BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Konsep hak menguasai negara di dalam hukum Indonesia berada pada Pasal
33 UUD NRI Tahun 1945, dimana pasal ini memposisikan negara sebagai pengatur dan penjamin kesejahteraan rakyat. Penafsiran mengenai konsep
penguasaan negara terhadap Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 dapat dicermati dalam Putusan Mahkamah Konstitusi mengenai pengujian undang-undang
terkait dengan sumber daya alam. Mahkamah Konstitusi dalam pertimbangan hukum Putusan Perkara UU Sumber Daya Air menafsirkan hak menguasai
negara bukan dalam makna negara memiliki, tetapi negara sebagai perpanjangan tangan dari rakyat untuk dapat merumuskan kebijakan,
melakukan pengaturan, melakukan pengurusan, melakukan pengelolaan dan melakukan pengawasan dalam bidang sumber daya alam untuk dapat
dipergunakan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat. 2.
Pengaturan kegiatan penanaman modal dalam bidang sumber daya air diatur didalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Dalam ketentuan pada Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10, kegiatan penanaman modal dibidang sumber daya air terbagi ke dalam dua jenis yaitu
berupa hak guna pakai air dan hak guna usaha air. Dalam Hak Guna Pakai Air
Universitas Sumatera Utara
diberikan izin bagi seluruh masyarakat untuk menggunakan air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari sedangkan Hak Guna Usaha Air
dapat diberikan kepada perseorangan atau badan usaha dengan izin dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya seperti
contohnya untuk kegiatan pengusahaan air minum dalam kemasan pada perusahaan Danone Aqua Group.
3. Penerapan asas hak menguasai negara dalam kegiatan penanaman modal
di bidang sumber daya harus memberikan kewenangan dan kekuasaan atas sumber daya air dan seluruh kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat dan
dengan kehadiran penanaman modal maka akan berwujud perusahaan- perusahaan multinasional, dengan aktivitas usaha di pelbagai bidang seperti
sumber daya air. Setelah dikeluarkannya putusan mahkamah konstitusi Nomor 85PUU-XI2013 tentang judicial review terhadap Undang-Undang No. 7
Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air,
dan memberlakuan kembali Undang- Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan serta kebijakan terhadap
pengelolan sumber daya air diselenggarakan oleh pemerintah melalui BUMN atau BUMD. Dengan demikian swasta tidak boleh melakukan penguasaan atas
sumber air atau sumber daya air tetapi hanya dapat melakukan pengusahaan dalam jumlah atau alokasi tertentu saja sesuai dengan alokasi yang ditentukan
dalam izin yang diberikan oleh nsegara, apabila masih terdapat sisa debit air yang telah digunakan dalam memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran