Daya serap air 100
x m
m m
k k
b
− =
Di mana : mb = massa basah benda uji gr mk = massa kering benda uji gr
2.7.1.2 Densitas
Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi densitas massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Densitas rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki densitas lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih
rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki densitas lebih rendah. Densitas massa jenis berfungsi untuk menentukan perbandingan massa benda dengan volume
benda.
Untuk menghitung besarnya densitas dipergunakan persamaan matematis berikut :
V m
=
ρ
Dimana: ρ = Densitas gramcm
3
m = Massa sampel gram v = Volume sampel cm
3
2.7.2. Sifat Mekanik Bata Konstruksi
2.7.2.1. Kuat Tekan
Kekuatan suatu material didefinisikan sebagai kemampuan material dalam menahan pembebanan atau gaya – gaya mekanis sampai terjadi kegagalan. Kekuatan tekan
dalam kemampuan bata untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan bata fc
Universitas Sumatera Utara
dengan satuan Nm
2
atau MPa. Sebelum diberlakukannya system satuan SI di Indonesia, nilai tegangan menggunakan satuan kgfcm
2
.
Kekuatan tekan ditentukan oleh pengaturan antara perbandingan semen, agregat halus, air dan berbagai jenis campuran. Perbandingan dari air terhadap semen
merupakan faktor utama dalam penentuan kekuatan bahan. Semakin rendah perbandingan air-semen, semakin tinggi kekuatan tekan. Suatu jumlah tertentu air
diperlukan untuk memberikan aksi kimia di dalam pengerasan bahan, kelebihan air meningkatkan kemampuan pengerjaan akan tetapi menurunkan kekuatan.
Kuat tekan dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : A
F f
c
= Dimana :f
c
= Kuat tekan Nm
2
F = Gaya beban maksimum N A = Luas bidang permukaan m
2
2.7.2.2 Kekerasan
Kekerasan adalah kriteria untuk menyatakan intensitas terhadap suatu bahan terhadap deformasi yang disebabkan objek lain. Kekerasan dapat juga didefinisikan sebagai
ketahanan bahan terhadap penetrasi pada permukaan, namun pada umumnya terhadap deformasi plastis karena pada bahan yang ulet kekerasan memiliki hubungan yang
sejajar dengan kekuatan. Standard pengujian kekerasan yang dipakai yaitu SNI 07- 0905-1989 Cara pengukuran kekerasan dapat ditetapkan dengan deformasi yang
berbeda, yaitu kekerasan Brinnel, Rochwell, Vickers. Ruth, 2009.
Pada metoda menurut Brinel, sebuah peluru baja yang dikeraskan ditekankan pada permukaan benda uji yang licin dengan suatu gaya tertentu. Benda uji tersebut
harus didukung secara merata oleh bidang pendukung yang cukup tebal, sebab kalau tidak demikian, kekerasan bidang pendukung tersebut ikut terukur. Van Vliet,
G.L.J.,1984.
Universitas Sumatera Utara
2.7.2.3. Kuat impak
Kuat impak adalah suatu kriteria penting untuk mengetahui kegetasan bahan. Kuat impak juga merupakan nilai impak pukul suatu bahan yang dalam keadaan biasa
bersifat liat, namun berubah menjadi getas akibat pembebanan tiba-tiba pada suatu kondisi tertentu dengan satuan Jm
2
. Standard yang digunakan pada pengujian ini adalah SNI 07-0411-1989. Alat yang digunakan pada pengujian kuat impak adalah
Iberttest. Harga impak itu menjadi besar dengan meningkatkan absorpsi kadar air dan menjadi kecil karena pengeringan.
Metode yang dipakai dalam melakukan uji kuat impak adalah metode Charpy , sampel terletak di tengah-tengah pada batang uji dua tumpuan seperti ditunjukkan
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Batang Uji kuat impak
Pada penentuan nilai impak dari benda uji dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Dimana : K = nilai pukulan Jm
2
W = kerja pukulan J A
= luas batang semula m
2
A W
K =
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari : a
Mesin Penggiling Alat ini berfungsi untuk menggiling dreg dan grit sehingga menghasilkan
butiran halus. b
Mixer Mixer berfungsi untuk mencampurkan semua bahan menjadi merata.
c Cetakan kubus dan silinder
Cetakan ini berfungsi untuk mencetak sampel berbentuk balok dan silinder. d
Jangka sorong Alat ini berfungsi untuk mengukur diameter dan tinggi sampel.
e Neraca analitis
Neraca analitis berfungsi untuk mengukur massa bahan dan sampel. f
Ayakan 100 mesh Ayakan berfungsi untuk mengayakmemisahkan butiran kasar dan halus.
g Wadah
Wadah berfungsi sebagai tempat pencampuran bahan. h
Alat Uji Impak Iberttest Alat ini berfungsi untuk pengujian kuat impak.
i Alat Uji Kekerasan Equtip Hardness Tester zurich switzerland SN 716-0915
Alat ini berfungsi untuk pengujian kekerasan.
Universitas Sumatera Utara