Banyaknya bahan pencemar dapat memberikan dua pengaruh terhadap organisme perairan yaitu membunuh spesies tertentu dan sebaliknya dapat
mendukung perkembangan spesies lain. Penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat juga dianggap sebagai suatu pencemar. Jika air tercemar ada
kemungkinan terjadi pergeseran dari jumlah yang banyak dengan populasi yang sedang menjadi jumlah spesies yang sedikit tetapi populasinya tinggi
Sastrawijaya, 1991.
2.5 Parameter Fisik dan Kimia Perairan
2.5.1 Arus Sungai
Arus air adalah faktor yang memiliki peranan penting baik pada perairan lotik maupun perairan lenthik. Hal ini berhubungan dengan penyebaran
organisma, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. Kecepatan aliran air akan bervariasi secara vertikal. Arus air pada perairan lotik umumnya
bersifat turbulen, yaitu arus air yang bergerak ke segala arah sehingga air akan terdistribusi ke seluruh bagian dari perairan tersebut Barus, 2004.
Kecepatan arus air permukaan tidak sama dengan air bagian bawah. Semakin ke bawah gerakan air biasanya semakin lambat dibandingkan dengan di
bagian permukaan. Perbedaan kecepatan arus antar kedalaman menyebabkan bentuk antara organisme air pada kedalaman yang berbeda tidaklah sama.
Kecepatan arus air dapat diukur dengan beberapa cara, mulai dengan cara yang sederhana sampai dengan alat yang khusus yaitu meteran arus buatan pabrik
Suin, 2002. Kecepatan arus dapat bervariasi sangat besar, di tempat yang berbeda dari
suatu aliran yang sama membujur atau melintang dari poros arah aliran dan dari waktu ke waktu dan merupakan faktor berharga yang patut dipertimbangkan
untuk dapat diukur, kecepatan arus di sungai ditentukan oleh kemiringan, kekerasan, kedalaman, dan kelebaran dasarnya Odum, 1996.
2.5.2 Suhu
Dibandingkan dengan udara, air mempunyai kapasitas panas yang lebih tinggi. Untuk memanaskan sebanyak 1 kg air dari 15
o
C menjadi 16
o
C misalnya,
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan energi sebesar 1 kcal. Untuk hal yang sama, udara hanya membutuhkan energi sebesar seperempatnya. Dalam setiap penelitian pada
ekosistem air, pengukuran temperatur air merupakan hal yang mutlak dilakukan. Hal ini disebabkan karena kelarutan jenis gas di dalam air serta semua aktivitas
biologis-fisiologis di dalam ekosistem air Barus, 2004. Suhu sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan aktivitas organisme,
sebab pada umumnya organisme memiliki kisaran suhu tertentu supaya dapat melakukan aktivitas optimalnya.suhu tidak dapat diawetkan sehingga harus diukur
di lapangan, sampel yang dibawa ke laboratorium sebab boleh jadi ada pengaruhnya terhadap hasil analisis. Berbagai macam alat telah tersedia di pasaran
untuk pengukuran suhu mulai dari yang sederhana, yaitu termometer alkohol sampai dengan yang menggunakan elektroda. Ketika mengukur suhu, ketelitian
yang diminta pada umumnya sampai dengan 0,1
o
C Harianto et al, 2008.
2.5.3 Kekeruhan