Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Dusun Purwosari Bawah, Desa Padang Mainu, Kecamatan Dolok Batunaggar, peneliti telah merumuskan beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Adapun proses untuk menuju pernikahan etnis Jawa di dusun Purwosari Bawah, dimulai dari: tahap penjajakan, tahap lamaran, tahap pinengsetan dan terakhir adalah tahap pernikahan. Dalam pelaksanannya, beberapa tahap tersebut telah mengalami perubahan. Jika dahulunya dalam tahap penjajakan, orangtua yang menentukan jodoh untuk anaknya, namun saat ini orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih pasangannya. Dahulunya, tahap lamaran dan tahap pinengsetan dilakukan tidak bersamaan. Namun saat ini, tahap lamaran ada yang langsung digabung dengan tahap pinengsetan. Hal itu terjadi, apabila pihak laki-laki telah positip lamarannya diterima. Selain itu, pemberian pinengsetan telah mengalami perubahan. Jika dahulunya, yang menjadi kewajiban dalam pemberian pinengsetan berupa kain, yang disebut sandangan sapangadek, namun saat ini, nilai material uang diperlombakan dalam pemberian pinengsetan. Dalam hal ini, pendidikan yang dimiliki wanita, mempengaruhi pemberian uang pinengsetan. Universitas Sumatera Utara 2. Pada zaman dahulu, resepsi pesta pesta pernikahan meriah di Dusun Purwosari Bawah, hanya dilakukan oleh golongan ekonomi kelas atas. Namun, pada saat ini, golongan kelas menengah dan kelas bawah juga berlomba-lomba menyelenggarakan resepsi pesta pernikahan mewah, layaknya pesta pernikahan kelas atas. Masyarakat saat ini sedang terseret ke dalam arus pencitraan diri yang berlebihan, yang menjadikan pesta pernikahan sebagai gaya hidup untuk menunjukkan identitas status sosial ekonomi mereka di masyarakat. Adapun simbol-simbol yang diperlombakan dalam pesta pernikahan yaitu tratak, pelaminan, foto pre-wedding, papan bunga dan juga hiburan. Dalam hal ini, orang kaya di dusun Purwosari Bawah akan memakai simbol pesta pernikahan dengan kualitas nomor 1 dan kelompok menengah memakai simbol dengan kualitas nomor 2, sedangkan kelompok miskin akan menggunakan simbol dengan kualitas nomor 3. 3. Pesta pernikahan etnis Jawa di Dusun Purwosari Bawah telah dimasuki dengan nilai-nilai kapitalis. Akibatnya, tujuan utama dari pesta pernikahan yaitu untuk menyiarkan kepada khalayak ramai mengenai pesta pernikahan digelar, malah menjadi momentum untuk memperoleh keuntungan, yang berasal dari sumbangan orang yang bestelan dan rewang. Dalam sistem kapitalis saat ini, produksi tidak dimaknai lagi sebagai produksi nilai guna, melainkan telah beralih kepada produksi nilai tukar, dalam arti, segala sesuatu dapat menjadi komoditas, apabila mereka dapat dipertukarkan di pasar. Keberadaan pasar juga turut menentukan arah komodifikasi pesta pernikahan, yaitu dengan adanya sewa tratak, sewa pelaminan dan hiburan, telah mengkemas pesta Universitas Sumatera Utara pernikahan di Dusun Purwosari Bawah menjadi pernikahan mewah, yang memiliki nilai jual. Adapun strategi lain yang dilakukan oleh penyelenggara pesta pernikahan di Dusun Purwosari Bawah, untuk mendapatkan keuntungan, yaitu memanggil pawang hujan, mengundang banyak tamu, menentukan waktu yang tepat dalam menyelenggarakan pesta pernikahan, menyajikan makanan ala kadarnya dan menampilkan hiburan yang banyak disukai banyak orang.

6.2. SARAN