diperoleh dideskripsikan dengan kalimat-kalimat yang diharapkan dapat dimengerti oleh pembaca.
2. Penelitian Kepustakaan Library Research, yaitu menelaah buku-buku
yang relevan dengan pembahasan agar diperoleh informasi dan data-data yang tepat.
Pedoman yang digunakan dalam penulisan ini adalah buku pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
E. Sistematika Penulisan
Adapun pembahasan skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan masing- masing bab dibagi menjadi beberapa sub pokok bahasan dengan sistematika
penulisan sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II
Kajian teoritis. Bab ini membahas tentang Majlis Taklim dan unsur-unsurnya, fungsi Majlis Taklim, teori-teori dan studi yang
berkaitan dengan keberagamaan, arti peran, , serta kondisi sosial ekonomi kaum Jamaah Majlis Taklim.
Bab III Gambaran umum Forum Komunikasi Majlis Taklim Masjid At
Taqwa, membahas latar belakang berdirinya Majlis Taklim, tujuan dan struktur organisasinya, visi dan misi,Keadaan Geografis dan
Demografis lingkungan sekitar dan Kelurahan Bintaro , serta
keberagamaan dan keadaan sosial ekonomi dan ibu-ibu Rumah Tangga anggota atau jamaah Majlis Taklim.
Bab IV
perilaku keberagamaan dan Peran Majlis Taklim terhadap keberagamaan ibu-ibu Rumah Tangga anggota Majlis Taklim, serta
peran majlis Taklim dalam pendidikan ibu-ibu Rumah Tangga anggota Majlis Taklim .
Bab V Penutup. Dalam bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran.
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Pengertian Peran
Peran mempunyai kaitan yang sangat erat dengan status kedudukan, walaupun terlihat berbeda tetapi keduanya sangat mempunyai hubungan erat,
sebab seseorang dapat dikatakan berperan manakala seseorang tersebut mempunyai kedudukan atau status.
Peran atau sering juga disebut role, peran adalah seperangkat harapan- harapan yang dikenakan pada individu tertentu yang mempunyai kedudukan sosial
tertentu. Menurut David Berry harapan merupakan hubungan dari norma-norma Sosial, oleh karena itu dapat dikatakan; peran itu ditentukan oleh norma dalam
masyarakat, berarti seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaan dan tingkah laku.
1
Peran sangat erat kaitannya dengan status atau kedudukan, sebab bagaimanapun juga seseorang tidak akan mampu mempunyai pengaruh hingga
dapat berperan tanpa adanya kedudukan atau status. Seseorang dikatakan berperan karena seseorang tersebut mempunyai status. Peran yang penulis sebutkan
didepan berkaitan dengan individu. Tapi yang akan penulis bicarakan adalah peran suatu lembaga pendidikan non formal. dalam hal ini majlis taklim sebagai
pendidikan yang berdiri dari kemauan dan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat RW. 09 Kelurahan Bintaro, dan tidak diselenggarakan oleh lembaga
tertentu.
1
N. Grass WS. Massa dan AW. MC . E achen, “Explorations Role analysis” dalam David Berry Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995,
Cet. 3, h. 99-100.
Peran sebagai sebuah konsep dalam ilmu sosial tak dapat di bandingkan dari partikel dasar dalam ilmu fisika. Tak mungkin membuat daftar semua peran
dalam masyarakat tertentu karena tak ada prinsip yang jelas dalam menentukan posisi sosial: pada akhirnya menjadi sebuah pertanyaan apakah pejalan kaki
sebagai sebuah peran?. Sepanjang masyarakat menyadari bahwa peran mereka dan orang lain dalam masyarakat menduduki posisi yang memiliki berbagai hak
dan kewajiban dan perilaku mereka tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada berbagai ekspektasi mereka tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku
dalam berhadapan dengan manusia. Peneliti bisa saja menanyai para anggota masyarakat mengenai ekspansi atau keterlibatan mereka; peneliti juga bisa
mengobservasi perilaku mereka dan menarik kesimpulan tentang ekspansi atau keterlibatan mereka; bahkan peneliti dapat melakukan kedua hal ini dan
mendapatkan bahwa; apabila ekspansi ini tidak terpenuhi maka mereka tidak selalu melakukan sebuah pelanggaran serius untuk menghadiri perilaku aktual,
konsep peran adalah sebuah permukaan yang harus dilengkapi konsep terkait lainnya yang dapat memberinya nilai kegunaan yang lebih besar.
2
Sama dengan peran individu, peran suatu lembaga juga didasarkan pada statusnya, Majlis Taklim sebagai lembaga pendidikan non formal dalam artian
tidak terikatnya pada lembaga formal yang ada, dengan segala nilai-nilai dan norma yang dipikulnya, dengan status seperti itu maka majlis taklim menjadi
sandaran bagi sebagaian kelompok masyarakat, ditambah lagi dengan status education
yang melekat padanya, dengan serentetan status tersebut secara
2
Machiavelli, World Sytem diterjemahkan Haris Munandar dkk. Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial,
Edisi II, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000, Cet.I, h. 334.
otomatis seperangkat harapan tertuju pada lembaga itu, dalam hal ini adalah Majlis Taklim. Majlis taklim diharapkan dapat menjadi lembaga yang
berpengaruh dan berperan menambah wawasan, pengetahuan serta memperbaiki akhlak atau moral masyarakat dengan materi-materi yang bersumber dari ajaran
Islam.
B. Gambaran tentang Majlis Taklim 1. Pengertian Majlis Taklim