Sistematika Penulisan Keadaan Guru, dan Siswa Pada Masa Awal Berdiri

7. Penulisan historiografi Tahapan historiografi atau tahapan kegiatan penulisan ini merupakan tahapan akhir dari metode penelitian sejarah. Pada tahap ini, hasil penafsirananalisis atas fakta-fakta itu ditulis menjadi suatu kisah sejarah yang selaras. Dengan kata lain, dalam tahapan historiografi dilakukan usaha untuk menyampaikan hasil-hasil rekonstruksi imajinatif dengan cara menuangkan dalam bentuk tulisan. 16

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skipsi ini, sistematika pembahasan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yang membahas; latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi pendahuluan metodologi penelitian, dan sitematika penulisan. BAB II Dalam bab ini akan dibahas tentang geografis Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah, yang meliputi: letak geografis, sosial budaya dan keagamaan, sarana dan prasarana, dan kurikulum yang digunakan. BAB III Dalam bab ini akan dibahas tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah, pembentukan pengurus dan akte yayasan, perkembangan Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah. BAB IV Dalam bab ini akan dibahas tentang upaya Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan yang 16 Ibid, hlm. 37 meliputi; pengembangan aktifitas Pondok Pesantren, inventarisasi dan perlengkapan, pengembangan kegiatan belajar mengajar. BAB V Berupa kesimpulan dan saran-saran BAB II GEOGRAFI PONDOK PESANTRENMANBA’UL HIKMAH DESA RENGED KECAMATAN KRESEK TANGERANG

A. Letak Geografis, Sosial Budaya dan Keagamaan

1. Letak Geografis Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah Renged terletak di Kampung Renged RT. 0101 Desa Renged Kecamatan Kresek, 1 Kabupaten Tangerang. Letak Pondok PesantrenManba’ul Hikmah terletak di antara batas-batasnya sebagai berikut: 1. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan raya. 2. Sebelah Barat berbatasan dengan pesawahan 3. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan desa 2 Ditinjau dari letaknya Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah ini cukup strategis, karena selain berada di kecamatan, pesantren ini juga dekat dengan jalan raya Kresek-Balaraja.Bagi siswa tidak terlalu sulit untuk bisa datang ke sekolah dengan cepat, karena kendaraan umum yang melintas jalan raya tersebut cukup banyak. Transportasi yang mudah dan lancar ini sering pula menjadikan 1 Kecamatan Kresek terletak di sebelah Utara Kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah 279,987 Ha. Letak ketinggian dari permukaan laut 17 m, dengan curah hujan rata-rata 30 C MM. Jarak dari kabupaten Tangerang sekitar 18 Km, yang dihubungkan oleh jalan Propinsi dan Kabupaten. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Kresek terdiri dari : sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Mekar Baru Gunung Kaler, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Balaraja dan Sukamulya, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sukamulya dan Jayanti, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kabupaten Serang. 2 Lihat Laporan Bulanan Umum Kecamatan Kresek, Maret 1996, hlm. 1 14 pertimbangan orang tua siswa memasukan anaknya ini ke Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah Renged. 3

2. Sosial Budaya dan Keagamaan

Masyarakat Kresek pada umumnya masih sangat kuat mempertahankan adat, selain berpola hubungan kekeluargaan, masyarakat bersifat hidup gotong royong. Ini dapat terlihat ketika mendirikan Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah di Kresek, di mana masyarakatnya menyadari betapa pentingnya kebersamaan untuk mewujudkan cita-citanya dalam pendidikan pesantren. Budaya inilah yang kemudian terwujud sarana pendidikan agama yang ada di Kresek yang meliputi ; madrasah diniyah berjumlah 4 buah, madrasah ibtidaiyah berjumlah 1` buah, madrasah tsanawiyah berjumlah 1 buah dan madrasah aliyah berjumlah 1 buah. 4 Sarana keagamaan pada masayarakat Kresek hasil dari swadaya masayakat, hal ini dapat terlihat ada 4 buah Masjid yang dibangun untuk sarana peribadatan masyarakat umum, dan 1 buah khusus untuk peribadatan santri yang ada di Pondokm Pesantren Manba’ul Hikmah. Selain itu juga dibangun Majlis Taklim yang ada di lingkungan Pondok PesantrenManba’ul Hikmah yang diperuntukkan untuk pengajian santri. 5 3 Wawancara dengan Ubaidillah di Kresek, 18 Pebruari 2009 4 Wawancara dengan K.H. Kalyubi Nawawi di Kresek, 18 Pebruari 2009 5 Lihat Proyek Proposal Program Pengembangan Yayasan Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah , Renged Kresek, 1996, hlm. 6.

B. Keadaan Guru, dan Siswa Pada Masa Awal Berdiri

1. Keadaan guru dan Tata Usaha Adapun tenaga pengajar, tata usaha, karyawan serta kepala madrasah yang mengabdikan diri di Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah semuanya diangkat dan diberi SK oleh yayasan. Dalam hal ini bukan berarti yayasan tidak siap menerima tenaga bantuan dari luar baik dari pemerintah atau dari lembaga yang lain, hanya saja belum ada yang mengulurkan tangannya untuk itu. 6 Mengenai jumlah guru, kepala sekolah, tata usaha dan karyawan Manba’ul Hikmah adalah: 1. Madrasah Diniyah Sore Tahun 1973 Tabel 1 NO Tenaga Pendidik Jumlah 1 Kepala Sekolah 1 orang 2 Wakil Kepala 1 orang 3 Guru 6 orang 4 Tata Usaha 1 orang 5 Karyawan pesuruh 1 orang Jumlah 10 orang 2. Madrasah Ibtidaiyah Pagi Tahun 1973 Tabel 2 NO Tenaga Pendidik Jumlah 1 Kepala Sekolah 1 orang 6 Wawancara dengan Ubaidillah di Kresek, 18 Pebruari 2009. 2 Wakil Kepala 1 orang 3 Guru 9 orang 4 Tata Usaha 2 orang 5 Karyawan pesuruh 1 orang Jumlah 14 orang 3. Madrasah Tsanawiyah Tahun 1969 Tabel 3 NO Tenaga Pendidik Jumlah 1 Kepala Sekolah 1 orang 2 Wakil Kepala 1 orang 3 Guru 31 orang 4 Tata Usaha 2 orang 5 Karyawan pesuruh 1 orang Jumlah 36 orang 4. Madrasah Aliyah Tahun 1977 Tabel 4 NO Tenaga Pendidik Jumlah 1 Kepala Sekolah 1 orang 2 Wakil Kepala 1 orang 3 Guru 8 orang 4 Tata Usaha 2 orang 5 Karyawan pesuruh 1 orang Jumlah 13 orang 2. Keadaan siswa Data jumlah siswa mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah yang penulis dapatkan di Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah dari tahun 1969-1996 dengan perincian sebagai berikut: Tabel 5 Keadaan Siswa Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah Kresek Tahun 1969-1996 Tahun Tk.MI Tk.MTs Tk.MA Jumlah L P L P L P 1969-1970 - - 29 13 - - 42 orang 1970-1971 - - 7 - - - 7 orang 1971-1972 - - 13 7 - - 20 orang 1972-1973 21 17 14 7 - - 59 orang 1973-1974 24 25 16 15 - - 80 orang 1974-1975 17 13 17 14 - - 61 orang 1975-1976 16 14 14 19 - - 53 orang 1976-1977 10 16 17 19 - - 77 orang 1977-1978 21 9 19 21 7 - 88 orang 1978-1979 16 17 24 24 12 - 95 orang 1979-1980 16 17 24 29 9 - 102 orang 1980-1981 20 21 23 24 14 - 94 orang 1981-1982 22 21 23 14 13 1 95 orang 1982-1983 12 30 18 19 14 2 74 orang 1983-1984 7 12 17 19 15 4 124 orang 1984-1985 12 11 36 50 12 3 132 orang 1985-1986 15 14 40 44 13 6 129 orang 1986-1987 10 11 30 48 18 12 176 orang 1987-1988 13 14 60 64 13 12 253 orang 1988-1989 15 16 70 95 30 27 244 orang 1989-1990 17 15 71 75 34 32 286 orang 1990-1991 14 16 85 87 40 44 319 orang 1991-1992 17 18 91 94 49 50 366 orang 1992-1993 18 20 111 111 50 56 339 orang 1993-1994 18 15 113 114 45 34 395 orang 1994-1995 19 21 100 122 60 73 395 orang 1995-1996 21 25 118 134 53 60 411 orang 7

C. Sarana dan Prasarana