Warna Kalus HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada perlakuan A 1 B memberikan berat basah kalus yang terendah. Hal ini menunjukan bahwa kombinasi kedua ZPT pada taraf konsentrasi tersebut kurang tepat untuk pertumbuhan kalus. Kecepatan sel membelah diri dipengaruhi oleh kombinasi auksin dan sitokinin dalam konsentrasi tertentu, selain itu juga tergantung pada jenis tumbuhan faktor- faktor seperti media, ketersediaan unsur hara makro mikro, karbohidrat, adanya bahan tambahan seperti air kelapa dan juga faktor faktor fisik seperti cahaya, suhu, dan pH Gunawan, 1991.

4.4. Warna Kalus

Salah satu tanda pertumbuhan dari eksplan pada budidaya in vitro berupa warna kalus yang menggambarkan penampilan visual kalus. Kalus masih memiliki sel- sel yang aktif membelah atau sudah mati. Jaringan kalus yang dihasilkan oleh eksplan biasanya memunculkan warna yang berbeda- beda. Data pengamatan warna kalus dapat dilihat pada Tabel 4.3. dari tabel tersebut dapat diketahui warna kalus dari setiap perlakuan Tabel 4.4. Warna kalus eksplan tunas apikal kelapa sawit Elaeis guineensis pada berbagai konsentrasi BAP dan 2,4-D secara in vitro Perlakuan Ulangan I II III A B - - - A B 1 - - - A B 2 - - - A B 3 - - - A 1 B Putih kuning Putih Kuning Putih kuning A 1 B 1 Putih kuning Putih kuning Putih Kuning A 1 B 2 Putih Coklat Putih Kuning Putih Coklat A 1 B 3 Putih Coklat Putih kuning Putih Kuning A 2 B Putih Kuning Putih Coklat Putih Kuning A 2 B 1 Putih Coklat Putih Coklat Putih Kuning A 2 B 2 Putih Kuning Putih Kuning Putih Kuning A 2 B 3 Putih Kuning Putih Kuning Putih Kuning A 3 B Putih Coklat Putih Kuning Putih Kuning A 3 B 1 Putih Kuning Putih coklat Putih Kuning A 3 B 2 Putih Coklat Putih kuning Putih Kuning A 3 B 3 Putih Kuning Putih Coklat Putih Kuning Warna kalus yang terbentuk pada eksplan tunas apikal kelapa sawit berbeda-beda yaitu dari kalus putih kuning dan putih coklat. Menurut George Universitas Sumatera Utara Sherrington 1984, tanaman yang berasal dari varietas yang sama dapat membentuk kalus yang berbeda baik tekstur maupun warna. Menurut Rahayu et al. 2002, konsentrasi 2,4-D yang tinggi pada media mengakibatkan warna kalus cenderung kuning. Kalus yang bewarna putih kuning mununjukan bahwa sel- sel yang dewasa menuju fase pembelahan yang aktif. Warna kalus kecoklatan terdapat pada sebagian perlakuan yang terbentuk kalus. Warna kecoklatan pada kalus browning ini akibat adanya metabolisme senyawa fenol bersifat berlebihan, yang terangsang akibat proses sterilisasi eksplan Andaryani, 2010. Peristiwa pencoklatan tersebut merupakan suatu peristiwa alamiah dan proses perubahan adaptif bagian tanaman akibat adanya pengaruh fisik seperti pengupasan, pemotongan. Gejala pencoklatan merupakan tanda- tanda kemunduran fisiologis eksplan Rohmah, 2007.

4.5. Persentase Kalus Embriogenik