Pengaruh M2 Broad Money terhadap Laju Inflasi di Indonesia

uang yang beredar mengalami peningkatan. Kenaikan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan menyebabkan masyarakat memegang banyak uang dan mendorong permintaan domestik meningkat. Permintaan domestik yang meningkat dipicu oleh naiknya sifat konsumtif masyarakat. Ketika sifat konsumtif masyarakat meningkat tetapi tidak dibarengi oleh kenaikan jumlah barang yang diproduksi, maka harga barang domestik akan naik karena terjadi kelangkaan pada barang tersebut. Apabila masyarakat masih terus menambah pengeluaran maka harga akan naik secara terus-menerus. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mankiw 2006 yang mengatakan bahwa negara yang memiliki pertumbuhan uang yang tinggi cenderung akan memiliki inflasi yang tinggi, dan negara yang memiliki pertumbuhan rendah, akan cenderung memiliki inflasi yang rendah. Selain itu, penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Nopirin 2000 bahwa kenaikan jumlah uang yang beredar akan menaikan permintaan agregat yang pada akhirnya akan menaikan tingkat inflasi. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Inflasi di Indonesia 1:2008 – 12:2015 melalui Pendekatan Error Correction Model ECM” dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis pengaruh BI rate terhadap laju inflasi dengan model Error Correction Model baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap laju inflasi. Hal ini diduga adanya respon yang lambat dari bank dan masyarakat terhadap kenaikan BI rate, sehingga membuat kenaikan suku bunga simpanan bank tidak diikuti dengan kenaikan suku bunga pinjaman bank, sehingga BI rate masih menyisahkan pengaruh positif terhadap laju inflasi. 2. Hasil analisis pengaruh kurs tengah terhadap laju inflasi dengan model Error Correction Model baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laju inflasi. Hal ini diduga bahwa depresiasi rupiah terhadap dolar disebabkan oleh adanya return saham yang turun sehingga pendapatan dan konsumsi masyarakat ikut menurun yang pada akhirnya menyebabkan jumlah uang beredar di masyarakat menurun dan laju inflasi dapat ditekanturun. Sementara apresiasi rupiah terhadap dolar terjadi karena adanya faktor-faktor eksternal atau yang dikenal dengan imported inflation sehingga membuat laju inflasi di Indonesia mengalami kenaikan. 3. Hasil analisis pengaruh M2 broad money terhadap laju inflasi dengan model Error Correction Model baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap laju inflasi. Hal ini menandakan bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang, M2 tidak mengalami perubahan sikap, dan sesuai dengan teori kuantitas uang yang dikemukakan oleh Irving Fisher bahwa kenaikan jumlah uang yang beredar akan menaikan inflasi.

B. Saran

Dari berbagai kesimpulan yang telah dirangkumkan diatas, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Adanya kenaikan BI rate yang membuat laju inflasi meningkat menandakan bahwa selama ini kebijakan Bank Indonesia dalam menaikan BI rate untuk menekan laju inflasi tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga perlu adanya Bank Indonesia menjaga nilai tukar rupiah pada level yang relatif tinggi guna menekan laju inflasi yang disebabkan karena adanya permasalahan supply atau rantai pasokan. 2. Selama ini pemerintah banyak berfokus mengendalikan laju inflasi hanya dari sisi monetary polices, padahal laju inflasi yang terjadi di Indonesia selalu terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Jika dari sisi monetary polices- nya saja yang diperhatikan maka dalam jangka panjang hal ini akan sangat tidak efektif karena dapat menyebabkan depresi ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu adanya pemerintah melihat dari sisi non-moneter seperti dari sisi struktur perekonomian nasionalnya agar dapat mengatasi hambatan-hambatan struktur yang ada. Lebih tepatnya, pemerintah dapat memperbaiki tata niaga serta jaringan distribusi barang, terutama pada bahan makanan pokok. 3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi di Indonesia, perlu dikiranya menambahkan beberapa variabel ke dalam model laju inflasi serta melakukan perbandingan metode dengan model regresi lainnya agar pemerintah, Bank Indonesia, maupun berbagai pihak yang terkait nantinya dapat mengoptimalkan faktor apa saja yang dapat mencegah adanya laju inflasi di Indonesia.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, tidak terlepas dari kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah periode penelitian yang dilakukan hanya pada rentang bulan Januari 2008 sampai dengan Desember 2015 atau data bulanan selama delapan tahun. Selain itu, variabel-variabel dalam penelitian hanya terbatas pada BI rate, kurs tengah, dan M2 broad money. Adanya dua variabel yang berlawan teori sehingga perlu adanya penelitian selanjutnya yang mungkin juga bisa membuktikan hasil regresi yang sama.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumsi Pada Bank Umum Di Indonesia (Pendekatan Error Correction Model)

6 120 157

Analisis faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia Periode 2003-2009

2 9 189

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERMINTAAN UANG DI INDONESIA PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM) (TAHUN PENGAMATAN 2001:1 - 2013:IV)

0 2 163

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA DI INDONESIA TAHUN 1985-2014 (Pendekatan Error Corection Model (ECM))

4 14 181

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUI DEFISIT NERACA TRANSAKSI BERJALAN DI INDONESIA MELALUI Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengarui Defisit Neraca Transaksi Berjalan Di Indonesia Melalui Pendekatan Error Correction Model (ECM).

1 3 13

PENDAHULUAN Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengarui Defisit Neraca Transaksi Berjalan Di Indonesia Melalui Pendekatan Error Correction Model (ECM).

0 1 10

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEFISIT NERACA TRANSAKSI BERJALAN DI INDONESIA MELALUI Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengarui Defisit Neraca Transaksi Berjalan Di Indonesia Melalui Pendekatan Error Correction Model (ECM).

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PENGELUARAN PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 8

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LIKUIDITAS PEREKONOMIAN (M2) DI INDONESIA PADA TAHUN 1998. I - 2005. IV PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM).

0 3 12