BAB 4 HASIL PENELITIAN
Populasi penelitian adalah sebanyak 282 orang pasien yang sudah pernah menerima perawatan ortodonti di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU sejak
tahun 2006 hingga tahun 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dari 282 populasi sampel dan diperoleh 117 sampel yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tabel 7 dan 8 menunjukkan distribusi maloklusi skeletal berdasarkan tahap IOTN DHC.
Tabel 7. Distribusi maloklusi skeletal berdasarkan tahap IOTN DHC Maloklusi
Skeletal 1-2
Tidak membutuhkan
perawatan ortodonti
3 Kasus
borderline 4-5
Paling membutuhkan
perawatan ortodonti
Jumlah, n=117
Klas I 9
8 33
50 Klas II
4 3
41 48
Klas III 3
5 11
19 Jumlah, n=117
16 16
85 117
Tabel 8. Distribusi persentase maloklusi skeletal berdasarkan tahap IOTN DHC Maloklusi
Skeletal 1-2
Tidak membutuhkan
perawatan ortodonti
3 Kasus
borderline 4-5
Paling membutuhkan
perawatan ortodonti
Jumlah, n=117
Klas I 7,69
6,84 28,21
42,74 Klas II
3,42 2,56
35,04 41,02
Klas III 2,56
4,27 9,40
16,23 Jumlah, n=117
13,68 13,68
72,65 100
Tahap IOTN
Tahap IOTN
Universitas Sumatera Utara
Tahap IOTN dibagi kepada tiga yaitu tahap 1-2 tidak membutuhkan perawatan ortodonti, tahap 3 kasus borderline, dan tahap 4-5 paling membutuhkan perawatan
ortodonti. Pada maloklusi skeletal Klas I sebanyak 9 orang 7,69 tidak membutuhkan perawatan ortodonti, 8 orang 6,84 kasus borderline, dan 33 orang
28,21 paling membutuhkan perawatan ortodonti. Pada maloklusi skeletal Klas II, sebanyak 4 orang 3,42 tidak membutuhkan perawatan ortodonti, 3 orang
2,56 kasus borderline, dan 41 orang 35,04 paling membutuhkan perawatan ortodonti. Pada maloklusi Klas III sebanyak 3 orang 2,56 tidak
membutuhkan perawatan ortodonti, 5 orang 4,27 kasus borderline, dan 11 orang 9,40 paling membutuhkan perawatan ortodonti.
Distribusi terbesar kasus yang membutuhkan perawatan ortodonti di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU adalah tahap IOTN 4-5 yaitu sebanyak 85
orang 72,65. Sementara itu distribusi tahap IOTN 3 dan tahap IOTN 1-2 masing- masing adalah sama yaitu 16 orang 13,68.
Maloklusi skeletal Klas II terlihat terbanyak dalam tahap IOTN 4-5 yaitu sebanyak 41 orang 35,04 diikuti maloklusi skeletal Klas I sebanyak 33 orang
28,21, dan maloklusi Klas III sebanyak 11 orang 9,40. Pada tahap IOTN 3 maloklusi skeletal Klas I terlihat jumlah terbanyak yaitu 8 orang 6,84, diikuti
maloklusi skeletal Klas III sebanyak 5 orang 4,27, dan maloklusi skeletal Klas II sebanyak 3 orang 2,56. Pada tahap IOTN 1-2, maloklusi skeletal Klas I terlihat
jumlah yang paling banyak yaitu sebanyak 9 orang 7,69, diikuti maloklusi skeletal Klas II sebanyak 4 orang 3,42, dan maloklusi skeletal Klas III sebanyak 3
orang 2,56.
Universitas Sumatera Utara
Bab 5 PEMBAHASAN