menimbulkan kondisi otot yang tidak elastis sehingga kekakuan otot bisa berlanjut menjadi kekakuan sendi.
Posisi kaki saat mengemudi juga dapat mempengaruhi keluhan nyeri punggung bawah. Semakin jauh anggota tubuh bergerak menjauhi otot rangka
terlebih jika melakukan gerakan dengan teknik yang tidak benar maka risiko terjadinya cedera otot akan semakin besar. Ukuran tubuh yang penting dalam
posisi kerja duduk adalah tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan, jarak lekuk lutut dan garis punggung, serta jarak lekuk lutut
dan telapak kaki Santoso, 2004.
5.3 Keluhan Nyeri Punggung Bawah Low Back Pain
Pada hasil penilaian keluhan nyeri punggung bawah low back pain didapatkan 3 bagian tubuh yang mengalami keluhan nyeri paling banyak, yaitu
bagian pinggang belakang dengan keluhan pegal yang dialami sebanyak 13 orang pengemudi 86,7, keluhan pada pinggul belakang dialami sebanyak 10 orang
pengemudi 66,7 dan keluhan pada pantat dialami sebanyak 8 orang pengemudi 53,3.
Keluhan paling banyak pada bagian pinggang, pinggul belakang dan pantat disebabkan oleh posisi duduk statis yang terlalu lama. Rata-rata pengemudi
bekerja dengan posisi duduk statis selama 3 jam dalam satu trip perjalan. Hal ini semakin diperberat oleh kondisi bantalansandaran kursi yang tidak nyaman
sehingga risiko mengalami nyeri punggung bawah semakin besar. Berdasarkan penelitian NIOSH 1992 yang dikutip oleh Armands 2010
mendapatkan hasil 90 pekerja tinggi mengeluhkan ketidaknyamanan pada
Universitas Sumatera Utara
daerah tulang belakangnya setelah bekerja. Pegal-pegal disebabkan adanya akumulasi produk sisa berupa asam laktat pada jaringan Bridger, 2003.
Rasa pegal yang dialami pengemudi adalah cara identifikasi awal bahwa pengemudi mengalami ketidaknyamanan saat bekerja atau mengalami gangguan
nyeri punggung bawah low back pain. Banyaknya aktivitas pekerjaan dengan penanganan secara manual dapat menyebabkan cedera jaringan otot dan
persendian jika terjadi salah pergerakan, terlebih jika dilakukan dengan teknik yang tidak benar.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada pengemudi angkutan kota di Fa.Mekar Jaya Trayek 117 terhadap tingkat risiko CTDs dengan menggunakan
metode REBA serta keluhan nyeri punggung bawah dengan menggunakan Nordic Body Map didapatkan beberapa kesimpulan :
1. Karakteristik individu meliputi ; umur, masa kerja dan lama kerja tidak mempengaruhi keluhan nyeri punggung bawah low back pain pada
pengemudi angkutan kota Fa.Mekar Jaya Trayek 117. Hal ini dikarenakan keluhan nyeri punggung bawah dialami oleh 13 orang pengemudi yang
memiliki umur, masa kerja dan lama kerja yang beragam. 2. Tingkat risiko CTDs yang diperoleh dari hasil skor menggunakan metode
REBA, yaitu masih dapat diterima dikategorikan posisi duduk ergonomis dan tidak mengalami keluhan low back pain sebanyak 2 orang pengemudi 13,3
dan tingkat risiko CTDs ringan-sangat tinggi dikategorikan posisi duduk tidak ergonomis dan mengalami keluhan low back pain sebanyak 13 orang
pengemudi 86,7. 3. Keluhan low back pain pada pengemudi angkutan kota Fa.Mekar Jaya Trayek
117 mayoritas mengeluhkan pegal-pegal dan nyeri pada bagian pinggang belakang sebanyak 13 orang pengemudi 86,7, pinggul belakang sebanyak
10 orang pengemudi 66,7 dan bagian pantat sebanyak 8 orang pengemudi 53,3. Secara rekapitulasi tingkat risiko yang ada, terdapat 2 orang
Universitas Sumatera Utara
pengemudi 13,3 yang bekerja dengan posisi duduk ergonomis dan tidak mengalami keluhan low back pain. Untuk kategori posisi duduk tidak
ergonomis dan mengalami keluhan low back pain dialami sebanyak 13 orang pengemudi 86,7.
6.2 Saran