14
2.1.1.5 Pertalian Relate
Relate merupakan upaya untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain, dirinya dengan merek atau perusahaan, dan budayaSchmitt, 2000:171.
seorang pemasar harus memperhatikan pendekatan apa yang akan dipakai untuk pelanggan. Karena setiap pendekatan mempunyai dampak yang berbeda
dan para pelanggan juga memiliki reaksi yang berbeda-beda. Menurut Kusumawati 2013:28,relate adalah bagaimana sense, feel, think, dan
act seseorang tadi lebih dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya. Jadi relate menghubungkan pelanggan secara individual dengan komunitas atau
budaya tertentu yang dicerminkan oleh suatu produk. Ini merupakan daya tarik yang paling penting bagi pelanggan.
2.1.2. Defenisi Minat Beli Ulang
Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap prilaku. Menurut Nurhayati dalam
Kusumawati, 2013:16 minat pembelian ulang adalah keinginan dan tindakan pelanggan untuk membeli ulang suatu produk, karena adanya kepuasan yang
diterima sesuai yang diinginkan dari suatu produk. Minat beli ulang bermula dari pembelian pertama kali yang dilakukan
oleh pelanggan, yang kemudian berniat untuk melakukan pembelian kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli
ulang atau pembelian ulang pada pelanggan atau konsumen ini mengalami empat tahap yaitu, minat membeli itu sendiri setelah itu pelanggan atau
15
konsumen akan memutuskan untuk membeli produknya barang atau jasa sehingga mengalami kepuasan atau ketidakpuasan yang berdampak pada minat
beli ulang itu sendiri Dalam Oetomo, 2010:2. Minat beli ulang merupakan bagian dari perilaku pembelian. Minat beli
ulang ini biasanya terjadi karena telah terbentuknya loyalitas pelanggan, sehingga terjadilah pembelian berulang ini. Minat beli ulang ini juga sangat
berhubungan dengan kepuasan pelanggan, jika pelanggan tidak merasa puas maka pelanggan tidak akan melakukan pembelian selanjutnya. Sehingga
kepuasan yang diperoleh seorang pelanggan, dapat mendorong ia melakukan pembelian ulang repeat purchase, menjadi loyal terhadap produk tersebut
ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga pelanggan dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain.
Minat beli ulang yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari konsumen ketika memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk
atau jasa. Ferdinand dalam salah satu penelitiannya menyatakan bahwa indikator minat beli antara lain; 1 minat transaksional, yaitu kecenderungan
seseorang untuk membeli produk, 2 minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain, 3 minat
preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, preferensi ini dapat berubah
bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya, 4 minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi
mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung
16
sifat-sifat positif dari produk tersebut Dalam Kuntjara, 2007:14. Oleh karena itu minat beli konsumen oleh beberapa peneliti terdahulu seringdigunakan
sebagai indikator kesuksesan suatu produk di pasar. Dapat disimpulkan bahwa minat beli ulang adalah dimana pelanggan
memiliki niat atau keinginan untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh pelanggan.
2.2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
penelitian Metode Alat
Analisis Hasil
Penelitian
1 Kustini 2007 Penerapan
Experiential Marketingpada
boutique BreadTalk Plaza Surabaya
Structural Equitation Modeling
SEM Sense, feel,think,
act, dan
relate berpengaruh positif
terhadap loyalty di boutique roti Bread
Talk Plaza Surabaya
2 Iwan
Kurniawan, Suryono Budi
Santoso, Bambang
Munas Dwiyanto
2008 Analisis Faktor-
Faktor Yang mempengaruhi
Minat Beli Ulang Produk Serta
Dampaknya Terhadap Loyalitas
pelanggan
Studi Kasus Pada Produk
Sakatonik Liver di Kota Semarang
Structural Equitation Modeling
SEM Kualitas produk,
intensitas promosi, harga yang
dirasakan mempengaruhi
minat beli ulang, dan minat beli ulang
mmpengaruhi loyaliltas pelanggan
3 Jhonatan Gea
2007 Analisis Customer
Experience Timezone Thamrin
Plaza Medan Analisis Regresi
Linear Berganda Sense, feel, think,
act, relate tidak
berpengaruh terhadap konsumen
pada Timezone Thamrin Plaza
Medan.
17
Lanjutan Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Metode Alat
Analisis Hasil
Penelitian
4 Kusumawati
2013 Analisis Customer
Experience Terhadap Minat
Beli Ulang pada konsumen
Restoran The house Of Raminten
Yogyakarta Analisis Regresi
Linear Berganda Sense, feel, think,
act, relate berpengaruh
positif terhadap minat beli ulang.
5. Amir
Nasemoadeli, Kwek Choon
Ling, Farshad
Maghnati 2013
Evaluating The Impact of
Customer Experience on
Purchase Intention.
Multiple Regrssion Analysis
Mediated Regression Analysis
Pengalaman sensorik, emosi,
dan sosial positif saling berkaitan
berkaitan. serta ada
hubungan positif antara pengalaman
sensorik , emosi, dan sosial setelah
saling dimediasi.
6. Salomao A. de
Farias, Edvan C.
Aguinar, Fransisco
Vicente S. Melo
Store Atmospherics and Experiential
Marketing: A Conceptual
Framework andResearch
Proporsition for An Extraordinary
Customer Experience
Desk Research Methodology.
Hal ini menyimpulkan
bahwa sangat penting bagi
pengecer saat ini untuk mengambil
dari pengalaman holistik
pemesanan pelanggan sebagai
alat yang relevan untuk mengelola
operasi ritel dalam skenario persainan
global.
18
2.3 Kerangka Konseptual
Pendekatan customer experiencememiliki lima dimensi, yaitu : sense, feel, think, act, dan relate.Sense dapat memberikan pengaruh terhadap minat
beli ulang pelanggan, karena pelanggan dapat merasakan sesuatu dengan menggunakan panca indranya. Semakin banyak indera yang dapat merasakan,
maka produk atau jasa yang dirasakan akan semakin memorable bagi pelanggan dan akan menumbuhkan minat beli ulang bagi pelanggan.
Kemudian feeldapat diartikan sebagai sebuah perasaan yang muncul dari dalam hati pelanggan pada saat mengkonsumsi. Perasaan positif yang muncul dalam
diri pelanggan akan memunculkan minat pembelian ulang. Begitu pula dengan think, think dapat memberikan pengaruh terhadap minat beli ulang pelanggan,
karena pelanggan yang ber-positive thinking terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi akan memiliki niat untuk melakukan pembelian ulang. Dan ketika
act yang dilakukan perusahaan sesuai dengan perilaku dan gaya hidup pelanggan, berarti act yang dilakukan perusahaan berpengaruh positif terhadap
pelanggan serta berdampak positif juga terhadap minat beli ulang. Relate juga dapat menciptakan pengaruh yang positif pada minat beli ulang pelanggan,
dikarenakan pelanggan merasa puas dan senang dapat berinteraksi dan berhubungan dengan pengelola maupun karyawan. Semakin tinggi pengaruh
relate, maka semakin tinggi pula minat beli ulang pelanggan. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konseptual penelitian ini
adalah :
19
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi, yang kemudian akan diuji
kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan Kuncoro, 2003:48. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis
yang dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut: 1. “Terdapat pengaruh positif antara Panca Indrasense terhadap Minat Beli
Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 2. “Terdapat pengaruh positif antara Perasaanfeel terhadap Minat Beli Ulang
di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 3. “Terdapat pengaruh positif antara Cara Berpikirthink terhadap Minat Beli
Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 4. “Terdapat pengaruh positif antara Tindakanact terhadap Minat Beli Ulang
di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. 5. “Terdapat pengaruh positif antara Pertalianrelate terhadap Minat Beli
Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”. Sense X
1
Feel X
2
ThinkX
3
Act X
4
Relate X
5
Minat Beli Ulang Y
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi
yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut Sugiyono, 2011:224.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di restoranXO Sukiyang berada di Sun Plaza Medan. Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari 2015
sampai dengan bulan April 2015.
3.3 Batasan Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel yang didefenisikan secara operasional, dan penelitian ini dibatasi pada pengaruh customer
experience terhadap minat beli ulang. Adapun variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independen Independent Variable atau Variabel Bebas. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
1. Sense X
1
2. Feel X
2
3. Think X
3
21
4. Act X
4
5. Relate X
5
2. Variabel Dependen Dependent Variable atau Variabel Terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat
beli ulang Y.
3.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah defenisi yang diberikan kepada variabel- variabel yang menjelaskan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Serta
bertujuan untuk melihat keterkaitan variabel dari satu faktor dengan faktor lainnya.
1. Variabel Independen Variabel independenadalah variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi
dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen. Variabel independen sering juga disebut dengan variabel bebas atau
variabel yang mempengaruhi Situmorang, dkk., 2014:8. a.
Panca Indera sense Sense adalah pendekatan pemasaran yang menciptakan pengalaman
yang berhubungan dengan perasaan melalui tinjauan dengan menyentuh, merasakan, dan mencium.
22
b. Perasaan feel
Feeladalah perasaan yang muncul dari dalam hati secara positif dan perasaan gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi.
c. Cara berpikir think Think adalah pemikiran kreatif yang muncul di benak pelanggan akan
suatu merek. d.
Tindakan act Act adalah Tindakan yang berhubungan dengan keseluruhan individu
pikiran dan tubuh untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya dalam Kusumawati, 2013:27.
e. Pertalian relate
Relate adalah upaya untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain, dirinya dengan merek atau perusahaan, dan budaya. bagaimana sense,
feel, think, dan act seseorang dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya
2. Variabel Dependen Variabel dependent adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam
sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya.
Variabel dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel terpengaruh Situmorang, dkk,. 2014:8. Variabel dependennya
adalah minat beli ulang Y. Minat beli ulang adalah dimana konsumen
23
memiliki niat untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh konsumen.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
Sense X
1
Pendekatan yang dilakukan XO Suki SunPlaza untuk
menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan
perasaan melalui tinjauan dengan menyentuh,
merasakan, dan mencium. 1. Indra Penciuman
2. Indra Penglihatan 3. Indra Perasa
Likert
Feel X
2
Perasaan emosi pelanggan XO Suki SunPlaza yang
muncul dari dalam hati secara positif dan perasaan
gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi.
1. Perasaan Senang 2. Perasaan Puas
Likert
Think X
3
Pemikiran positif
yang muncul di benak pelanggan
terhadap XO Suki SunPlaza 1. Citra Positif
2. Rasa Ingin Tau Likert
Act X
4
Act marketingmerangsang pelangganuntuk melakukan
suatu tindakan yang
berhubungan dengan XO Suki
1. Perilaku yang
nyata 2. Gaya Hidup
Likert
Relate X
5
bagaimana sense, feel, think, dan act seseorang
dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya
1. Hubungan Sosial pelanggan
2. Hubungan dengan diri pelanggan
sendiri Likert
24
Lanjutan Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
Minat Beli
Ulang Y
Minat beli ulang adalah dimana pelanggan memiliki
niat untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang
diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh
pelanggan. 1. keinginan
pembelian ulang 2. Keinginan
merekomendasikan Likert
Sumber : Kusumawati 2013, data diolah peneliti
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial Situmorang, dkk., 2014:6.
Tabel 3.0.2Pengukuran Skala Likert
No. Pernyataan
Skor
1. Sangat Setuju
5 2.
Setuju 4
3. Ragu-Ragu
3 4.
Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju
1
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen
unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan Ginting, dkk., 2008:128. Populasi dalam penelitian ini adalah
pelangganXO Suki Sun Plaza Medan.
25
2. Sampel Sampel adalah himpunan atau bagian dari populasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian pelangganXO Suki Sun Plaza . Dalam menentukan ukuran sampel penelitian, Slovin memasukkan unsur
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi Sanusi, 2011:101. Dengan rumus sebagai
berikut : � =
� 1 +
��
2
Dimana : � = Jumlah Sampel
�= Jumlah Populasi �= toleransi dalam persen
Bila diketahui perkiraan jumlah pengunjungXO Suki Sun Plaza Medanpada tahun 2014 adalah 43.200 pengunjung. Maka sampelnya
dapat dihitung sebagai berikut :
� = 43200
1 + 432000,1
2
� = 43200
1 + 432 � =
43200 433
� = 99,769
Maka sampel dalam penelitian ini adalah 99,769 responden atau dapat dibulatkan menjadi 100 orang responden. Dalam penelitian ini, teknik
26
penentuan sampel berdasarkan kriteria, yakni pengunjung yang berusia 20 tahun yang sudah lebih dari sekali berkunjung ke pelangganXO Suki Sun Plaza
Medan.
3.7 Jenis Data
Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data pirmer dan data skunder.
1. Data primer primary data Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan
suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan
observasi Situmorang, dkk., 2014:3. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan peneliti, penyebaran kuesioner
kepada pelanggan XO Suki Sun Plaza. 2. Data Sekunder secondary data
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai
instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi Situmorang, dkk., 2014:3. Data
sekunder pada penelitian ini adalah data pelanggan XO Suki Sun Plaza.
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
27
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada para responden untuk
dijawab. 2. InterviewWawancara
Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pengelola
dan pengunjung. 3. Studi pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas dan reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Dilakukan pada 30 orang diluarpelangganXO Suki Sun
Plaza Medan. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Situmorang, dkk.,
2014:86.Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid, dimana nilai r
tabel
dengan responden 30 orang adalah 0,361 Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
28
Tabel 3.3 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted keterangan
P1 90.5000
190.810 .721
.927 Valid
P2 90.5000
188.879 .688
.927 Valid
P3 90.7000
191.872 .617
.928 Valid
P4 90.6000
191.007 .603
.928 Valid
P5 90.5667
190.392 .687
.927 Valid
P6 90.7000
195.734 .435
.930 Valid
P7 90.7667
199.978 .394
.931 Valid
P8 90.3667
192.723 .615
.928 Valid
P9 90.9333
192.685 .465
.930 Valid
P10 90.4667
191.223 .503
.929 Valid
P11 90.8000
196.786 .478
.930 Valid
P12 90.7667
196.599 .462
.930 Valid
P13 90.7000
193.734 .660
.928 Valid
P14 90.3667
199.482 .369
.931 Valid
P15 90.5667
198.806 .370
.931 Valid
P16 91.2000
181.614 .674
.927 Valid
P17 91.3333
184.713 .618
.928 Valid
P18 91.5000
175.914 .696
.927 Valid
P19 91.4333
180.737 .689
.926 Valid
P20 91.4333
181.702 .659
.927 Valid
P21 91.6000
183.007 .564
.930 Valid
P22 91.2333
186.392 .732
.926 Valid
P23 90.8000
191.338 .678
.927 Valid
P24 90.7000
191.666 .560
.928 Valid
P25 90.6667
189.678 .629
.927 Valid
Sumber: Hasi Penelitian Data diolah, 2015
29
Pada Tabel 3.3, menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk
mengetahui valid atau tidaknya pertanyaan, maka nilai pada kolom corrected item total correlation, yang merupakan r
hitung
dibandingkan dengan r
tabel
. Dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari 25 pertanyaan yang ada, 21 butir
pertanyaan variabel X dan 4 butir pertanyaan variabel Y. dimana semua pertanyaan yang ada dinyatakan valid apabila skor total 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Situmorang, dkk.,
2014:89.Apabila suatu alat pengukur di pakai dua kali- untuk mengukur gejala yang sama danhasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka
alat pengukur tersebut reliabel. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut reliabel Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut tidak reliabel Setiap pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas
ditentukan reliabilitasnya. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach’s Alpha 0,8. Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah
dapat dilihat pada tabel dibawah :
30
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .931
25 Sumber: Hasi Penelitian Data diolah, 2015
Dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0.931. Apabila nilai reliabilitas instrumen 0.8 atau sama dengan 0.8 maka instrumen dinyatakan
reliabel. Maka Cronbach’s Alpha sebesar 0.931 0.8 artinya instrumen tersebut reliabel.
3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat model regresi, apakah variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati nol. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan
kolmogrof smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 , yang artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, dkk., 2014:107.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke
31
pengamatan lainnya sama disebut homoskedasstisitas, dan jika variansnya berbeda disebut heteroskedastisitas.
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Uji mutikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, jika variabel bebasnya berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Ada tidaknya
gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF variance Inflaction Factor. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat tolerance dan VIF dengan membandingkan sebagai berikut :
VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan mutikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat mutikolinieritas
Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan mutikolinieritas Tolerance 0,1 maka tidak terdapat mutikolinieritas
3.11 Metode Analisis Data 3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran
32
yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang diteliti.
3.11.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono 2011:275analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik
turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya jadi analisis regresi
ganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independenya minimal dua. Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+b
5
X
5
+e Keterangan :
Y = Minat Beli Ulang
a = Konstanta
b
1
...b
5
= Koefisien Regresi X
1
-X
5
X
1
= Variabel Sense X
2
= Variabel Feel X
3
= Variabel Think X
4
= Variabel Act X
5
= Variabel Relate
33
3.11.3 Pengujian Hipotesis 3.11.3.1 Uji F