3.7 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan data
yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif.
Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari Sukirman.dkk, 2003: 879, yaitu:
Keterangan :
f
= angka presentase
f
= frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N
= banyaknya individu
100
= konstanta Dari hasil presentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
memperoleh kesimpulan data. Pada table 3.4 berikut akan disajikan klasifikasi dalam presentase.
Tabel 3.4. Klasifikasi Persentase
Persentase Klasifikasi
Keterangan
– 20 20,1
– 40 40,1
– 70 70,1
– 90 90,1
– 100 Tidak Baik
Kurang Baik Cukup Baik
Baik Sangat Baik
Dibuang Diperbaiki
Digunakan bersyarat Digunakan
Digunakan Sumber : Arikunto, dalam M.Nur Ali, 2009:34
37
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba I
4.1.1 Data Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui permasalahan yang ada di lapangan, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan supaya di temukan bentuk pemecahannya.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pembelajaran yang terjadi di sekolah, wawancara seputar sarana dan prasarana yang ada di
sekolah, dan melakukan studi pustaka kajian literatur. Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi dasar permainan sepak
bola, disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta
nilai –nilai yang terkandung didalamnya. Selama ini pembelajaran olahraga
disekolah dilakukan kurang adanya variasi, dan pengembangan model pembelajaran yang disesuaikan dengan sarana dan karakter siswa.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menciptakan pengembangan model permainan football sheep bagi siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama.
Diharapkan produk yang dihasilkan nantinya dapat membuat suasana pembelajaran yang inovatif, variatif dan tercipta suasana yang menyenangkan
serta dapat memotivasi siswa supaya lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran olahraga di sekolah sehingga meningkatkan kebugaran siswa. Produk yang
dihasilkan juga diharapkan dapat membantu guru penjasorkes dalam memberikan materi pembelajaran sepakbola ke dalam permainan sederhana
yang lebih bervariasi dengan menggunakan produk ini.
4.1.2 Deskripsi Draft Produk Awal
Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa model permainan sepakbola yang sesuai dengan siswa SMP. Tahapan selanjutnya
adalah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Analisis tujuan dan karakteristik permainan sepakbola di Sekolah Menengah
Pertama. 2 Analisis karakteristik siswa SMP
3 Mengkaji literatur tentang prinsip-prinsip atau mengembangkan modifikasi permainan sepakbola.
4 Menetapkan prinsip untuk mengembangkan model permainan sepakbola. 5 Menetapkan tujuan, isi, dan strategi pengelola pembelajaran.
6 Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. 7 Menyusun produk awal model permainan sepak bola.
Setelah melalui proses desain dan produksi maka dihasilkan produk awal model permainan sepakbola yang sesuai untuk siswa SMP. Berikut ini adalah
draft produk awal permainan Football Sheep untuk siswa SMP sebelum di evaluasi oleh ahli dan guru penjasorkes SMP.
4.1.3 Draft Produk Awal Permainan Football Sheep 4.1.3.1 Pengertian Model Permainan Football Sheep
Permainan Football Sheep merupakan sebuah permainan yang mengkolaborasikan unsur kelincahan, ketepatan, dan koordinasi. Permainan ini
dimainkan di lapangan sepak bola yang berukuran lebih kecil. Permainan ini dimainkan oleh 8 orang yang terdiri dari 2 tim, jadi masing-masing tim
beranggotakan 4 pemain. Permainan footbal sheep ini hanya menggunakan satu
gawang yang lebih kecil dimana gawang tersebut milik tim yang menjadi Srigala. Sementara bola yang digunakan adalah bola standar sepakbola.
Ketika permainan dimulai tim Domba mendrible bola ke area 1. Ketika ada tanda peluit dari wasit maka tim Domba bersiap siaga menjaga bola yang
ditembakkan oleh tim Srigala. Apabila bola pemain tim Domba yang terkena bola yang ditembakkan tim Srigala, maka pemain tersebut keluar dari permainan.
Demikian untuk area 2,3, dan selanjutnya. Setelah semua area bisa dilewati, maka tim domba berusaha memasukkan bola ke gawang. Permainan dilakukan
secara bergantian antar kedua tim. Tim yang berhasil memasukkan bola terbanyak adalah pemenang.
4.1.3.2 Peraturan Permainan
Permainan terdiri dari 8 pemain yang dibagi menjadi 2 tim yaitu, Tim Penembak dan Tim Domba dengan peraturan sebagai berikut :
1 Permainan ditentukan oleh skor dan giliran masing-masing tim yang bermain.
2 Dilakukan secara bergantian masing-masing tim. 3 Permainan dipimpin oleh wasit.
4 Tidak diperbolehkan menembakkan bola ke bagian tubuh dari lutut ke atas. 5 Pemain yang dilanggar berhak maju ke area berikutnya.
4.1.3.3 Sarana dan Prasarana
1 Bola. Bola yang digunakan adalah bola sepak ukuran 5.
Gambar 4.1 Bola Sepak ukuran 5 2 Lapangan.
Lapangan yang digunakan dalam permainan football sheep ini berukuran 40x15 meter.
Keterangan : = cone
= cone area 1,2,3 dan 4 = gawang
Gambar 4.2 Lapangan Sepak Bola Modifikasi
3 Cone. Cone digunakan sebagai penanda atau pembatas pada permainan.
Gambar 4.3. Cone atau Marker 4 Gawang.
Permainan ini menggunakan gawang berukuran panjang 100 cm x tinggi 50 cm.
Gambar 4.4 Gawang Sepak Bola Modifikasi 5 Perlengkapan pemain.
Pemain diwajibkan memakai sepatu olahraga untuk keselamatan.
4.1.4 Validasi Ahli 4.1.4.1 Validasi Draftt Produk Awal
Produk awal pengembangan model permainan football sheep pada siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang
sesuai dengan bidang penelitian ini. Penelitian ini melibatkan 1 ahli penjas yang berasal dari dosen yaitu Bp. Martin Sudarmono, S.Pd, M.Pd dan 2 ahli
pembelajaran, yaitu Bp. Budi Heryanto S.Pd dan Bp.Saiful Fadly S.Pd.
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draft produk awal model permainan football sheep dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli dan guru
penjas Sekolah Menengah Pertama SMP. Lembar evaluasi berupa kuesioner yang berisi aspek kualitas model permainan, saran, serta komentar dari ahli
penjas dan guru penjas Sekolah Menengah Pertama terhadap model permainan football sheep. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek kualitas model
pembelajaran dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 5, caranya dengan mencontreng salah atu angka yang terdapat pada lembar evaluasi tersebut.
4.1.4.2 Deskripsi Data Validasi Ahli
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh ahli, merupakan pedoman untuk menyatakan apakah produk model permainan football sheep
dapat digunakan untuk uji coba skala kecil dan uji coba lapangan. Lembar pengisian kuesioner untuk ahli dapat dilihat pada lampiran 4.
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli penjas dan ahli pembelajaran diperoleh rata-rata nilai 4 atau masuk dalam kategori
penilaian
“Baik“. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengembangan
model permainan football sheep pada siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama dapat diujicobakan. Masukan berupa saran dan komentar pada produk
permainan football sheep sangat diperlukan untuk perbaikan terhadap model tersebut. Hasil penilaian dari para ahli untuk kualitas model permainan football
sheep dapat dilihat pada lampiran 8.
4.1.4.3 Revisi Draft Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil
Berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli pembelajaran pada produk seperti yang telah diuraikan diatas, maka segera dilakukan revisi produk. Proses
revisi produk berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli pembelajaran adalah mengurangi area permainan yang sebelumnya 5 menjadi 4 area, karena
mengingat ketersediaan alat yaitu bola, hanyalah sebatas 4 buah untuk masing- masing tim.
4.1.5 Data Uji Coba Skala Kecil
Setelah produk model permainan football sheep divalidasi oleh ahli penjas dan ahli pembelajaran serta dilakukan revisi, maka pada tanggal 5
Agustus 2015 produk di uji coba kan kepada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Banjarnegara yang berjumlah 8 siswa. Pengambilan sample dilakukan dengan
menggunakan metode sample acak random Sampling. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai
permasalahan seperti kelemahan, kekurangan, maupun keefektifan produk saat digunakan siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai dasar
untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba skala besar. Tabel 4.1. Data Rekapitulasi Uji Coba Skala Kecil N=8
No Aspek Penilaian
Jumlah Total Siswa
Presentase 1
Psikomotor 8
82,50 2
Kognitif 8
93,73 3
Afektif 8
91,25 Sumber : Uji Coba Skala Kecil
4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba I
Dari data diatas, terlihat seluruh aspek sudah baik, akan tetapi ada beberapa hal yang kurang maksimal karena itu perlu adanya revisi untuk model
pembelajaran. Berdasarkan data tabel kuesioner pada uji coba I didapat rata-rata
persentase pilihan jawaban yang sesuai yaitu 89,16. Berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan maka permainan football sheep ini telah memenuhi kriteria
“baik”, sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas 7 SMP Negeri 1
Banjarnegara dan hasil analisis kuesioner dapat dilihat pada lampiran 10. Hasil rekapitulasi lembar pengamatan psikomotor siswa diperoleh
persentase 82,50, maka pada aspek ini siswa sudah dapat melakukan teknik dasar yang digunakan dalam permainan football sheep. Sementara hasil
rekapitulasi pada aspek kognitif siswa diperoleh persentase sebesar 93,73, pada aspek ini dapat diketahui bahwa siswa sudah mengetahui tentang
peraturan dan cara bermain permainan football sheep. Kemudian rekapitulasi pada aspek afektif siswa diperoleh persentase sebesar 91,25, maka dapat
diketahui bahwa pada aspek ini siswa sudah mampu bersikap dengan baik. Dengan demikian,maka model pembelajaran football sheep ini sesuai dan efektif
untuk diterapkan pada pembelajaran sepakbola di sekolah. Keseluruhan data yang diperoleh dari evaluasi ahli penjas dan ahli
pembelajaran dan uji coba skala kecil digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji coba skala besar.
4.3 Revisi Produk