62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan, dan direncanakan sekitar 4 bulan mulai dari Januari 2009
sampai Juni 2009.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang didukung dengan sensus. Adapun jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Nazir 2005
menyatakan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidik. Sedangkan Arikunto 2002 menyatakan bahwa , “penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang rinci sejak awal, langkah
penelitian yang sistematis, populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan
pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisa data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Unit analisis yang dilakukan adalah Rumah Penyimpanan
Benda Sitaan Negara Klas-I Medan dengan subjek penelitian adalah seluruh pegawai
54 Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan. Adapun sifat
penelitian ini adalah deskriptif explanatory. Sugiyono 2003 menyatakan bahwa, “penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya.”
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai yang ada di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan yang berjumlah
32 orang pegawai. Menurut Sugiyono 2003, bahwa apabila semua anggota populasi dijadikan
sampel disebut sampling jenuh atau istilah lainnya adalah sensus. Oleh karena itu dalam penelitian ini jumlah sampel yang diteliti sama dengan jumlah populasi dari
subjek yang akan diteliti, yaitu sebanyak 32 orang pegawai.
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Daftar Pertanyaan Questionnaire yang diberikan kepada pegawai Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan yang dijadikan sampel penelitian.
55 2. Wawancara
Interview yang dilakukan dengan pimpinan yang berhak dan berwenang memberikan informasi dan data sesuai dengan penelitian ini.
3. Studi Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumen-dokumen berupa laporan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan dan data lain
yang menunjang dalam penelitian ini.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari pegawai yang
dijadikan sampel penelitian dari penyebaran kuesioner dan wawancara. 2. Data
sekunder Data sekunder merupakan data yang mendukung data primer, yang diperoleh
peneliti dari dokumen-dokumen di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas- I Medan.
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama
Dalam penelitian ada tiga 3 hipotesis. Untuk hipotesis pertama, variabel yang diukur yaitu motivasi X
1
dan kepuasan kerja X
2
sebagai variabel bebas dan prestasi kerja pegawai Y sebagai variabel terikat.
56
III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Defenisi operasional dalam pengujian hipotesis pertama ada tiga 3 yaitu. a. Motivasi
X
1
Motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatankegiatan yang berlangsung secara
sadar. b. Kepuasan
Kerja X
2
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan bagi para pegawai dalam memandang pekerjaan kerja mereka.
c. Prestasi Kerja Y Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi
Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
MOTIVASI Motivasi merupakan
suatu kondisi yang mendorong
atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
perbuatankegiatan yang berlangsung secara sadar
1. Kerja keras 2. Orientasi masa depan
3. Tingkat cita-cita yang tinggi
4. Orientasi tugassasaran 5. Usaha untuk maju
6. Ketekunan 7. pemanfaatan waktu
Skala Likert
57
KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan bagi para pegawai dalam memandang
pekerjaan kerja mereka 1. Gaji
2. Pekerjaan itu sendiri 3. Rekan sekerja
4. Atasan 5. Promosi
6. Lingkungan kerja Skala Likert
PRESTASI KERJA
Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dapat
dicapain oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing, dalam
rangka upaya mencapai tujuan organisasi
1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja
3. Keandalan kerja 4. Sikap kerja
Skala Likert
III.6.3. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua
Untuk hipotesis kedua variabel yang diukur yaitu pimpinan X
1
, rekan kerja X
2
dan kepuasan kerja X
3
sebagai variabel bebas dan motivasi kerja pegawai Y sebagai variabel terikat.
III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Definisi operasional dalam pengujian hipotesis kedua ada empat 4 yaitu.
a. Pimpinan X
1
Pimpinan merupakan orang yang mempengaruhi dan mengarahkan prilaku orang lain, baik individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan
tertentu.. b. Rekan kerja X
2
Lanjutan Tabel III.1
58 Rekan kerja merupakan teman beraktivitas di dalam perusahaan.
Mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantarkan kepada kepuasan kerja.
c. Sarana fisik
X
3
Sarana fisik adalah gedung, kantor, perkakas dan tata ruang kantor, serta kondisi-kondisi fisik, didalam mana pegawai melaksanakan pekerjaan.
d. Motivasi kerja
Y Motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab
seseorang melakukan suatu perbuatankegiatan yang berlangsung secara sadar.
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
PIMPINAN Pimpinan merupakan orang yang
mempengaruhi dan mengarahkan
prilaku orang lain, baik individu maupun kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu. 1. Kemampuan sebagai
pengawas. 2. Kebutuhan akan
prestasi 3. Kecerdasan
4. Ketegasan 5. Kepercayaan diri
6. Inisiatif Skala Likert
REKAN SEKERJA
Rekan kerja merupakan teman beraktivitas di dalam perusahaan.
Mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantarkan
kepada kepuasan kerja. 1. Ramah dan dapat
memahami 2. Selalu memuji untuk
kinerja yang baik 3. Mendengarkan
pendapat 4. Menunjukkan suatu
minat pribadi Skala Likert
SARANA FISIK Sarana fisik adalah gedung, kantor,
perkakas dan tata ruang kantor, serta kondisi-kondisi fisik, didalam mana
pegawai melaksanakan pekerjaan. 1. Lampu
2. Peralatan kerja 3. Ukuran Ruangan
4. Pengaturan Peralatan Skala Likert
59
MOTIVASI Motivasi merupakan suatu kondisi
yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
perbuatankegiatan yang berlangsung secara sadar.
1. Kerja keras 2. Orientasi masa depan
3. Tingkat cita-cita yang tinggi
4. Orientasi tugassasaran
5. Usaha untuk maju 6. Ketekunan
7. pemanfaatan waktu Skala Likert
III.6.5. Identifikasi Variabel Hipotesis Ketiga
Sedangkan untuk hipotesis ketiga, variabel yang diukur yaitu insentif X sebagai variabel bebas dan kepuasan kerja Y sebagai variabel terikat.
III.6.6. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga
Definisi operasional dalam pengujian hipotesis ketiga ada dua 2 yaitu : a. Insentif
X Insentif adalah bentuk pembayaran langsung yang didasarkan atau
dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain sharing yang juga dikaitkan dengan kinerja dan diartikan sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan
akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. b. Kepuasan kerja Y
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan dalam memandang pekerjaan kerja
mereka.
Tabel III.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Insentif adalah suatu 1. Memenuhi kebutuhan
60
INSENTIF penghargaan dalam bentuk uang
yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada
karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi tinggi dan
berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi
fisik dapat mengikat karyawan.
2. Menimbulkan semangat kerja.
3. Bersifat adil dan layak. 4. Selalu ditinjau
kembali. 5. Mencapai sasaran
6. Mengangkat harkat kemanusiaan.
7. Berpijak pada peraturan.
8. Pengurangan ancaman. 9.
Skala Likert
KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para
karyawan dalam memandang pekerjaan
kerja mereka. 1. Gaji
2. Pekerjaan itu sendiri 3. Rekan sekerja
4. Atsan 5. Promosi
6. Lingkungan kerja Skala Likert
III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas III.7.1. Uji Validitas
Untuk menguji apakah instrumen angket yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
pengukurannya maka dilakukan uji validitas. Ghozali 2005 menyatakan bahwa pengukuran validitas dapat dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-
masing skor indikator dengan total skor konstruk. Perhitungan korelasi bivariate masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 12,0. Ketentuan apakah suatu butir instrumen valid atau tidak adalah melihat
nilai probabilitas koefisien korelasinya. Menurut Ghozali 2005, Uji signifikansi dilakukan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
. Jika r
hitung
lebih besar dari r
tabel
Lanjutan Tabel III.3
61 dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Dengan cara lain yaitu dilihat dari nilai sig 2 tailed dan membandingkannya dengan taraf signifikan
α yang ditentukan peneliti. Bila nilai Sig 2 tailed ≤ 0,05, maka butir instrumen valid, jika nilai Sig 2 tailed
≥ 0,05, maka butir instrumen tidak
valid.
Menurut Umar 2004, untuk melakukan uji validitas instrumen dengan melakukan uji coba pengukur pada sejumlah responden, responden diminta untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk uji coba disarankan minimal 30 orang, agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati
kurva normal. Dari hasil pengujian validitas yang dilakukan dengan menggunakan
SPSS pada lampiran terhadap variabel penelitian ternyata seluruh valid, krena lebih besar dari 0,30 lampiran.
III.7.2. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas. Ghozali,
2005 Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot. Disini pengukurannya hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
Nunnally dalam Ghozali, 2005. Nilai-nilai reliabilitas instrumen penelitian ini
62 menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen penelitian sudah cukup memadai
lampiran.
III.8. Model Analisis Data III.8.1. Uji Hipotesis Pertama 1
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model sebagai berikut:
Y = B + B
1
X
1
+ B
2
X
2
+ ∈
Dimana: Y =
Prestasi Kerja Pegawai X
1
= Motivasi X
2
= Kepuasan Kerja
B = Koefisien
regresi B
1
= Koefisien Variabel X
1
B
2
= Koefisien Variabel X
2
∈ = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti
63 Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat
kepercayaan confidence interval 95 atau α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis
untuk uji secara bersama-sama serempak adalah: 1. H
: B
1
= B
2
= 0 Motivasi dan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I
Medan 2. H
a
: Minimal satu B ≠ 0 Motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap
prestasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
Untuk menguji apakah hipotesis diajukan diterima atau ditolak digunakan statistif F Uji F. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
a
diterima. Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah:
1. H : B
1
= 0 Motivasi tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
2. H
a
: B
1
≠ 0 Motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
64 3. H
: B
2
= 0 Kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
4. H
a
: B
2
≠ 0 Kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
Kriteria pengambilan keputusan: t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
uji dua sisi, jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
a
diterima.
III.8.2. Uji Hipotesis Kedua 2
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model sebagai berikut:
Y = B + B
1
X
1
+ B
2
X
2
+ B
3
X
3
+ ∈
Dimana: Y = Motivasi
kerja pegawai
X
1
= Pimpinan X
2
= Rekan kerja
X
3
= Sarana Fisik
B = Koefisien
regresi B
1
= Koefisien Variabel X
1
B
2
= Koefisien Variabel X
2
65 B
3
= Koefisien Variabel X
3
∈ = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat
kepercayaan confidence interval 95 atau α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis
untuk uji secara bersama-sama serempak adalah: 1. H
: B
1
= B
2
= B
2
= 0 Pimpinan, rekan sekerja dan sarana fisik tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda
Sitaan Negara Klas-I Medan 2. H
a
: Minimal satu B
≠ 0 Pimpinan, rekan sekerja dan sarana fisik berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda
Sitaan Negara Klas-I Medan Untuk menguji apakah hipotesis diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistif F Uji F. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
a
diterima. Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah:
1. H : B
1
= 0 Pimpinan tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
66 2. H
a
: B
1
≠ 0 Pimpinan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
3. H : B
2
= 0 Rekan kerja tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
4. H
a
: B
2
≠ 0 Rekan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
5. H : B
3
= 0 Sarana fisik tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
6. H
a
: B
3
≠ 0 Sarana fisik berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
Kriteria pengambilan keputusan: t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
uji dua sisi, jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H
ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
a
diterima.
III.8.3. Uji Hipotesis Ketiga 3
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Sederhana Simple Regression dengan model sebagai berikut:
Y = B + B
1
X
1
+ ∈
Dimana: Y = Kepuasan
kerja
67 X
1
= Insentif B
= Koefisien regresi
B
1
= Koefisien Variabel X
∈ = Error of term Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat
kepercayaan confidence interval 95 atau α = 0,05. Kriteria pengujian
hipotesisnya adalah: 1. H
: B
1
= 0 Insentif tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
2. H
a
: B
1
≠ 0 Insentif berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan
Kriteria pengambilan keputusan: t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
uji dua sisi, jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
a
diterima. Pengolahan data dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak SPSS Versi 12,0.
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
Menurut Arikunto 2002 penggunaan Model Regresi Linier Berganda harus memenuhi asumsi klasik, antara lain:
68 1. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data, menurut pendapat Ghozali 2005 menyatakan bahwa, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi meneuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data
menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi nomalitas. Analisis dari grafik diatas terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti
arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi prestasi kerja pegawai berdasarkan masukan variabel independen.
2. Uji Multikolinieritas
Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala mulitikolinieritas, yaitu:
a. Dengan melakukan analisis koefisien korelasi antara variabel bebasnya misalnya X
1
dan X
2
. Apabila terdapat koefisien korelasi yang tinggi maka dapat diprediksi akan terjadi multikolinieritas bila X
1
dan X
2
digunakan secara bersama-sama.
69 b. Dengan
melihat toleransi variabel dan variance inflation factor VIF.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN