17 yaitu fasilitas umum dan fasilitas sosial. Fasilitas umum adalah fasilitas
yang disediakan untuk kepentingan umum, seperti jalan dan alat penerangan umum sedangkan fasilitas sosial adalah fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk masyarakat, seperti sekolah, klinik, dan tempat ibadah.
7. Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu tujuan lokasi, yang menjadi ukuran adalah jarak, waktu tempuh, kelengkapan dan
kualitas dari fasilitas yang tersedia, seperti, jalan yang bagus, adanya swalayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kemudahan mencapai
tempat kerja, transportasi, dan lain-lain. 8.
Infrastruktur Infrastruktur mengacu pada sistim fisik yang menyediakan transportasi,
air, bangunan, dan fasilitas publik lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara ekonomi dan sosial. Infrastruktur juga
dapat diartikan sebagai elemen dasar dari suatu kota; bangunan utama dari suatu kegiatan; bangunan penunjang kegiatan. Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No.3781987 tentang Standar Konstruksi Bangunan Indonesia, Lamp.22:
”Prasarana Lingkungan adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah, saluran air hujan, pembuangan sampah,
jaringan listrik ”.
2.3 Konsep Perilaku Konsumen dan Preferensi Konsumen
Konsumen adalah individu atau bisnis yang membeli produk atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi sedangkan perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian Mowen, 2002.
Perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi
Universitas Sumatera Utara
18 untuk menilai, memperoleh, dan mempergunakan barang-barang serta jasa
melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Dua wujud perilaku konsumen: 1.
Personal Consumer: konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer: konsumen ini membeli atau menggunakan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Menurut Kotler 2002, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor berikut ini
menjelaskan keempat faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1.
Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Budaya
b. Sub budaya
c. Kelas sosial
2. Faktor sosial
Faktor sosial terbagi menjadi 3, yaitu: a.
Kelompok acuan b.
Keluarga c.
Peran dan status 3.
Faktor pribadi Faktor pribadi terbagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:
a. Usia dan tahap daur hidup
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
c. Gaya hidup dan perilaku
d. Kepribadian dan konsep diri
4. Faktor psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor psikologi utama, yaitu:
a. Motivasi
Universitas Sumatera Utara
19 b.
Persepsi c.
Pembelajaran d.
Keyakinan dan sikap Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian di atas mempunyai peranan dalam
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian juga mempengaruhi preferensi konsumen. Terdapat 4
faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian, seperti tercantum dalam Olson dan Paul 2008, sebagai berikut:
1. Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. 2.
Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalaman
terhadap rangsangan tersebut. 3.
Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Perasaan suka
akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatan interpretif
Pendekatan interpretif menggali secara dalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan melalui wawancara panjang dan focus
group discussion untuk memahami makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli
dan menggunakannya. 2.
Pendekatan tradisional Pendekatan tradisional adalah pendekatan yang didasari pada teori dan
metode ilmu sosial. Pendekatan tradisional bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan
konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen
Universitas Sumatera Utara
20 memproses informasi, membuat keputusan serta pengaruh lingkungan
sosial terhadap perilaku konsumen. 3.
Pendekatan ilmu pemasaran Pendekatan ilmu pemasaran didasarkan pada teori dan metode ilmu
ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji cara model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan
manusia untuk memprediksi pengaruh strategis pemasaran terhadap
pilihan dan pola konsumsi.
2.4. Analisis Konjoin