Pengaruh Bisfosfonat Risedronat Topikal Terhadap Penurunan Jumlah Osteoklas

73

2. Pengaruh Bisfosfonat Risedronat Topikal Terhadap Penurunan Jumlah Osteoklas

Hasil penelitian menunjukkan bisfosfonat risedronat dengan media pembawa hidrogel sangat efektif menurunkan jumlah osteoklas. Bisfosfonat merupakan analog sintetik pirofosfat inorganik PPi. Pada struktur pirofosfat oksigen diikat oleh fosfat P-O-P, namun pada struktur bisfosfonat molekul oksigen digantikan oleh atom karbon P-C-P. Ikatan P-C-P memberikan resistensi terhadap degradasi enzim dan ikatan yang kuat terhadap kalsium hidroksi apatit dari struktur tulang Rodan dan Reszka, 2002. Dilihat dari strukturnya, bisfosfonat dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu bisfosfonat sederhana atau simple-BPs dan bisfosfonat yang mengandung atom nitrogen atau N-BPs Rogers, 2003. Keberadaan atom nitrogen atau group amino akan meningkatkan potensi anti-resorptif BPs bila dibandingkan dengan BPs yang tidak mengandung nitrogen ataupun group amino. Non-nitrogen BPs merupakan BPs generasi awal seperti etidronat, klodronat, dan tiludronat yang memiliki struktur paling mirip dengan PPi. Berbeda dengan BPs gerenasi awal, BPs generasi ke-2 dan 3 seperti alendronat, risendronat, ibandronat, pamidronat, dan asam zoledronik memiliki kandungan nitrogen pada sisi rantai R 2 Drake dkk., 2008. Adapun N-BPs seperti pamidronate, alendronate, dan risendronate akan menghambat farnesyl pyrophosphate synthase enzym dalam jalur mevalonate. Penghambatan ini akan menyebabkan tidak terbentuknya isoprenoid geranylgeranyl pyrophosphate GGPP. Dengan tidak terbentuknya GGPP, maka tidak terjadi prenilasi beberapa protein-protein kecil GTPase contohnya Ras, Rho, dan sebagainya yang bertanggung jawab dalam integritas sitoskeletal dan signaling intrasel pada sel 74 osteoklas. Tidak adanya integritas sitoskeletal sel osteoklas menyebabkan ruffled border tidak terbentuk sehingga osteoklas tidak dapat melakukan aktivitas resorpsi dan mengalami apoptosis Ghoneima dkk., 2010. Molekul target lainnya dari bisfosfonat adalah pompa proton tipe vakuola dependen-ATP dalam ruffled border osteoklas, yang dibutuhkan dalam pengasaman lakuna resorbsi serta untuk melarutkan mineral-mineral tulang. Bisfosfonat telah diketahui dapat menghambat ativitas beberapa enzym hidrolitik tertentu secara langsung, seperti metalloprotease , phosphatase, dan asam phosphohydrolase . Selain itu bisfosfonat juga memainkan perannya dalam penghambatan protein tyrosin phosphatase PTPs, suatu enzim esensial baik untuk pembentukan osteoklas dan juga aktivitas resorbsi osteoklas Rogers, 2003. Beberapa penelitian terakhir menyatakan bahwa risedronat merupakan obat pilihan karena tingginya potensi dan kurangnya efek yang merugikan jika dibandingkan dengan bisfosfonat yang lain Robert sit Joel dkk., 2001. 3. Pengaruh Pemberian Bisfosfonat Risedronat Terhadap Rasio Jumlah Osteoklas dan Osteoblast Dengan Pewarnaan HE Ligamen periodontal dan tulang alveolar adalah dua struktur penting yang secara aktif berperan dalam proses remodeling tulang sebagai respon terhadap kekuatan mekanik. Fibroblast, osteoblas, osteosit, osteoklas, odontoblasts, cementoblasts, kondrosit dan sel-sel kekebalan immune cells adalah jenis sel utama yang memiliki peran interaktif dalam proses remodeling Nayak dkk., 2013. Proses remodeling dilakukan terutama oleh sel-sel osteoklas dan osteoblas. Osteoklas bertanggungjawab untuk resorpsi tulang dan berasal dari stem cells 75 hematopoetik yang dikenal dengan monosit, sedangkan osteoblas bertanggung jawab untuk pembentukan tulang dan berasal dari sumsum tulang stromal cells Idris dkk., 2005; Kruger dkk., 2010; Henriksen dkk., 2011. Proses remodeling mempertahankan ketebalan tulang dan hubungan antara gigi dengan tulang alveolus relatif konstan. Soket gigi seperti bergerak sejalan dengan pergerakan gigi pada tulang alveolus, merupakan fenomena adaptasi yang disebutkan Hukum Wolf, yaitu tulang akan membentuk dan mengurangi massa karena tekanan, untuk mengimbangi tekanan tersebut Foster, 1993. Aksioma dasar perawatan ortodontik adalah “bone traces tooth movement” tulang mengikuti jejak gerakan gigi, yang berarti jika terjadi gerakan gigi secara ortodontik tulang disekitar soket alveolus akan remodeling dalam derajat yang sama besar Reitan, 1964. Sehingga berkembang rasio remodeling tulang boneB dengan gerakan gigi teethT B:T 1:1 Vardimon dkk, 1998. Penghitungan jumlah osteoklas dan osteoblas pada daerah tekanan selama pergerakan relaps ini bertujuan untuk mendapatkan rasio antara osteoklas dan osteoblas sehingga dapat diketahui dominasi aktivitas kedua sel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa osteoblas lebih dominan dibanding osteoklas pada ketiga kelompok baik pada hari ke-0,3,7,14 dan 21, menunjukkan aktivitas osteoblas dalam proses pembentukan tulang lebih dominan daripada osteoklas selama pergerakan relaps gigi. Berdasarkan hasil penelitiannya, Tanya dkk. 2011 menyatakan bahwa pergerakan gigi ortodontik dan relaps akan menunjukkan proses yang sama. Pada sisi yang merupakan area regangan tension side pada saat pergerakan gigi aktif akan dapat berubah menjadi area tekan pressure side pada saat pergerakan relaps 76 Jaap dan Anne, 2009. Setelah pelepasan alat ortodontik, gigi mulai relaps bergerak ke arah posisi semula. Gerakan ini disertai dengan perubahan jumlah dan distribusi osteoklas. Jumlah osteoklas menurun secara signifikan di kedua akar mesial dan distal dari molar pertama dalam waktu 3 hari, kemungkinan besar akibat apoptosis dan atau kepadatan pembuluh darah menurun Murrell dkk., 1996; Noxon dkk., 2001. Jumlah osteoklas menurun lebih lanjut pada hari ke-14 dan mulai stabil pada hari ke-14 sampai 21 periode relaps Tanya dkk., 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan jumlah osteoblas pada hari ke-3 dan 7 dimana kelompok B dan C dengan bisfosfonat lebih tinggi dari pada kelompok A tanpa bisfosfonat. Hasil penelitian Fabian dkk. 2005 menggunakan model in vitro yang relevan secara klinis, menunjukkan bahwa bisfosfonat meningkatkan proliferasi BMSC bone marrow stromal cells dan menginisasi diferensiasi osteoblastik. Meskipun aksi utama bisfosfonat adalah penghambatan resorpsi tulang oleh osteoklas Rodan dkk., 2000, terdapat peningkatan bukti bahwa bisfosfonat juga berinteraksi dengan osteoblas Fabian dkk., 2005. Secara simultan tampak bahwa bisfosfonat memiliki efek anabolik pada osteoblas. Penelitian terbaru dari beberapa kelompok peneliti menunjukkan bahwa bifosfonat meningkatkan proliferasi dan pematangan maturasi osteoblas Reinholz, 2000; Fromigue dan Body, 2002; Im dkk., 2004 dan menghambat apoptosis Plotkin dkk., 1999. Mekanisme efek anabolik bifosfonat terhadap proliferasi dan diferensiasi osteogenik dari BMSC tidak sepenuhnya dipahami. Menurut Giuliani dkk. 1995, efek anabolik bifosfonat adalah karena stimulasi b-FGF pada osteoblas. Mundy dkk. 1999 menyatakan bahwa statin yang menghambat jalur mevalonate, 77 merangsang osteoblas dengan menginduksi ekspresi gen BMP-2 Fromigue dan Body, 2002. BMP-2 adalah agen osteokonduktif dan faktor pertumbuhan yang poten yang terlibat dalam perekrutan, proliferasi dan diferensiasi sel-sel progenitor mesenchymal, dan akhirnya menghasilkan produksi jaringan tulang Wozney, 1989. Pematangan osteoblas setelah pengobatan bifosfonat juga melibatkan peningkatan regulasi yang kuat dari ekspresi gen BMP-2 Im dkk., 2004.

4. Pengaruh Pemberian Bisfosfonat Risedronat Terhadap Kadar Alkalin Fosfatase