B. GAMBARAN PENAGIHAN PAJAK 1. Dasar-dasar Penagihan Pajak
1. Pengertian Penagihan Pajak
Menurut Soemitro 1998:76, Penagihan pajak adalah perbuatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, karena wajib pajak tidak mematuhi
ketentuan Undang-Undang Pajak, khususnya mengenai pembayaran pajak. Sedangkan menurut Hadi 1992:2, bahwa Penagihan adalah serangkaian
tindakan dari aparatur Direktorat Jenderal Pajak, berhubung wajib pajak tidak melunasi baik sebagianseluruh kewajiban perpajakan yang berlaku.
Dari defenisi penagihan yang dikemukakan oleh Hadi, terdapat emapat unsur penagihan,yaitu :
- Serangkaian tindakan
Yaitu bahwa penagihan dilakukan tahap demi tahap dari diterbitkannya surat teguran, surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan, dan permohonan
jadwal waktu,tempat, tanggal, bulan pelelangan pada kantor lelang negara.
- Aparatur Direktorat Jenderal Pajak
Yaitu Jurusita Pajak Negara yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, telah mendapat pendidikan khusus, diangkat dan disumpah lebih
dahulu sebelum bertugas.
- Wajib pajak tidak melunasi sebagianseluruh.
Yaitu utang pajak yang terdapat dalam Surat Tagihan Pajak STP, Surat Ketetapan pajak yang meliputi : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
SKPKB, dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT.
- Menurut Undang-Undang Perpajakan
Yaitu merujuk pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan serta Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
2. Utang Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, utang pajak adalah Pajak yang masih harus dibayar termasuk
sanksi administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau suratt sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
3. Penaggung Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000, penaggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggungjawab atas pembayaran pajak, termasuk
wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4. Biaya Penagihan Pajak