Pengawasan Obat dan Makanan tahun 1989 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 ppm.
8. Tidak memenuhi syarat adalah jika kadar timbal Pb dalam makanan jajanan
berada di atas Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan tahun 1989 tentang Batas Maksimum
Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 ppm.
3.7. Prosedur Kerja Pemeriksaan Timbal Pb
Prosedur kerja pemeriksaan timbal Pb ini berdasarkan American Society of Testing and Materials ASTM part 31 water D-3919, yaitu:
I. ALAT-ALAT
- AAS
- Oven
- Analytical Balance
- Hotplate
- Beaker glass 200 ml
- Corong
- Labu ukur 100 ml
- Washing bottle
- Sieve ayakan 100 mesh
- Cawan porselen
- Whatman Filter paper No. 42 44
Universitas Sumatera Utara
II. PEREAKSI
- Aqua regia HCl : HNO
3
= 3 : 1 -
HCl encer 1+ 9 -
Demin water air bebas mineral
III. PROSEDUR KERJA
- Sample dipanaskan didalam oven pada suhu 105
o
C sampai diperkirakan hilang kadar airnya.
- Lakukan penggerusan dan diayak memakai ayakan 100 mesh.
- Timbang teliti ±1 gram kedalam cawan porselen
- Tambahkan 25 ml Aqua regia dan panaskan dengan hotplate jaga
jangan memercik hingga tinggal sepertiganya. -
Tambahkan lagi 25 ml, lanjutkan pemanasan hingga larutan tinggal sepertiganya.
- Tambahkan 10 ml HCl encer dan dinginkan sampai suhu kamar.
- Saring kedalam Labu ukur 100 ml dengan kertas saring no. 42 atau
44. -
Paskan dengan air bebas mineral sampai tanda batas -
Dengan menggunakan 5 standar seri Pb 0, 0.5 1.0, 1.5, 2.0 ppm , lakukan kalibrasi alat AAS
- Ukur absorbansi dengan alat AAS pada panjang gelombang 217.0
Universitas Sumatera Utara
IV. PERHITUNGAN
Cara perhitungan dapat diketahui berdasarkan American Society of Testing and Materials ASTM part 31 water D-3919, yaitu:
A x F x 1001000 Pb, ppm
= --------------------------------- x 10
6
W x 10
3
A x F x 100 = --------------------
W Dimana :
A = Absorbansi sample
F = Faktor kalibrasi alat AAS
W = berat sample gr
3.8. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kadar timbal Pb pada makanan jajanan, diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi yang
dikelompokkan berdasarkan waktu pajanan yaitu sesaat setelah diangkat dari kuali penggorengan, tiga jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan dan enam
jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan. Kemudian hasil pemeriksaan kadar timbal Pb pada makanan jajanan juga akan dibandingkan dengan Nilai
Ambang Batas yang ditetapkan oleh Dirjen POM tahun 1989 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 ppm.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian