalam batch digester, pulp brownstock diambil dari dasar tabung digester untuk dilanjutkan dengan pencucian. Pada digester berkesinambungan, pencucian dilakukan didalam digester untuk menghilangkan larutan lain dan mendinginkan pulp. Kraft pulping adalah proses dengan hasil rendah yaitu hanya 45 dari kayu yang akan menjadi bubur kertas yang dapat digunakan. Pulp atau disebut brownstock pada tahap ini siap diputihkan. Gambar 2.3 Aliran Liquor dan uap masuk ke digester. Universitas Sumatera Utara 8

2.1.2. MesinDigester dan Komponen-komponen Pendukung.

Digester terdiri dari top separator, screen suction, tabung bejana itu sendiri, dan bagian lubang cairan pemasak dan uap dan juga terdapat sebuah aliran pulp menuju blow tank. Gambar 2.4 Mesin Digester Sedangkan bagian pendukung mesin digester terdiri atas: a. Shuttle Conveyor Shuttle Conveyor merupakan belt conveyor yang bisa dijalankan maju mundur dan bisa dipindahkangerakkan dengan berlawanan arah.Adalah alat pengangkut serpihan kayu dari chip pile ke digester bagian atas. Gambar 2.5 Shuttle Conveyor Universitas Sumatera Utara 9 b. Tungku Pemasak Digester Tungku Pemasak Digester merupakan bejana berbentuk selinder yang terbuat dari stainless steel khusus dipasang secara vertical dan dirancang untuk bekerja pada tekanan sampai 12 kgcm 2 dan temperatur sampai 190 o . Gambar 2.6 Digester c. Telescopic Chutes Telescopic Chutes merupakan slide chute vertical dipasang dibawah lantai digunakan untuk mengangkut chip-chip kayu yang keluar dari shuttle conveyor ke digester. Gambar 2.7 Telescopic chutes d. Pemanas liquor Liquor heater Pemanas liquor merupakan alat penukar panas yang berbentuk tubulartegak yang diletakkan berdampingan dengan digester. Cara kerjanya adalah cairan pemasak mengalir melewati pipa sedangkan uap steammasuk di luar pipa sehingga menjadi panas secara tidak langsung. Universitas Sumatera Utara 10 Gambar 2.8 Liqour heater e. Pompa sirkulasi Alat yang digunakan untuk mensirkulasikan cairan pemasak dari dalam bagian tengah digester ke bagian atas dan bawah. Gambar 2.9 Pompa sirkulasi f. Blow tank Alat ini adalah tangki untuk menampung bubur kayu yang sudah siap dimasak dari digester dan dilengkapi alat pengaduk. 2 2 Sirait, Suhunan. 2003. Module Bleaching. Porsea: Pt. Toba Pulp Lestari, Tbk Learning and Development Centre. Agitator mencampur pulp Universitas Sumatera Utara 11 dari digesterdengan black liquor sehingga bubur pulp dapat dipompa. Panas yang dihasilkan dari gas oleh blow tank diproses kembali oleh blow heat accumulator, sebesar alat penukar panas yang besar. Gambar 2.10 Blow tank g. Accumulator tank Alat ini adalah tangki untuk menampung panas yang dihasilkan dari blow tank yang dihasilkan oleh blowing. Panas tersebut diproses kembali dengan memanaskan air yang hangat yang akhirnya air tersebut digunakan pada bagian washing dan bleaching. Gambar 2.11 Accumulator tank h. Relief condenser Alat untuk mengembunkan panas dari digester bagian atas pada waktu proses pemasakan. Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 2.12 Relief Condenser i. Air evacuation scrubber Alat untuk menyerap sisa panas dari digester sesudah digester blowing. j. Heating up white liquor and black liquor system Alat untuk memanaskan cairan pemasak sebelum memasak.

2.1.3. Jenis-jenis Digester.

Dokumen yang terkait

Studi Kasus Audit Maintenance Rotating Equipmen,Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk “Porsea” Medan

4 58 107

Studi Kasus Audit Maintenance Rotating Equipment Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, “Porsea”, Medan

9 109 107

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika

6 57 150

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)(Study kasus : PT. Hartono Istana Teknologi).

6 15 14

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 4

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9