Uji Hipotesis .1 Analisis Regresi Linier Sederhana

61 Scatterplot Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas. Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 22.0 2016 Berdasarkan data pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memperdiksi pengaruh Pengembangan Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai berdasarkan variabel independennya. 4.1.5 Uji Hipotesis 4.1.5.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Tabel 4.33 Regresi Linier Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 10.238 4.514 Pengembangan Pegawai .388 .255 .277 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber : Data Penelitian Diolah Dengan SPSS Versi 22.0 2016 Universitas Sumatera Utara 62 Berdasarkan data pada Tabel 4.11 dapat diketahui persamaan regresi linier sederhana dalah : Y = 10,238 + 0,388X Adapun penjelasannya dari persamaan regresi linier sederhana di atas adalah sebagai berikut : a. Nilai konstanta Nilai konstanta sebesar 10,238, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas X berupa Pengembangan Pegawai mampu dan memberi kontribusi yang besar dalam mempengaruhi tentang Prestasi Kerja Pegawai Y pada PT. INALUM Asahan sebesar kelipatan 10,238 dari variabel penelitian yang ada. b. Variabel Pengembangan Pegawai X Nilai Pengembangan Pegawai sebesar 0,388 artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel X dimana variabel X = konstan, maka Prestasi Kerja Pegawai Y pada PT. INALUM Asahan juga akan ikut meningkat sebesar 0,388 demikian juga sebaliknya. Hal ini berarti bila Pengembangan Pegawai X mengalami kenaikan sebesar kelipatan 1x maka Prestasi Kerja Pegawai Y pada PT. INALUM Asahan juga akan ikut meningkat yaitu sebesar 38,80, demikian juga sebaliknya 4.1.5.2 Uji t uji Parsial Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas X yaitu Pengembangan Pegawai terhadap Prestasi Kerja pada PT. INALUM Asahan sebagai variabel terikat Y, sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.34 Uji t Uji Parsial Coefficients a Model T Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant 2.268 .031 Pengembangan Pegawai 4.526 .013 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Data Penelitian Diolah Dengan SPSS Versi 22.0 2016 Berdasarkan data pada Tabel 4.12 maka nilai coefficients secara parsial nilai dari masing variabel, yaitu : Nilai t hitung variabel Pengembangan Pegawai adalah 4,526 dan nilai t tabel sebesar 1,693 maka nilai t hitung t tabel 4,526 1,693 dan nilai sig 0,05 0,013 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pengembangan Pegawai secara parsial berpengaruh Signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. INALUM Asahan yaitu sebesar 4,526.

4.1.5.3 Uji Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dan demikian sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4.35 Goodness of Fit R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .777 a .708 .714 2.199 1.746 a. Predictors: Constant, Pengembangan Pegawai b. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 19.0 2016 Berdasakan data pada tabel 4.13 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Nilai R Square yaitu 0,708 atau 70,80, artinya variabel penelitian mampu menjelaskan tentang Prestasi Kerja Pegawai sebesar 70,80 sedangkan sisanya 29,20 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini seperti variabel komunikasi, gaya kepemimpinan, kompensasi. 2 Nilai R = 0,777 atau 77,70 artinya terdapat hubungan antara variabel Pengembangan Pegawai X terhadap Prestasi Kerja Pegawai Y pada PT. INALUM Asahan yaitu sebesar 77,70, hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang sangat erat. Universitas Sumatera Utara 65

BAB V PEMBAHASAN

Nilai t hitung variabel Pengembangan Pegawai adalah 4,526 dan nilai t tabel sebesar 1,693 maka nilai t hitung t tabel 4,526 1,693 dan nilai sig 0,05 0,013 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pengembangan Pegawai secara parsial berpengaruh Signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. INALUM Asahan yaitu sebesar 4,526 Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Wibowo 2012 bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pegawai. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor pendukung pegawai dalam bekerja yang berasal dari lingkungan, misalnya pengembangan karir. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Muhammad Burlian 2005 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir terhadap kinerja pegawai Balai Karantina Ikan Polonia Medan. Dengan demikian kinerja dipengaruhi oleh pengembangan karir yang terdiri dari latar belakang pendidikan, pelatihan dan banyaknya pengalaman kerja. Latar belakang pendidikan merupakan salah satu syarat untuk duduk di sebuah jabatan. Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori dan keterampilan untuk memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkut pekerjaan guna mencapai tujuan. Kegiatan pendidikan dilakukan untuk memperbaiki kontribusi produktif para pegawai dan mengembangkan sumber daya manusianya. Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Nasution 2006 bahwa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pegawai melalui pendidikan secara Universitas Sumatera Utara