Penyimpangan Bentuk Penjaminan Emisi Oleh Underwriter dan Emiten

satu milyar saham, maka tambahannya paling banyak adalah 150.000.000 seratus lima puluh juta lembar. 127 Penyimpangan dalam bentuk manipulasi harga dalam upaya stabilisasi harga oleh underwriter yang bertentangan dengan peraturan Bapepam No. XI.B.I tentang Stabilisasi Harga Untuk Mempermudah Penawaran Umum, dan pasal 91, 92, 93 UUPM dapat dikenakan sanksi pidana berupa pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp15.000.000.000,00 lima belas milyar rupiah. 128

C. Penyimpangan Bentuk Penjaminan Emisi Oleh Underwriter dan Emiten

Kebutuhan akan penjamin emisi selain karena adanya kesulitan dalam melakukan pemasaran, distribusi dan penjualan efek, juga disebabkan karena berdasarkan ketentuan yang ada dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan harus diambil semua oleh pemodal. Dengan situasi seperti ini pulalah maka sebenarnya hanya dikenal satu jenis penjaminan efek, yaitu penjaminan secara penuh atau full commitment dimana Underwriter akan mengambil sisa dari saham 127 Hamud M.Balfas, Op Cit, hal. 287 128 Lihat Pasal 104 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal, yang berbunyi: Setiap Pihak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92, Pasal 93, Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 ayat 1, dan Pasal 98 diancam dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp15.000.000.000,00 lima belas miliar rupiah. Mega Kartika : Peran Dan Tanggung Jawab Underwriter Dalam Perjanjian Full Commitment Di Pasar Perdana, 2009 saham yang tidak terjual tersebut. Tetapi ini bukan berarti juga bahwa semua pejaminan emisi di Indonesia telah dilakukan secara penuh, karena dibelakang janji penjaminan secara penuh ini dapat saja terjadi kesepakatan lain antara Emiten dengan Underwriter mengenai bentuk dari penjaminan secara penuh ini. 129 Secara garis besar ada 2 dua jenis penjaminann emisi, yaitu full commitment dan best efforts, dan yang paling umum dilakukan di Indonesia adalah penjaminan emisi dengan full commitment. Tetapi ini bukan berarti bahwa tidak akan ada kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan penjaminan emisi yang dilakukan. Penyimpangan ini terjadi misalnya, apabila perjanjian emisi yang diinformasikan dalam prospektus dikatakan dilakukan secara full commitment, tetapi kenyataannya hanya dilakukan dengan best effort. Penyimpangan dalam bentuk penjaminan yang biasanya disembunyikan ini tentunya secara langsung atau tidak langsung akan sangat merugikan investor. Penyimpangan tersebut dilakukan karena Underwriter sendiri sebenarnya meragukan mutu Emiten, yang efeknya dipasarkan oleh Underwriter. Underwriter yang melakukan penjaminan secara full commitment tetapi ternyata ada perjanjian lainnya yang memungkinkan Underwriter berhutang kepada Emiten, apabila tidak semua efek yang dijaminnya terjual di pasar perdana. Tindakan seperti ini tentunya akan memberikan gambaran yang menyesatkan bagi investor, karena bagi kebanyakan investor, full commitment berarti saham yang dipasarkan oleh Underwriter ”cukup baik”. Dengan adanya perjanjian lain yang memungkinkan Underwriter berhutang tersebut, sebenarnya merupakan indikasi bahwa efek yang dipasarkan tidak begitu diterima di pasar dan Underwriter mengetahui hal ini. Bahkan 129 Hamud M.Balfas, Op Cit, hal. 61 Mega Kartika : Peran Dan Tanggung Jawab Underwriter Dalam Perjanjian Full Commitment Di Pasar Perdana, 2009 mungkin Underwriter secara full commitment, yang dibuat dengan adanya perjanjian lain tersebut, tidak lain adalah sebuah perjanjian emisi dengan syarat best effort saja sebenarnya. 130 Oleh karena itu, pada salah satu pasal dalam perjanjian penjaminan emisi efek dimuat ketentuan mengenai: 131 1. Tidak pernah membuat danatau menandatangani perjanjian perjanjian sehubungan dengan emisi saham Emiten, baik yang dibuat di bawah tangan maupun secara notaril, sebelum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ditandatangani yang isinya bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek; 2. Setelah akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ditandatangani, Emiten dan Underwriter membuat lagi perjanjian perjanjian yang isinya bertentangan dengan Perjanjian penjaminan Emisi Efek. Maka perjanjian perjanjian tersebut dinyatakan batal demi hukum. Penyimpangan bentuk penjaminan emisi yang dilakukan oleh underwriter dan emiten tersebut dapat memberikan gambaran yang menyesatkan bagi investor mengenai bentuk perjanjian yang di muat dalam prospektus. Berdasarkan Pasal 78 ayat 1 UUPM menyatakan bahwa: ” Setiap Prospektus dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang Fakta Material atau tidak memuat keterangan yang benar tentang Fakta Material yang diperlukan agar prospektus tidak memberikan gambaran yang menyesatkan”. 130 Ibid, hal. 270 131 Pasal 21 angka 1 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT.X Tbk. No.6 Mega Kartika : Peran Dan Tanggung Jawab Underwriter Dalam Perjanjian Full Commitment Di Pasar Perdana, 2009 Ketentuan ini kemudian diperkuat oleh penjelasan Pasal 77 ayat 1 tersebut yang menyatakan bahwa: ”Prospektus merupakan salah satu dokumen pokok dalam rangka Penawaran Umum. Oleh karena itu, informasi yang terkandung di dalamnya harus memuat hal hal yang benar benar menggambarkan keadaan Emiten yang bersangkutan sehingga keterangan atau informasi dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan keputusan investasinya. Apabila informasi yang disajikan tidak benar tentang fakta yang material, atau tidak mengungkapkan informasi yang benar tentang fakta yang material, hal tersebut dapat mengakibatkan pemodal mengambil keputusan investasi yang tidak tepat”. Akibat hukum dari pelanggaran atas ketentuan pasal di atas adalah sanksi administratif dan denda yang dikenakan oleh Bapepam terhadap pihak pihak yang melakukan pelanggaran. Pasal 102 ayat 1 UUPM menyatakan bahwa: ”Bapepam mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran Undang undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya yang dilakukan oleh setiap Pihak yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam”. Berdasarkan Pasal 102 ayat 2 UUPM, sanksi administratif tersebut dapat berupa: a. peringatan tertulis; b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu; c. pembatasan kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e. pencabutan izin usaha; Mega Kartika : Peran Dan Tanggung Jawab Underwriter Dalam Perjanjian Full Commitment Di Pasar Perdana, 2009 f. pembatalan persetujuan; dan g. pembatalan pendaftaran. Sanksi administratif ini akan ditetapkan lebih lanjut dalam PP No. 45 Tahun 1995. Sanksi denda sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 102 ayat 2 UUPM diatas, dapat dikenakan paling banyak Rp. 100.000.000,00 seratus juta rupiah bagi orang perseorangan, dan paling banyak Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah bagi pihak yang bukan orang perseorangan, yang melanggar peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi denda ini ditetapkan oleh Bapepam. 132 132 Pasal 64 ayat 1 2 Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal Mega Kartika : Peran Dan Tanggung Jawab Underwriter Dalam Perjanjian Full Commitment Di Pasar Perdana, 2009 BAB IV MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA UNDERWRITER DAN EMITEN

A. Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia BAPMI