Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

84

4.3 Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis secara parsial Uji-t yang telah dilakukan terhadap 41 orang responden menunjukkan bahwa koordinasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai yang terlihat dari nilai T hitung 2,704 t tabel 2,026, yang artinya jika ditingkatkan koordinasi kerja maka prestasi kerja pegawai akan meningkat. Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai koordinasi kerja, terlihat bahwa frekuesi jawaban responden tentang variabel koordinasi kerja untuk keseluruhan itembutir pernyataan didominasi oleh jawaban setuju. Hasil frekuensi jawaban tersebut menunjukan bahwa koordinasi yang dilakukan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai sudah baik. Hal tersebut terlihat mayoritas pegawai dilibatkan dalam rapat koordinasi antar bagian yang dilakukan perusahaan, dengan demikian akan terciptanya keselarasan kerja antar anggota organisasi sehingga tidak terjadi kesimpang siuaran, dan tumpang tindih pekerjaan. Akan tetapi, masih ada sebagian pegawai merasa bahwa koordinasi yang dilakukan oleh perusahaan masih kurang efektif. Ada sebagian pegawai yang tidak melakukan koordinasi antara bagian dalam melaksanakan pekerjaan. Jika hal in terus berlanjut, maka akan dapat menggangu pekerjaan dan mempengaruhi prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Devi Khosyalia 2012 dengan judul penelitian “Pengaruh koordinasi dan pendelegasian wewenang terhadap prestasi kerja 85 karyawan SDM PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan”, yang menunjukan bahwa koordinasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan SDM PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan yang terlihat dari t hitung 4,381 t tabel 1,688. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial Uji-t yang telah dilakukan terhadap 41 orang responden menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai yang terlihat dari nilai T hitung 1,619 t tabel , 2,026, yang artinya jika ditingkatkan komunikasi maka prestasi kerja pegawai tidak akan meningkat. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Septi Rindawati 2013 dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umun KPU Provinsi Bengkulu” dengan hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Kantor Komisi Pemilihan Umun KPU Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai komunikasi, terlihat bahwa frekuensi jawaban responden tentang variabel komunikasi untuk keseluruhan itembutir pernyataan didominasi oleh jawaban setuju. Hasil frekuensi jawaban tersebut menunjukan bahwa komunikasi yang dilakukan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai termasuk dalam kategori baik, tetapi masih ada sebagian pegawai merasa bahwa komunikasi yang dilakukan perusahaan masih kurang efektif. Masih kurangnya pujian yang diberikan pimpinan kepada bawahan apabila bawahan telah melakukan pekerjaan dengan baik dan juga sebaliknya 86 masih kurangnya teguran diberikan pimpinan kepada bawahan apabila melakukan kesalahan sehingga komunikasi yang tercipta antara atasan dengan bawahan kurang harmonis. Jika hal tersebut terus berlanjut maka dapat mengganggu kelancaran pekerjaan dalam perushaan. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial Uji-t yang telah dilakukan terhadap 41 orang responden menunjukkan bahwa semangat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai yang terlihat dari nilai t hitung 2,830 t tabel 2,026. Artinya jika ditingkatkan semangat kerja maka prestasi kerja pegawai akan meningkat. Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai semangat kerja, terlihat bahwa frekuensi jawaban responden tentang variabel semangat kerja untuk keseluruhan atau itembutir pernyataan didominasi oleh jawaban setuju. Hasil frekuensi jawaban tersebut menunjukan bahwa semangat kerja yang dilakukan pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binja sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kehadiran pegawai dari tahun ke tahun terus meningkat, dengan semangat kerja pegawai yang baik maka dapat mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Akan tetapi, masih ada pegawai yang merasa bahwa masih kurangnya semangat kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Ada sebagian pegawai yang mangkir dalam pekerjaannya, ini merupakan salah satu hambatan semangat kerja dari tanggung jawabnya. Selain itu ada indikasi bahwa adanya kejenuhan dan kebosanan yang dirasakan pegawai yang terlalu lama bekerja pada bidang tugas 87 yang sama. Jika hal tersebut terus berlanjut, maka akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan, dan mempengaruhi prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Akhmad Swandi 2014 dengan judul penelitian “Pengaruh Kepemimpinan dan Semangat Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Camat Melak Kabupaten Kutai Barat” menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan dan semangat kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Camat Melak Kabupaten Kutai Barat dengan nilai t hitung 3,593 t tabel 1.995 Berdasarkan uji hipotesis secara simultanserempak Uji-F yang telah dilakukan terhadap 41 orang responden menunjukkan bahwa variabel koordinasi kerja, komunikasi, dan semangat kerja secara bersama-sama serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai yang terlihat dari F hitung 18,367 F tabel 2,860 sehingga dapat dikatakan semakin efektif atau semakin baik koordinasi kerja, semakin efektif atau semakin baik komunikasi, dan semakin tinggi atau semakin baik semangat kerja yang dilakukan maka prestasi kerja akan semakin baik atau semakin tinggi. Berdasarkan analisis koefisien determinan R 2 antara koordinasi kerja, komunikasi, semangat kerja dengan prestasi kerja pegawai mennunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan menunjukan hubungan yang erat R=0,773 antara koordinasi kerja, komunikasi, dan semangat kerja. Artinya semakin efektif koordinasi kerja yang dilakukan, semakin efektif komunikasi 88 yang dilakukan dan semakin tinggi semangat kerja yang dilakukan oleh pegawai maka semakin tinggi pula prestasi kerja pegawai tersebut. Hasil penelitian ini didukung dan sejalan dengan penelitiaan yang dilakukan yang dilakukan oleh Muhammad taufik 2014 yang berjudul “pengaruh kooridinasi kerja dan komunikasi serta pretasi kerja pada unit PT. PLN Persero Area Medan”, menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel koordinasi kerja X 1 , komunikasi X 2 dan semangat kerja X 3 terhadap prestasi kerja pegawai pada unit PT. PLN Persero Area Medan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi kerja, komunikasi dan semangat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji parsial Uji-t maka variabel Koordinasi Kerja dan Semangat Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Dan variabel Komunikasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. 2. Berdasarkan hasil uji serempaksimultan Uji–F variabel Koordinasi Kerja, Komunikasi dan Semangat Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. 3. Hasil pengujian koefisien determinasi R 2 adalah sebesar 0,566 atau 56,6 faktor-faktor Prestasi Kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai dapat dijelaskan oleh Koordinasi Kerja, Komunikasi dan Semangat Kerja. Sedangkan sisanya 43,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.