Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, potensi energi terbarukan dari fenomena pasang surut air laut di Indonesia mencapai 240.000 MW, namun belum ada instalasi yang terpasang. Padahal, krisis energi telah melanda dunia hingga akhir tahun 1990 karena kebutuhan akan bahan energi primer dunia 85 disuplai oleh bahan bakar fosil yakni minyak bumi 40, batu bara 25 dan gas bumi 20 Pramudji, 2002 dalam Surinati, 2007. Penelitian pemanfaatan tenaga pasang surut untuk pembangkit listrik telah dilakukan oleh beberapa negara sejak tahun 1920 hingga saat ini seperti Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Kanada. Sejauh ini penelitian yang dilakukan oleh Negara-negara tersebut menghasilkan pembangkit listrik tenaga pasang surut yang cukup besar. Oleh karena itu, tugas akhir ini meneliti pemanfaatan energi pasang surut di Indonesia khususnya di pulau Sumatera seperti Belawan Deli, Meulaboh, Sungai Asahan, Sibolga, Gunung Sitoli dan Bagan Siapi-api karena memiliki perbedaan pasang surut yang cukup signifikan. Selain itu, tugas akhir ini menganalisa kriteria kelayakan sebuah pembangkit listrik tenaga pasang surut agar usulan proyek tersebut dapat dilaksanakan dan kinerjanya sesuai dengan yang direncanakan.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkan bagi manusia dan lingkungan sekitar, maka permasalahan dalam kajian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Berapa besarkah potensi energi listrik yang dapat dihasilkan oleh pembangkit dengan cara memanfaatkan energi pasang surut air laut khususnya di wilayah perairan pelabuhan di Sumatera? 2. Bagaimana mekanisme fisik yang dilakukan dalam memanfaatkan energi pasang surut air laut untuk dijadikan tenaga listrik? 3. Berapa lama investasi ini dilakukan agar selisih antara ekivalensi pengeluaran dengan pemasukan saling meniadakan atau sama dengan nol?

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas. Batasan masalah yang ditinjau adalah: Universitas Sumatera Utara 23 1. Data pasang surut yang dipakai adalah data pencatatan tahun 2013 di lokasi studi yang dikeluarkan dinas Hidro-Oseanografi TNI AL. 2. Dalam pengolahan data dan analisis pembangkit tenaga listrik tenaga pasang surut, fluktuasi muka air akibat banjir tidak diperhitungkan. 3. Dalam analisis, data pasang surut selama satu tahun dirata-rata guna mendapatkan satu gelombang pasang surut rencana yang periodenya tetap. 4. Data sekunder yang digunakan dalam perhitungan energi pasang surut bertujuan untuk mengasumsikan nilai-nilai parameter yang diperlukan. 5. Dalam memperkirakan biaya investasi pembangkit listrik tenaga pasang surut digunakan koefisien, harga satuan dan jenis pekerjaan sesuai Analisis Harga Satuan Pekerjaan AHSP Bidang Pekerjaan Umum tahun 2012. 6. Analisa hidro ekonomi pembangkit listrik ditinjau dari sudut pandang kelistrikan yaitu perkiraan energi yang dijual dan biaya investasi.

1.4 Tujuan

Penulisan tugas akhir ini memiliki beberapa tujuan antara lain: 1. Mengetahui potensi energi listrik yang mampu dihasilkan pembangkit dari proses terjadinya pasang surut pelabuhan-pelabuhan di Sumatera. 2. Memahami proses dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam memanfaatkan gelombang pasang surut menjadi energi listrik. 3. Menganalisa kriteria kelayakan pembangkit listrik tenaga pasang surut.

1.5 Manfaat