Pengertian Economic Value Added EVA

Fika Amelia Napitupulu : Analisis Perbandingan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Junianthy Mandasari Hasibuan 2006 melakukan penelitian dengan judul penelitian “Analisis perbandingan Economic Value Added EVA dan Financial Value Added FVA pada PT. PUSRI MEDAN”. Metode penelitian yang dipakai adalah metode analisis deskriptif. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa PT. PUSRI MEDAN mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan atau para pemegang sahamnya yang dilihat dari nilai EVA dan FVA perusahaan yang terus meningkat dari tahun 2000 sampai 2004. Rr. Iramani, Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya 2005 juga melakukan penelitian dengan judul “Financial Value Added suatu paradigma dalam pengukuran kinerja dan nilai tambah perusahaan”. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa kinerja FVA lebih baik dibandingkan EVA, terutama dalam hal sinkronisasi hasil pengukurannya dengan Net Present Value NPV.

B. Economic Value Added EVA

1. Pengertian Economic Value Added EVA

Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart Stern seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart Co pada tahun 1993. Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI Nilai Tambah Ekonomi. Menurut Tunggal 2001:1 EVANITAMI adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang Fika Amelia Napitupulu : Analisis Perbandingan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi operating cost dan biaya modal cost of capital. Adapun beberapa pengertian Economic Value Added EVA menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. Utomo 1999:36 EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu. Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan. b. Anjar V. Thakor dalam Tunggal, 2001:1 Economic Value also Economic Value Added = Revenue – Direct Cost Including Taxes – Opportunity cost of using capital = After tax profit – Opportunity cost of using capital. c. Glen Arnold dalam Tunggal, 2001:2 Economic Value Added EVA was trademarked by Stern Stewart Co is a variant of economic profit, which is the modern term for residual income. Economic profit for a period is the amount earned by business after deducting all operating expenses and a charge for the opportunity cost of capital employed. Dari definisi EVA yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Oleh Fika Amelia Napitupulu : Analisis Perbandingan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 karenanya EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak Net Operating Profit After Tax atau NOPAT dengan biaya modal cost of capital. Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam menggunakan EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan. Menurut Utama 1997:10 beberapa manfaat EVA dalam mengukur kinerja perusahaan antara lain: a. EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai value creation. b. EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur modal. c. EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaximumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan. d. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-biaya modalnya. Selain manfaat yang telah dijelaskan, EVA juga merupakan pengukuran yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai signal Financial Distress pada suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan tidak dapat memperoleh profit di atas required of return, maka EVA akan menjadi negatif, dan hal ini merupakan warning akan terjadinya Financial Distress bagi perusahaan tersebut. Manajemen dapat melakukan banyak hal untuk menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut Stewart, 1993 : 118-119: Fika Amelia Napitupulu : Analisis Perbandingan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 a. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal. b. Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapat return lebih besar dari biaya modal yang ada. c. Menarik modal dari aktivitas-aktivitas usaha yang tidak menguntungkan. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal berarti manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Selain itu, dengan berinvestasi ke project- project yang menerima return lebih besar daripada biaya modal cost of capital yang digunakan berarti manajemen hanya mengambil project yang bermutu dan meningkatkan nilai perusahaan. Economic Value Added EVA juga mendorong manajemen untuk berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan mengeliminasi aktivitas atau proses yang tidak menambah nilai. Perhitungan EVA suatu perusahaan merupakan proses yang kompleks dan terpadu karena perusahaan harus menentukan terlebih dahulu biaya modalnya.

2. Metode Perhitungan EVA