10. Pas Photo berwarna berlatar belakang merah ukuran 2x3, 4x6 = 5 lembar. a. Senjata api yang diizinkan adalah:
1. Senjata api Genggam : a. Jenis   : PistolRevolver
b. Kaliber  : 322522 Inc 2. Senjata api bahu, jenis : Shotgun kal 12 GA
b. Senjata  api  yang    diizinkan  sebelum  diserahkan  kepada  pemilik  harus  dilakukan identifikasi dan penelitian spesifikasi data teknis senajta dimaksud oleh Labforensik Polri,
dan dinyatakan dengan surat keterangan hasil uji balikstik. c. Jumlah Senjata api dan amunisi, yang dapat dimiliki dan digunakan yaitu:
1. Senjata api yang dizinkan maksimal 2 dua pucuk. 2. Amunisi yang dapat diberikan maksimal sebanyak 50 Lima puluh butir untuk setiap
pucuk Senjata api. d. Senjata api yang diizinkan untuk bela diri tersebut hanya boleh ditembakkan :
1 Pada  saat  keadaan  sangat  terpaksa  yang  mengancam  keselamatan  jiwadiri  dari ancaman fisik oleh pihak lain yang melawan hukum.
2 Pada saat pengujian, latihan menembak dan pertandingan resmi yang diselenggarakan oleh  Instansi  Kepolisian  dengan  izin  Kapolri  Cq.  Kabaintelkam  dan  Direktur
Intelkam Polda.
3. Tujuan Pengaturan Kepemilikan Senjata Api
Negara  kita adalah  negara  yang berdasarkan  hukum  Rechstaat tidak  berdasarkan  atas kekuasaan belaka machtstaat, maka segala kekuasaan negara harus diatur oleh hukum. Begitu
juga  masyarakat  tidak  lepas  dari  aturan  permainan  hukum  itu  rule  of  law.Segala  sesuatu
memiliki  aturan  hukum  yang  tersendiri,  adapun  yang  menjadi  Tujuan  Pengaturan  Kepemilikan senjata api yaitu:
1. Memberikan  Batasan  Kepada  Siapa  senjata  api  dapat  diberikan    Pada  dasarnya  senjata  api diberikan  kepada  aparat  keamanan  yaitu  TNIPOLRI. Tetapi  senjata  api  dapat  diberikan
kepada masyarakat sipil tertentu seperti; Pengusaha dan Pejabat Pemerintah. 2. Sebagai Perangkat Hukum dalam Menindak Kepemilikan senjata api tanpa prosedur. Dengan
adanya  pengaturan  Tentang  senjata  api,  bagi  masyarakat  yang  memiliki  senjata  api  tanpa prosedur dapat dikenai sanksi sesuai dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951.
3. Menambah  Pemasukan  Bagi  Pendapatan  Negara  Dalam  pengurusan  Izin  senjata  api  akan dikenakan  biaya  sebagai  penerimaan  negara  bukan  pajak  sesuai    dengan  PP  No  31  Tahun
2004  Tentang  tarif  atas  jenis Penerimaan  negara  bukan  pajak  yang  berlaku  pada  Kepolisan Negara Republik Indonesia.
I. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu: a. Pendekatan Yuridis Normatif
Pendeketan Yuridis Normatif adalah pendekatan yang dilakuatkan dalam bentuk usaha untuk mencari kebenaran  dengan  melihat  asas-asas  yang  tertera  dalam  peraturan  perundang-
undangan terutama yang berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Peneliti  mengadakan  pendekatan  Yuridis  Normatif,  untuk  memperoleh  gambaran  dan
pemahaman yang jelas dan benar terhadap permasalahan yang akan dibahas. b. Pendekatan Yuridis Empiris
Pendekatan  Yuridis  Empiris  adalah  pendekatan  yang  dilakukan  dengan  cara  menggali informasi  dan  melakukan  penelitian  lapangan  guna  mengetahui  secara  lebih  jauh  mengenai
permasalahan yang  diteliti. Pada  penelitian  peneliti  melakukan  wawancara  dengan  Hakim yang  memutus  perkara  dan  Dosen  Fakultas  Hukum  untuk  mendapatkan  gambaran  rinci
tentang  analisis  terhadap  pertanggungjawaban  pidana  pelaku  kepemilikan  dan  penggunaan senjata api ilegal dan kebijakan-kebijakan hukumnya
B. Sumber dan Jenis Data
Data  yang dipergunakan dalam penelitian ini dalah data primer dan data sekunder. Data primer dan Data Sekunder meliputi data yang akan diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Data Primer