Defenisi Minat Beli Ulang

14

2.1.1.5 Pertalian Relate

Relate merupakan upaya untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain, dirinya dengan merek atau perusahaan, dan budayaSchmitt, 2000:171. seorang pemasar harus memperhatikan pendekatan apa yang akan dipakai untuk pelanggan. Karena setiap pendekatan mempunyai dampak yang berbeda dan para pelanggan juga memiliki reaksi yang berbeda-beda. Menurut Kusumawati 2013:28,relate adalah bagaimana sense, feel, think, dan act seseorang tadi lebih dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya. Jadi relate menghubungkan pelanggan secara individual dengan komunitas atau budaya tertentu yang dicerminkan oleh suatu produk. Ini merupakan daya tarik yang paling penting bagi pelanggan.

2.1.2. Defenisi Minat Beli Ulang

Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap prilaku. Menurut Nurhayati dalam Kusumawati, 2013:16 minat pembelian ulang adalah keinginan dan tindakan pelanggan untuk membeli ulang suatu produk, karena adanya kepuasan yang diterima sesuai yang diinginkan dari suatu produk. Minat beli ulang bermula dari pembelian pertama kali yang dilakukan oleh pelanggan, yang kemudian berniat untuk melakukan pembelian kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli ulang atau pembelian ulang pada pelanggan atau konsumen ini mengalami empat tahap yaitu, minat membeli itu sendiri setelah itu pelanggan atau 15 konsumen akan memutuskan untuk membeli produknya barang atau jasa sehingga mengalami kepuasan atau ketidakpuasan yang berdampak pada minat beli ulang itu sendiri Dalam Oetomo, 2010:2. Minat beli ulang merupakan bagian dari perilaku pembelian. Minat beli ulang ini biasanya terjadi karena telah terbentuknya loyalitas pelanggan, sehingga terjadilah pembelian berulang ini. Minat beli ulang ini juga sangat berhubungan dengan kepuasan pelanggan, jika pelanggan tidak merasa puas maka pelanggan tidak akan melakukan pembelian selanjutnya. Sehingga kepuasan yang diperoleh seorang pelanggan, dapat mendorong ia melakukan pembelian ulang repeat purchase, menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga pelanggan dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain. Minat beli ulang yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari konsumen ketika memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Ferdinand dalam salah satu penelitiannya menyatakan bahwa indikator minat beli antara lain; 1 minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk, 2 minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain, 3 minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya, 4 minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung 16 sifat-sifat positif dari produk tersebut Dalam Kuntjara, 2007:14. Oleh karena itu minat beli konsumen oleh beberapa peneliti terdahulu seringdigunakan sebagai indikator kesuksesan suatu produk di pasar. Dapat disimpulkan bahwa minat beli ulang adalah dimana pelanggan memiliki niat atau keinginan untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh pelanggan.

2.2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul penelitian Metode Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Kustini 2007 Penerapan Experiential Marketingpada boutique BreadTalk Plaza Surabaya Structural Equitation Modeling SEM Sense, feel,think, act, dan relate berpengaruh positif terhadap loyalty di boutique roti Bread Talk Plaza Surabaya 2 Iwan Kurniawan, Suryono Budi Santoso, Bambang Munas Dwiyanto 2008 Analisis Faktor- Faktor Yang mempengaruhi Minat Beli Ulang Produk Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas pelanggan Studi Kasus Pada Produk Sakatonik Liver di Kota Semarang Structural Equitation Modeling SEM Kualitas produk, intensitas promosi, harga yang dirasakan mempengaruhi minat beli ulang, dan minat beli ulang mmpengaruhi loyaliltas pelanggan 3 Jhonatan Gea 2007 Analisis Customer Experience Timezone Thamrin Plaza Medan Analisis Regresi Linear Berganda Sense, feel, think, act, relate tidak berpengaruh terhadap konsumen pada Timezone Thamrin Plaza Medan. 17 Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Alat Analisis Hasil Penelitian 4 Kusumawati 2013 Analisis Customer Experience Terhadap Minat Beli Ulang pada konsumen Restoran The house Of Raminten Yogyakarta Analisis Regresi Linear Berganda Sense, feel, think, act, relate berpengaruh positif terhadap minat beli ulang. 5. Amir Nasemoadeli, Kwek Choon Ling, Farshad Maghnati 2013 Evaluating The Impact of Customer Experience on Purchase Intention. Multiple Regrssion Analysis Mediated Regression Analysis Pengalaman sensorik, emosi, dan sosial positif saling berkaitan berkaitan. serta ada hubungan positif antara pengalaman sensorik , emosi, dan sosial setelah saling dimediasi. 6. Salomao A. de Farias, Edvan C. Aguinar, Fransisco Vicente S. Melo Store Atmospherics and Experiential Marketing: A Conceptual Framework andResearch Proporsition for An Extraordinary Customer Experience Desk Research Methodology. Hal ini menyimpulkan bahwa sangat penting bagi pengecer saat ini untuk mengambil dari pengalaman holistik pemesanan pelanggan sebagai alat yang relevan untuk mengelola operasi ritel dalam skenario persainan global. 18

2.3 Kerangka Konseptual

Pendekatan customer experiencememiliki lima dimensi, yaitu : sense, feel, think, act, dan relate.Sense dapat memberikan pengaruh terhadap minat beli ulang pelanggan, karena pelanggan dapat merasakan sesuatu dengan menggunakan panca indranya. Semakin banyak indera yang dapat merasakan, maka produk atau jasa yang dirasakan akan semakin memorable bagi pelanggan dan akan menumbuhkan minat beli ulang bagi pelanggan. Kemudian feeldapat diartikan sebagai sebuah perasaan yang muncul dari dalam hati pelanggan pada saat mengkonsumsi. Perasaan positif yang muncul dalam diri pelanggan akan memunculkan minat pembelian ulang. Begitu pula dengan think, think dapat memberikan pengaruh terhadap minat beli ulang pelanggan, karena pelanggan yang ber-positive thinking terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi akan memiliki niat untuk melakukan pembelian ulang. Dan ketika act yang dilakukan perusahaan sesuai dengan perilaku dan gaya hidup pelanggan, berarti act yang dilakukan perusahaan berpengaruh positif terhadap pelanggan serta berdampak positif juga terhadap minat beli ulang. Relate juga dapat menciptakan pengaruh yang positif pada minat beli ulang pelanggan, dikarenakan pelanggan merasa puas dan senang dapat berinteraksi dan berhubungan dengan pengelola maupun karyawan. Semakin tinggi pengaruh relate, maka semakin tinggi pula minat beli ulang pelanggan. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah : 19 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan Kuncoro, 2003:48. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut: 1. “Terdapat pengaruh positif antara Panca Indrasense terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 2. “Terdapat pengaruh positif antara Perasaanfeel terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 3. “Terdapat pengaruh positif antara Cara Berpikirthink terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 4. “Terdapat pengaruh positif antara Tindakanact terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 5. “Terdapat pengaruh positif antara Pertalianrelate terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. Sense X 1 Feel X 2 ThinkX 3 Act X 4 Relate X 5 Minat Beli Ulang Y 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut Sugiyono, 2011:224.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di restoranXO Sukiyang berada di Sun Plaza Medan. Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan bulan April 2015.

3.3 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel yang didefenisikan secara operasional, dan penelitian ini dibatasi pada pengaruh customer experience terhadap minat beli ulang. Adapun variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen Independent Variable atau Variabel Bebas. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

1. Sense X

1

2. Feel X

2

3. Think X

3 21

4. Act X

4

5. Relate X

5 2. Variabel Dependen Dependent Variable atau Variabel Terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat beli ulang Y.

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi yang diberikan kepada variabel- variabel yang menjelaskan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Serta bertujuan untuk melihat keterkaitan variabel dari satu faktor dengan faktor lainnya. 1. Variabel Independen Variabel independenadalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen. Variabel independen sering juga disebut dengan variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi Situmorang, dkk., 2014:8. a. Panca Indera sense Sense adalah pendekatan pemasaran yang menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan perasaan melalui tinjauan dengan menyentuh, merasakan, dan mencium. 22 b. Perasaan feel Feeladalah perasaan yang muncul dari dalam hati secara positif dan perasaan gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi. c. Cara berpikir think Think adalah pemikiran kreatif yang muncul di benak pelanggan akan suatu merek. d. Tindakan act Act adalah Tindakan yang berhubungan dengan keseluruhan individu pikiran dan tubuh untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya dalam Kusumawati, 2013:27. e. Pertalian relate Relate adalah upaya untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain, dirinya dengan merek atau perusahaan, dan budaya. bagaimana sense, feel, think, dan act seseorang dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya 2. Variabel Dependen Variabel dependent adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Variabel dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel terpengaruh Situmorang, dkk,. 2014:8. Variabel dependennya adalah minat beli ulang Y. Minat beli ulang adalah dimana konsumen 23 memiliki niat untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh konsumen. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala Pengukuran Sense X 1 Pendekatan yang dilakukan XO Suki SunPlaza untuk menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan perasaan melalui tinjauan dengan menyentuh, merasakan, dan mencium. 1. Indra Penciuman 2. Indra Penglihatan 3. Indra Perasa Likert Feel X 2 Perasaan emosi pelanggan XO Suki SunPlaza yang muncul dari dalam hati secara positif dan perasaan gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi. 1. Perasaan Senang 2. Perasaan Puas Likert Think X 3 Pemikiran positif yang muncul di benak pelanggan terhadap XO Suki SunPlaza 1. Citra Positif 2. Rasa Ingin Tau Likert Act X 4 Act marketingmerangsang pelangganuntuk melakukan suatu tindakan yang berhubungan dengan XO Suki 1. Perilaku yang nyata 2. Gaya Hidup Likert Relate X 5 bagaimana sense, feel, think, dan act seseorang dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya 1. Hubungan Sosial pelanggan 2. Hubungan dengan diri pelanggan sendiri Likert 24 Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala Pengukuran Minat Beli Ulang Y Minat beli ulang adalah dimana pelanggan memiliki niat untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh pelanggan. 1. keinginan pembelian ulang 2. Keinginan merekomendasikan Likert Sumber : Kusumawati 2013, data diolah peneliti

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Situmorang, dkk., 2014:6. Tabel 3.0.2Pengukuran Skala Likert No. Pernyataan Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-Ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan Ginting, dkk., 2008:128. Populasi dalam penelitian ini adalah pelangganXO Suki Sun Plaza Medan. 25 2. Sampel Sampel adalah himpunan atau bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pelangganXO Suki Sun Plaza . Dalam menentukan ukuran sampel penelitian, Slovin memasukkan unsur kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi Sanusi, 2011:101. Dengan rumus sebagai berikut : � = � 1 + �� 2 Dimana : � = Jumlah Sampel �= Jumlah Populasi �= toleransi dalam persen Bila diketahui perkiraan jumlah pengunjungXO Suki Sun Plaza Medanpada tahun 2014 adalah 43.200 pengunjung. Maka sampelnya dapat dihitung sebagai berikut : � = 43200 1 + 432000,1 2 � = 43200 1 + 432 � = 43200 433 � = 99,769 Maka sampel dalam penelitian ini adalah 99,769 responden atau dapat dibulatkan menjadi 100 orang responden. Dalam penelitian ini, teknik 26 penentuan sampel berdasarkan kriteria, yakni pengunjung yang berusia 20 tahun yang sudah lebih dari sekali berkunjung ke pelangganXO Suki Sun Plaza Medan.

3.7 Jenis Data

Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data pirmer dan data skunder. 1. Data primer primary data Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan observasi Situmorang, dkk., 2014:3. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan peneliti, penyebaran kuesioner kepada pelanggan XO Suki Sun Plaza. 2. Data Sekunder secondary data Data sekunder yaitu data yang diperoleh dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi Situmorang, dkk., 2014:3. Data sekunder pada penelitian ini adalah data pelanggan XO Suki Sun Plaza.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner 27 Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada para responden untuk dijawab. 2. InterviewWawancara Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pengelola dan pengunjung. 3. Studi pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan penelitian. 3.9 Uji Validitas dan reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Dilakukan pada 30 orang diluarpelangganXO Suki Sun Plaza Medan. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Situmorang, dkk., 2014:86.Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 dengan kriteria sebagai berikut: Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid, dimana nilai r tabel dengan responden 30 orang adalah 0,361 Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid 28 Tabel 3.3 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted keterangan P1 90.5000 190.810 .721 .927 Valid P2 90.5000 188.879 .688 .927 Valid P3 90.7000 191.872 .617 .928 Valid P4 90.6000 191.007 .603 .928 Valid P5 90.5667 190.392 .687 .927 Valid P6 90.7000 195.734 .435 .930 Valid P7 90.7667 199.978 .394 .931 Valid P8 90.3667 192.723 .615 .928 Valid P9 90.9333 192.685 .465 .930 Valid P10 90.4667 191.223 .503 .929 Valid P11 90.8000 196.786 .478 .930 Valid P12 90.7667 196.599 .462 .930 Valid P13 90.7000 193.734 .660 .928 Valid P14 90.3667 199.482 .369 .931 Valid P15 90.5667 198.806 .370 .931 Valid P16 91.2000 181.614 .674 .927 Valid P17 91.3333 184.713 .618 .928 Valid P18 91.5000 175.914 .696 .927 Valid P19 91.4333 180.737 .689 .926 Valid P20 91.4333 181.702 .659 .927 Valid P21 91.6000 183.007 .564 .930 Valid P22 91.2333 186.392 .732 .926 Valid P23 90.8000 191.338 .678 .927 Valid P24 90.7000 191.666 .560 .928 Valid P25 90.6667 189.678 .629 .927 Valid Sumber: Hasi Penelitian Data diolah, 2015 29 Pada Tabel 3.3, menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui valid atau tidaknya pertanyaan, maka nilai pada kolom corrected item total correlation, yang merupakan r hitung dibandingkan dengan r tabel . Dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari 25 pertanyaan yang ada, 21 butir pertanyaan variabel X dan 4 butir pertanyaan variabel Y. dimana semua pertanyaan yang ada dinyatakan valid apabila skor total 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Situmorang, dkk., 2014:89.Apabila suatu alat pengukur di pakai dua kali- untuk mengukur gejala yang sama danhasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel Setiap pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach’s Alpha 0,8. Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dapat dilihat pada tabel dibawah : 30 Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .931 25 Sumber: Hasi Penelitian Data diolah, 2015 Dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0.931. Apabila nilai reliabilitas instrumen 0.8 atau sama dengan 0.8 maka instrumen dinyatakan reliabel. Maka Cronbach’s Alpha sebesar 0.931 0.8 artinya instrumen tersebut reliabel. 3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat model regresi, apakah variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati nol. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan kolmogrof smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 , yang artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, dkk., 2014:107.

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke 31 pengamatan lainnya sama disebut homoskedasstisitas, dan jika variansnya berbeda disebut heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Uji mutikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, jika variabel bebasnya berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF variance Inflaction Factor. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat tolerance dan VIF dengan membandingkan sebagai berikut : VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan mutikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat mutikolinieritas Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan mutikolinieritas Tolerance 0,1 maka tidak terdapat mutikolinieritas 3.11 Metode Analisis Data 3.11.1 Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran 32 yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang diteliti.

3.11.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono 2011:275analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya jadi analisis regresi ganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independenya minimal dua. Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +e Keterangan : Y = Minat Beli Ulang a = Konstanta b 1 ...b 5 = Koefisien Regresi X 1 -X 5 X 1 = Variabel Sense X 2 = Variabel Feel X 3 = Variabel Think X 4 = Variabel Act X 5 = Variabel Relate 33 3.11.3 Pengujian Hipotesis 3.11.3.1 Uji F