BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sub sistem dari suatu perguruan tinggi. Artinya keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut
adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Mengenai pentingnya posisi perpustakaan pada setiap institusi pendidikan tinggi, sudah seharusnya setiap lembaga tersebut memiliki sebuah
perpustakaan yang lengkap dan berfungsi dengan baik, serta dimanfaatkan secara maksimal. Menurut J. Thompson fungsi utama dari perpustakaan
perguruan tinggi adalah sebagai sumber informasi atau sumber ilmu pengetahuan yang dapat digunakan sebagai penunjang, pelengkap, atau
penambah ilmu pengetahuan yang diterima di ruang perkuliahan.
1
Pentingnya perpustakaan dalam menunjang perkuliahan sangat dirasakan oleh para
mahasiswa, hal ini karena iklim belajar yang ada di perguruan tinggi menuntut para mahasiswa untuk aktif dalam memenuhi informasi yang dibutuhkannya,
khususnya informasi yang dapat menunjang tugas-tugas akademiknya,
2
yaitu tugas-tugas akademik yang berdasarkan pada kurikulum perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai
“Jantungnya Universitas”, karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan
1
James Thompson, An Introduction to University Library Administration, Hamden: Archon Books and Clive Bingley, 1970 hal. 22
2
Pawit M. Yusuf, Pedoman Praktis Mencari Informasi, Bandung: Rosda Karya, 1995, h. 1
pembelajaran mungkin kurang optimal. Menurut Soetimah “Perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai unsur penunjang pendidikan tinggi harus
merupakan suatu unit kerja yang aktif, harus betul-betul dapat menunjang pelaksanaan pendidikan tinggi. Untuk meyiapkan anak didiknya menjadi
masyarakat yang berkemampuan, dibutuhkan sarana yang dapat memadai. Maka perpustakaan perlu menyediakan koleksi bahan pustaka yang sesuai
bagi civitas akademiknya”.
3
Mengingat fungsi dan peran perpustakaan perguruan tinggi seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya maka sudah semestinya perpustakaan
menyediakan koleksi yang memuat informasi yang sesuai dengan kebutuhan seluruh civitas akademika sehingga kegiatan akademik dapat berjalan optimal.
Salah satu dari koleksi tersebut adalah majalah ilmiah yang selanjutnya pada penelitian ini penulis menggunakan istilah jurnal. Jurnal merupakan
koleksi penting dalam menunjang kegiatan akademik baik itu penelitian, kegiatan perkuliahan maupun pengabdian masyarakat. Mengingat fungsi dari
jurnal itu sendiri adalah s ebagai media komunikasi dan publikasi dalam dunia
ilmu pengetahuan, karena memuat informasi perkembangan terbaru dibanding dengan buku.
Dari pemaparan penulis di atas bisa diketahui pentingnya jurnal bagi pengguna perpustakaan dalam menunjang kegiatan akademiknya. Sehingga
kita bisa menarik kesimpulan bahwa jurnal memang merupakan sumber informasi yang penting dalam menunjang kegiatan akademik.
3
Soetimah, “Perpustakaan Perguruan Tinggi”, Warta Perpustakaan Universitas Atmajaya, V.3 2, 1995, h.10
Dari pengamatan penulis Miriam Budiarjo Resources Center MBRC FISIP Universitas Indonesia memiliki dua format jurnal yang dapat
dimanfaatkan oleh penggunanya yaitu jurnal tercetak dan jurnal elektronik Proquest, dari penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan
jurnal elektronik, ternyata menunjukkan tingkat pemanfaatan yang masih rendah, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti apakah dengan
rendahnya tingkat pemanfaatan jurnal elektronik, tingkat pemanfaatan jurnal tercetak menunjukkan angka yang sebaliknya atau sama saja? Dalam hal ini
penulis akan meneliti tingkat pemanfaatannya dari jurnal tercetak yang disitir dalam skripsi mahasiswa.
Melihat kenyataan yang terjadi seperti yang telah dikemukakan di atas, maka untuk penulisan skripsi ini penulis memilih judul
“ANALISIS SITIRAN
TERHADAP PENGGUNAAN
JURNAL TERCETAK DALAM PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA FISIP
UNIVERSITAS INDONESIA.”
B. Perumusan Dan Pembatasan Masalah