ditanami tidak tumbuh berarti yang salah adalah tanahnya, begitu juga kalau seorang perempuan yang tidak mempunyai anak, maka dialah yang selalu disalahkan. Istilah
yang diberikan kepada perempuan yang tidak mempunyai keturunan adalah “la ertuah, diberu sial atau mandul”.
4.2. Karakteristik Informan 4.2.1. Karakteristik Informan 1
Kode informan : I01
Kode suami informan : S01 Ny J Perempuan berusia 39 tahun, beragama Kristen Protestan, status
pernikahan sah menurut agama dan adat, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan bertani. Suami informan bersuku Karo, pendidikan terakhir SMA, penghasilan ±
2.500.000bulan, usia istri saat pernikahan 27 tahun dan usia suami 30 tahun, usia pernikahan saat ini ±12 tahun, sudah melakukan pengobatan selama ± 10 tahun
pengobatan yang sudah dilakukan adalah pengobatan tradisional, diberi ramuan tradisional dan diurut.
4.2.2. Karakteristik Informan II
Kode informan : I02
Kode suami informan : S02 Ny W Perempuan berusia 34 tahun, beragama Kristen Protestan, status
pernikahan sah menurut agama dan adat, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan bertani. Suami informan bersuku Karo, pendidikan terakhir SMA, penghasilan ±
Universitas Sumatera Utara
2.500.000bulan, usia istri saat pernikahan 28 tahun dan usia suami 30 tahun, usia pernikahan saat ini ± 6 tahun, sudah melakukan pengobatan selama ± 5 tahun,
pengobatan yang sudah dilakukan adalah pengobatan tradisional, berobat ke dokter dan sudah pernah dilakukan nengget
4.2.3. Karakteristik Informan III
Kode informan : I03
Kode suami informan : S03 Ny B Perempuan berusia 31 tahun, beragama Kristen Protestan, status
pernikahan sedang dalam proses perceraian secara hukum, pendidikan terakhir DIV, pekerjaan PNS. Suami informan bersuku Karo, pendidikan terakhir SMA,
penghasilan ± 4.500.000bulan, usia istri saat pernikahan 26 tahun dan usia suami 24 tahun, usia pernikahan sampai proses perceraian ± 4 tahun, sudah pernah melakukan
pemeriksaan ke dokter.
4.2.4. Karakteristik Informan IV
Kode informan : I04
Kode suami informan : S04 Ny T Perempuan berusia 49 tahun, beragama Kristen Protestan, status
pernikahan sah menurut agama dan adat, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan bertani. Suami informan bersuku Karo, berumur 67 tahun, pendidikan terakhir SD,
penghasilan ± 4.500.000bulan, usia istri saat pernikahan 28 tahun dan usia suami 67 tahun, usia pernikahan saat ini ± 20 tahun, ini adalah pernikahan ibu T yang kedua,
Universitas Sumatera Utara
suaminya juga telah menikah sebelumnya dan istrinya sudah meninggal dunia dengan meninggalkan 7 orang anak dan seluruh anaknya dibesarkan oleh ibu T.
4.3. Gambaran Hasil Penelitian tentang Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas
Berikut ini merupakan keseluruhan tema yang terbentuk dari data yang terkumpul melalui wawancara, observasi dan tinjauan literatur. Beberapa tema yang
teridentifikasi yaitu respon psikologis perempuan yang mengalami infertilitas, koping adaptif perempuan yang mengalami infertilitas, koping maladaptif perempuan yang
mengalami infertilitas, nilai dan kepercayaan masyarakat Karo mengenai infertilitas.
4.3.1. Respon Psikologis Perempuan yang Mengalami Infertilitas