Ruang lingkup Tindak Pidana Pencucian Uang. Sanksi Pidana terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Hasil Tindak Pidana Narkotika.

BAB III KAITAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN TINDAK

PIDANA NARKOTIKA

A. Ruang lingkup Tindak Pidana Pencucian Uang.

Pada awalnya objek pencucian uang yang paling utama dilakukan adalah hasil dari penjualan obat-obatan terlarang dan penyelundupan. Namun sejak terjadinya bom WTC Amerika Serikat¸ maka kegiatan terorismepun mulai menjadi salah satu prioritas objek pencucian uang. Sedangkan dalam pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, disebutkan bahwa objek Tindak Pidana Pencucian Uang adalah: 1. Harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana berupa: a. Korupsi b. Penyuapan c. Narkotika d. Psikotropika e. Penyelundupan tenaga kerja f. Penyelundupan migran g. Di bidang perbankan h. Di bidang pasar modal i. Di bidang perasuransian j. Kepabeanan k. Cukai l. Perdagangan orang m. Perdagangan senjata gelap n. Terorisme Universitas Sumatera Utara o. Penculikan p. Pencurian q. Penggelapan r. Penipuan s. Pemalsuan uang t. Perjudian u. Prostitusi v. Di bidang perpajakan w. Di bidang kehutanan x. Di bidang lingkungan hidup y. Di bidang kelautan dan perikanan z. Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 empat tahun atau lebih yang dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau diluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana menurut hukum Indonesia. 2. Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan danatau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf n.

B. Sanksi Pidana terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Hasil Tindak Pidana Narkotika.

Seperti telah diketahui bahwa tindak pidana pencucian uang berkaitan erat dengan beberapa tindak pidana lainnya termasuk tindak pidana narkotika yang Universitas Sumatera Utara menjadi tindak pidana asalnya . Berbicara mengenai tindak pidana narkotika dan tindak pidana pencucian uang tentu sangat terkait dengan Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, walau hanya 1 satu pasal yang mengaitkan kedua undang-undang tersebut, yaitu Pasal 2 UU TPPU: ”Hasil tindak pidana adalah harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana:....c. Narkotika.” Pasal tersebut memberikan dasar hukum yang tegas mengenai pengenaan tindak pidana pencucian uang pada kejahatan narkotika, yang mengindikasikan bahwa harta hasil tindak pidana narkotika yang dinyatakan dalam undang-undang narkotika termasuk harta yang hasil tindak pidana apabila sesuai dengan unsur pemidanaannya dapat dikenakan pidana. Dengan adanya ketentuan pasal 2 diatas maka dapat disimpulkan bahwa sanksi pidana terhadap tindak pidana pencucian uang hasil tindak pidana narkotika adalah sama dengan sanksi pidana yang dijatuhkan pada tindak pidana pencucian uang dengan tindak pidana asal lainnya yang terdapat dalam Pasal 2 tersebut. Dari ketentuan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sanksi pidana atas tindak pidana pencucian uang hasil tindak pidana narkotika ialah menggunakan ketentuan sanksi pidana pencucian uang yang diterapkan secara umum pada semua tindak pidana asal yang ada pada ketentuan Pasal 2 UU Pencegahan da n Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yaitu yang tertera pada Pasal 3, 4 dan 5 yang mana pasal-pasal tersebut mengatur sebagai berikut: Pasal 3 Universitas Sumatera Utara “Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah.” Pasal 4 “Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 lima miliar rupiah.” Pasal 5 “Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah.”

C. Kaitan Tindak Pidana Pencucian Uang Dengan Tindak Pidana Narkotika