60 Prestasi kerja yang optimal selain didorong oleh motivasi seseorang dan
tingkat kemampuan yang memadai, oleh adanya kesempatan yang diberikan, dan lingkungan yang kondusif. Meskipun seorang individu bersedia dan mampu, bisa
saja ada rintangan yang jadi penghambat.
II.4.2. Mengukur dan Mengidentifikasi Prestasi Kerja
Untuk mengetahui tinggi-rendahnya prestasi kerja seseorang, perlu dilakukan penilaian prestasi kerja. Handoko 2000 menyatakan bahwa: “Penilaian
prestasi kerja performance appraisal adalah proses melalui mana organisasi- organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.”
Mathis dan Jakson 2002 menyatakan bahwa, prestasi kerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Prestasi kerja karyawan
adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka membei kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk: 1 kuantitas output, 2 kualitas output, 3
jangka waktu output, 4 kehadiran di tempat kerja, dan 5 sikap kooperatif. Menurut Mangkunegara 2000 unsur-unsur yang dinilai dari prestasi kerja
adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, keandalan dan sikap. Kualitas kerja terdiri dari ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan. Kuantitas kerja terdiri dari
output dan penyelesaian kerja dengan ekstra. Keandalan terdiri dari mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hatian, kerajinan. Sedangkan sikap terdiri dari sikap
terhadap perusahaan, karyawan lain dan pekerjaan serta kerjasama.
61 Keseluruhan unsurkomponen penilaian prestasi kerja di atas harus ada
dalam pelaksanaan penilaian agar hasil penilaian dapat mencerminkan prestasi kerja dari para karyawan.
62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas-I Medan, dan direncanakan sekitar 4 bulan mulai dari Januari 2009
sampai Juni 2009.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang didukung dengan sensus. Adapun jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Nazir 2005
menyatakan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidik. Sedangkan Arikunto 2002 menyatakan bahwa , “penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang rinci sejak awal, langkah
penelitian yang sistematis, populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan
pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisa data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Unit analisis yang dilakukan adalah Rumah Penyimpanan
Benda Sitaan Negara Klas-I Medan dengan subjek penelitian adalah seluruh pegawai