Pendidikan Usia Dini, Pemuda, Remaja dan Lansia

Dengan luas wilayah 147,19 Km2, kepadatan penduduk Kota mencapai 7.143 orangKm2. Kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Ciputat Timur yaitu 10.396 orangKm2 sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Setu yaitu 3.812 orangKm2. Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kelompok umur dengan jumlah penduduk terbesar adalah 0–4 tahun, yaitu sebesar 9,69 sedangkan kelompok umur dengan jumlah penduduk terkecil adalah ≥ 60, yaitu sebesar 3,47. 1 Sedangkan penduduk yang terdapat di kecamatan Pamulang 248 jiwa. Penduduk dengan jenis kelamin laki-laki 125.886 sedangkan perempuan 122,315 jiwa. 2

B. Eksistensi BP4 dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian

Pada masanya, peranan BP4 cukup besar dalam memelihara keutuhan keluarga. Menurut data di Departemen Agama angka perceraian antara 1950-an sd 1970-an, jumlah perceraian secara nasional mencapai separoh dari jumlah perkawinan yang terjadi di masyarakat. Namun sejak tahun 1970-an angka perceraian tersebut terus menurun, dan dengan berlakunya UU No. 1 Tahun 1974 yang salah satu asasnya mempersulit perceraian, 3 jumlah perceraian semakin 1 http:www.google.co.idurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=webcd=5ved=0CEAQFjA Eurl=http3A2F2Flabpm2.ipdn.ac.id2Fwp-content2Fuploads2F20132F052FRPJM- Keadaan- Geografis.pdfei=ZYIrVMfzE4PjuQT6gIH4Dwusg=AFQjCNGfsj2Kk0WZut3_DtA1nahEyxoTGA bvm=bv.76477589,d.c2E 2 Diperoleh dari data Badan Pusat Statistik BPS. 3 Asas ini dijabarkan dalam Pasal 39 UU yang mengatur tata cara perceraian tersebut, dan dijabarkan dalam dua ketetapan. Pertama: perceraian hanya dapat dilakukan di depan siding menurun. Sejak tahun 1990-an, angka perceraian terus bertahan sekitar 6 -7 dari angka perkawinan di seluruh Indonesia. Lembaga BP4 memiliki kekuatan secara yuridis, kelembagaan dan ketersediaan SDM. Pembentukan BP4 didasarkan pada hukum, peraturan perundang-undangan yang mendukung keorganisasian BP4. BP4 secara keorganisasian mendapatkan dukungan kuat dari instansi Departemen Agama dari Pusat sampai kecamatan, dukungan masyarakat serta organisasi pemerintah yang lain. BP4 didukung dengan ketersediaan SDM bantuan dari instansi pemerintah, beberapa organisasi kemasyarakatan yang dapat mendukung tugas dan fungsi BP4. Tantangan dan permasalahan tentunya tidak lepas dari upaya membesarkan eksistensi kelembagaan BP4 di masa mendatang. Ada setidak- tidaknya empat tantangan yang harus dijawab oleh lembaga BP4 agar eksistensi sebagai lembaga penasehatan perkawinan berfungsi optimal. Pertama, perkembangan globalisasi serta meningkatnya pengaruh teknologi informasi yang member kan dampak bagi kehidupan masyarakat dan keluarga seperti meluasnya gaya hidup hedonistik, materialistik dan konsumerisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kedua, belum optimalnya pelaksanaan fungsi dan tugas BP4 karena masih lemahnya SDM dan rendahnya komitmen pengadilan, kedua: untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami-isteri, ketiga; diatur dalam peraturan perundangan sendiri. Ketentuan ini lebih lanjut dijabarkan Pasal 14 sd 36 PP No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Baca huruf e angka 4 Penjelasan Umum UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. pengurus, tidak tersedianya alokasi anggaran khusus APBN APBD, serta terbatasnya sarana dan prasarana pendukung. Ketiga, sosialisasi terhadap keberadaan dan peran BP4 masih kurang, sehingga masyarakat belum mengenal dan tidak dapat memanfaatkan pelayanan konsultasi BP4. Keempat, makin banyaknya keluarga miskin yang bermasalah dan memerlukan bantuan dan konseling. Kelima, masih lemahnya hubungankoordinasi BP4 dengan instansi pemerintah dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Di luar sejumlah tantangan di atas juga muncul sejumlah kondisi positif yang memberi peluang bagi berfungsi kelembagaan BP4 di masa mendatang. Pertama, adanya harapan dan dukungan moril masyarakat terhadap pembentukan keluarga sakinah yang implikasinya memberikan motivasi bagi pengurus BP4 dalam menjalankan misinya. Disamping itu, dukungan dari instansi pemerintah dan peran BP4 bagi lembaga kemasyarakatan terhadap keberadaan dan peran BP4 itu sendiri ditambah ketersediaan tenaga ahli di bidangnya untuk mendukung tugas dan fungsi BP4 di Pusat dan Daerah. Pasca terintegrasinya peradilan agama ke dalam Mahkamah Agung, BP4 secara kelembagaan dituntut meningkatkan eksistensinya secara lebih professional. Hal ini mengingat Peradilan agama tidak ada keterlibatan lagi secara struktural maupun moral dengan BP4. Dalam kondisi demikian, praktek penyuluhan hokum yang merupakan cakupan bidang pekerjaan BP4 harus dilakukan secara mandiri dengan payung dan back up pendanaan dari Departemen Agama.

Dokumen yang terkait

Revitalisasi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) bagi remaja usia nikah : studi kasus BP4 Kota Jakarta Selatan

0 9 104

Peran Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mencegah kasus perceraian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipayung Jakarta Timur

4 36 0

Peran Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan Dalam Meminimalisir Terjadinya Perceraian (Studi Pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012)

0 11 92

Peran (BP4) Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan dalam Mencegah Terjadinya Perceraian di Kabupaten Wonosobo

0 17 90

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 2 11

PENDAHULUAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen).

0 3 14

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 3 11

Eksistensi Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan Kota Pekanbaru Dalam Mencegah Terjadinya Perceraian.

0 0 6

Peranan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (Bp4) Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Menyelesaikan Sengketa Dalam Perkawinan - Repository UIN Sumatera Utara tesis Abdul Fuad

1 24 114

EFEKTIVITAS KERJA BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENGURANGI TERJADINYA PERCERAIAN DI KECAMATAN MAKASSAR

0 0 113