Pencemaran Air Sungai TINJAUAN PUSTAKA

2. Penomena antagonis, yaitu kombinasi antara dua zat atau lebih yang saling menetralisir, sehingga zat-zat yang tadinya beracun berhasil dikurangi dinetralisir daya racunya sehingga tidak membahayakan 3. Jenis ikan dan sifat polutan, yang tertarik dengan daya tahan ikan serta adaptasinya terhadap lingkungan, serta sifat polutan itu sendiri Chahaya, 2003.

2.4 Pencemaran Air Sungai

Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal bukan dari kemurniannya Fardiaz, 1992. Dalam Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air fan Pengendalian Pencemaran Air, pasal 1, pencemaran air di defenisikan sebagai : “masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebakan air tiadak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya”. Beban pencemar atau polutan adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga mengganggu peruntukan ekosisten tersebut Effendi, 2003 Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar polutan, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah domestik Yuliastuti, 2011. Di Indonesia, pencemaran domestik merupakan jumlah pencemar terbesar yaitu sekitar 85 yang masuk ke badan air Suriawiria, 1996. Limbah domestik yang paling dominan adalah jenis organik yang berupa kotoran manusia dan hewan. Jenis limbah domestik yang lain adalah limbah domestik anorganik yang diakibatkan oleh plastik serta penggunaan deterjen, sampho, cairan pemutih, pewangi dan bahan kimia lainnya. Limbah domestik jenis ini relatif lebih sulit untuk dihancurkan. Jika kuantitas dan intensitas limbah domestik ini masih dalam batas normal, alam masih mampu melakukan proses kimia, fisika, dan biologi secara alami. Namun, peningkatan populasi manusia telah menyebabkan peningkatan kuantitas dan intensitas pembuangan limbah domestik sehingga membuat proses penguraian limbah secara alami menjadi tidak seimbang Sasongko, 2006. Universitas Sumatera Utara Banyaknya bahan pencemar dapat memberikan dua pengaruh terhadap organisme perairan yaitu membunuh spesies tertentu dan sebaliknya dapat mendukung perkembangan spesies lain. Penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat juga dianggap sebagai suatu pencemar. Jika air tercemar ada kemungkinan terjadi pergeseran dari jumlah yang banyak dengan populasi yang sedang menjadi jumlah spesies yang sedikit tetapi populasinya tinggi Sastrawijaya, 1991.

2.5 Parameter Fisik dan Kimia Perairan