BAB IV ANALISA DATA
Pada bab II penulis telah memaparkan segala hal yang berkaitan dengan kalimat efektif. Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian tentang
analisa kalimat efektif dalam terjemahan Irsyadul Ibad Ila Sabili Risyad dalam bab iman dan ilmu yang dijadikan sampel dalam penelitian. Berikut hasil
penelitian tersebut: 1.
ردا ﺪ ﻣ ﺎ ﻣ ﺎﻣا ا
لﺎ ﷲا ﻰ ر ﻌ ﺎ ﻟ :
ﺔﻜ ار اﺮ
ﺔ ﻌﻜﻟﺎ فﻮ ﻮهو ﻘﺳ ﺎ ﻰ ﺪ ﺎً ,
ﻟ ﻘ
41
Artinya: Imam syafi’I Muhammad bin Idris berkata : saya telah melihat seorang uskup keristen thawaf di Ka’bah, maka saya
tanya padanya. Analisa:
Pada terjemahan di atas banyak terdapat struktur kalimat yang tidak efektif, serta tidak menggunakan kaidah penulisan tanda baca yang sesuai dengan
EYD antara lain, pada kata Keristen merupakan kata yang tidak baku, agar efektif kata tersebut diperbaiki menjadi Kristen, pada kata tanya kata yang tepat untuk
menjadikan kalimat menjadi efektif adalah dengan membubuhkan awalan ber sehingga kata tersebut diperbaiki menjadi bertanya, imbuhan ber pada kata
41
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, Irsyadul Ibad ila Sabili Risyad Indonesia, h. 4
tersebut mengandung makna melakukan atau memberikan dalam hal ini memberikan pertanyaan.
Agar menjadi kalimat efektif sebaiknya kalimat tersebut di perbaiki menjadi: Imam Syafi’I muhammad bin Idris berkata: Saya telah melihat seorang
uskup Kristen thawaf di ka’bah, maka saya bertanya padanya. 2.
ﻟا آر ا ﻰﻟ ﻰﻜ ﺮ
, آﺮ ﻟا تﺮ ﻜ ا ﺎ ﺳﻮ ﺎ لﺎ
ﺮ ﻟا ﻣ ةﺮ ﺰ ﻰ ﻰ ﻣر ﻰ ﺣ ﻰ ﻌ اﺪ جاﻮﻣ ا ﻟاز ﺎ حﻮﻟ ﻰ ,
ﺎﻬ ةﺮ آ رﺎ ا
42
Artinya: Ketika saya dikapal ditengah laut, tiba-tiba kapal itu pecah, dan saya dapat selamat diatas papan, yang dibawa arus gelombang
kesana kemari hingga terdampar disuatu pulau, yang banyak pohon.
Analisa: Pengunaan kata depan pada paragraf di atas tidak efektif karena tidak
sesuai dengan EYD, yaitu pada kata dikapal, ditengah, diatas, disitu, kedarat, kesana, ditanya, didaerah, disini, kelaut. Penggunaan kata depan tersebut tidak
efektif karena penulisan kata depan tersebut disambung sehingga terkesan sebagai kata sambung, penulisan kata depan yang efektif adalah dipisah dengan kata yang
mengikutinya, sehingga penulisan kata-kata tersebut diperbaiki menjadi di kapal, di tengah, di atas, di situ, di sini, ke darat, di tanya, di daerah dan ke sana. Selain
42
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
itu, pemilihan kata dibawa yang diikuti oleh kata arus gelombang menunjukan makna disengaja, kata yang tepat adalah terbawa dan menghilangkan partikel
yang. Imbuhan ter dalam hal ini mengandung makna ketidaksengajaan. Adapun pada kata pulau sebaiknya tidak diikuti oleh tanda koma karena masih merupakan
satu kesatuan kalimat, bukan kalimat majemuk yang terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat.
Agar menjadi kalimat efektif sebaiknya diperbaiki menjadi: Ketika saya di kapal, di tengah laut, tiba-tiba kapal itu pecah tetapi saya dapat selamat di atas
papan, terbawa arus gelombang hingga terdampar di suatu pulau yang banyak pohon.
3.
ﺪﻬ ﻟا ﻣ ﻰ ﺣا رﺎ ا ﺎﻬﻟو ,
ﺪ ﺰﻟا ﻣ ﻟاو ,
بﺬ رﺎ ﺮﻬ ﺎﻬ و
43
Artinya: Dan buah yang lunak lezat lebih manis dari madu dan lebih lunak dari mentega, dan disitu ada sungai dengan air yang
segar Analisa:
Pada kalimat dan buah yang lunak lezat lebih manis dari madu sebaiknya diberi tanda koma karena menunjukan rincian dari suatu hal yakni
dalam hal ini sifat dari buah tersebut, Sehingga kalimat tersebut diperbaiki menjadi dan buah yang lunak, lezat
dan lebih manis dari madu.
43
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
4.
ﺮ ﻟا اﺬه ﻣ آا ﻚﻟذ ﻰ ﷲ ﺪ ﻟا ﻘ لﺎ ,
ﺮﻬ ﻟا اﺬه ﻣ بﺮ او ,
جﺮ ﺎ ﻰﻟﺎﻌ ﷲا ﺄ ﻰ ﺣ ,
ﻣ ﻰ ﻰ ﻟا ءﺎ و رﺎﻬ ﻟا هذ ﺎ
باوﺪﻟا
44
Artinya: Lalu saya mengucap : Alhamdu lillah atas ni’mat itu, saya dapat makan minum sampai Allah mendatangkan kelapangan
bagiku, dan ketika waktu malam, saya merasa sangat kuatir atas diriku dari binatang-binatang buas
Analisa: Pemilihan kata mengucap tidak baku dan diperbaiki menjadi berkata.
Selain itu, pada kalimat Alhamdulillah atas ni’mat itu, saya dapat makan minum sampai Allah mendatngkan kelapangan bagiku, dan ketika waktu malam saya
merasa sangat kuatir. Pada kalimat tersebut penulisan kata ni’mat tidak efektif karena tidak sesuai dengan EYD, adapun penulisan kata yang baku adalah nikmat
dan pada kata makan minum sebaiknya diberi kata penghubung dan, kata penghubung dan menunjukkan makna gabungan dari dua buah kata. Agar menjadi
efektif sebaiknya kalimat tersebut diperbaiki menjadi: Alhamdulillah atas nikmat itu, saya dapat makan dan minum sampai Allah mendatangkan kelapangan
bagiku. Dan ketika waktu malam, saya merasa sangat kuatir atas diriku dari binatang-binatang buas.
44
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
5.
نﺎ ا و ﺎﻬﻬ وو ﺔﻣﺎﻌ سأر ﺎﻬﺳأراذا .
ﺮ ﻌ ﺋاﻮ ﺎﻬ ﺋ اﻮ و ,
ﺎﻬ ذو ﺔﻜ ﺳ ذ
45
Artinya: Tiba-tiba ia berkepala burung kasuari, dan muka manusia, dan kaki onta, dan ekor ikan
Analisa: Pada kalimat tiba-tiba ia berkepala burung kasuari, dan bermuka
manusia, dan kaki onta, dan ekor ikan. Pada kata kaki onta dan ekor ikan sebaiknya diberi awalan ber karena menyetarakan dengan kata yang digunakan
sebelumnya yaitu berkepala dan bermuka. Dalam hal ini imbuhan ber mempunyai makna memiliki kepala, memiliki muka, memiliki ekor dan memiliki
kaki. Agar menjadi efektif sebaiknya kalimat tersebut diperbaiki menjadi: tiba- tiba ia berkepala burung kasuari, dan bermuka manusia, dan kaki onta, dan ekor
ikan. 6.
ﺔﻜ ﻬﻟا ﻰ ﻰ ,
ﻟا ﻟﺎ ﺎ رﺎه ﻟوو ةﺮ ﻟا ﻣ ﻟﺰ
46
Artinya: Aku sangat takut kepadanya sehingga aku segera turun dan lari sehingga ia menoleh kepadaku.
45
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
46
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Analisa: Kalimat di atas dikatakan tidak hemat karena terlalu banyak
menggunakan kata maka, dan penggunaan kata dari padanya kurang tepat dan sebaiknya diubah menjadi kepadanya. Agar kalimat tersebut menjadi efektif di
perbaiki menjadi, aku sangat takut kepadanya maka aku segera turun dan lari sehingga ia menoleh kepadaku.
7.
ﻰﻟا عﻮ ﺮﻟا ﻘ ؟ﻚ ها ﻰﻟا عﻮ ﺮﻟا ما ﺎ ه مﺎﻘ ﻟا ﺪ ﺮ ﺔ اﺪﻟا ﻟﺎ آﺮﻣ ﻚ زﺎ ﻰ ﺣ ﻚ ﺎﻜﻣ ﻜﻣا ﻟﺎﻘ ﻰ ها
47
Artinya: Kemudian tanya padaku, kamu akan tinggal disini atau pulang kerumah keluargamu ? Jawabku: akan kembali kekeluargaku,
maka ia berkata: Tinggallah disini hingga tiba kapal. Analisa:
Kalimat dikatakan tidak efektif karena tidak memiliki subjek, pada kalimat tersebut hanya terdapat konjungsi, predikat dan objek, agar menjadi
efektif kalimat tersebut diperbaiki menjadi kemudian dia bertanya padaku. 8.
ﻰ ﺎﻜﻣ ﻜ
48
Artinya: Maka saya tinggal disitu.
47
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
48
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Analisa: Pada kalimat maka saya tinggal disitu terdapat kata tidak baku yaitu kata
disitu, sebaiknya diperbaiki menjadi di sana. 9.
ﺳﺎ ﻰ ﻬ
و يﺮ ﻬ ﺮ ﺎ ﻬ آ اﻮ
49
Artinya: Ketika saya ceriterakan pada mereka kisahku, tiba-tiba mereka masuk Islam semuanya.
Analisa: Pada kalimat ketika saya ceriterakan pada mereka kisahku, terdapat
penulisan kata yang salah, yaitu kata ceritera penulisan kata tersebut sebaiknya diperbaiki menjadi cerita.
10.
ﺎ آ ﻰ ﻰ ﻌ ﷲا ﺣر ﻌ ﺎ ﻟا ﷲاﺪ ﻟا ﻰﻜﺣو ﺣﺎ ﺮﻟا ضور
نﺎآ ا ﻚ ﻣ ﺔ ﺎ ﻟا ﻣ ا ﻰ
50
Artinya: Abdullah Alyafi’i menyebut dalam kitab Raudhurrayahin, bahwa
dizaman dahulu ada seorang raja kafir yang sangat menentang Tuhan.
Analisa: Pada kalimat di atas terdapat diksi yang kurang tepat yakni pada kata
menyebut, seharusnya agar efektif diperbaiki menjadi menyatakan, selain itu penggunaan kata di pada kata dizaman tidak efektif karena kata di merupakan
49
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
50
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
kata depan dan bukan kata sambung sehingga seharusnya penulisannya dipisahkan menjadi di zaman.
11.
رﺎ ﻟا ﺪ ﻮ و ﻮ ﻌ و
, ﻚﻟاذ اﻮ ﻌ باﺬﻌﻟا ﻌﻃ ﻮﻘ ﺬ ﻰ ﺣ ﻮ ﻘ و
51
Artinya: Lalu dinyalakan api dibawahnya, dan ia diletakkan dalam wajan itu, supaya ia tetap merasakan siksa itu, dan ketika raja telah
disiksa sedemikian itu. Analisa:
Kalimat di atas tidak efektif, karena kata di pada kata dibawahnya merupakan kata depan sehingga penulisannya di pisah bukan disambung, selain
itu pada kata sedemikian itu dikatakan kurang efektif dan agar efektif sebaiknya diubah menjadi sedemikian rupa. Dengan demikian kalimat tersebut di perbaiki
menjadi: Lalu dinyalakan api di bawahnya, dan ia diletakan dalam wajan itu, supaya ia tetap merasakan siksa itu, dan ketika raja telah disiksa sedemikian rupa.
12.
ءﺎ ﻟا ﻰﻟا ﺳأر ر
52
Artinya: Maka ia mengangkat kepalanya melihat kelangit
51
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
52
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Analisa:
Kata kelangit mengandung kata depan ke, penulisannya dipisah bukan
disambung, yaitu ke langit. Agar efektif kalimat diatas diperbaiki menjadi: ”Maka ia mengangkat kepalanya melihat ke langit”
13.
ﻘ ﻘﻟا ﻚ ﺣﺎ ر تءﺎ و
53
Artinya: Kemudian datang angin mengangkat wajan itu keudara Analisa:
Kata datang pada kalimat di atas kurang tepat karena memiliki objek dalam hal ini angin, kata datang memiliki makna sebagai kata kerja yang
objeknya berupa makhluk hidup, sedangkan dalam hal ini angin merupakan benda mati sehingga kata yang tepat untuk menggantikan kata datang disini
adalah muncul. Selain itu, pada kalimat tersebut terdapat kata keudara yang dalam hal ini merupakan kata depan yang penulisannya dipisahkan dengan kata
yang menyertainya. Agar kalimat tersebut menjadi efektif diperbaiki menjadi: kemudian muncul angin mengangkat genuk itu ke udara.
14.
ﻚﻟ ﺎﻣ ﻚ و
54
َ
Artinya: celaka kamu, mengapa kamu ini Analisa:
53
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
54
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Penulisan EYD pada kalimat tersebut kurang tepat karena diikuti oleh tanda baca koma, tanda baca yang tepat adalah tanda seru yang menunjukkan
penegasan. Sehingga kalimat tersebut diperbaiki menjadi: celaka kamu Mengapa kamu ini?
15.
آو آ يﺮ و يﺮﻣا ﻣ نﺎآ نﻼ ﻰ ﻚ ﻣ ﺎ ا
55
Artinya: Jawabnya : Aku raja bani Fulan lalu menyeritakan kissahnya kejadian dari permulaan sehinnga akhir
Analisa: Pada kalimat di atas penulisan kata kissahnya tidak baku, selain itu kata
kejadian tidak perlu disebutkan karena pemborosan kalimat karena kata kisahnya sudah menunjukan sebuah kejadian, sehingga kalimat di atas diperbaiki menjadi :
Jawabnya: Aku raja bani Fulan lalu menceritakan kisahnya dari permulaan hingga akhir.
16.
ﺎ ﻟا ﻣ ءاﺪ ﺎآ ةﺮﻣ ﻟا ﻌ ﺳ ﷲا ا ﻟا لﺎ ﻣ
56
ر
Artinya: Siapa yang membaca La ilaha illallah tujuh puluh ribu kali = 70.000 maka akan menjadi tebusan dari api neraka
Analisa:
55
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
56
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Paragraf di atas memiliki kalimat yang tidak efektif, diantaranya pada penulisan = 70.000 seharusnya tidak perlu dibubuhi dengan tanda sama dengan.
Sehingga kalimat di atas diperbaiki menjadi: Siapa yang membaca La ilaha illallah tujuh puluh ribu kali 70.000 maka akan menjadi tebusan dari api neraka.
17.
ﺪ ﻮﻟا ﺔآﺮ ءﺎ ر ﻚﻟذ ﻰ ﻌ
57
Artinya: maka saya kerjakan itu karena mengharap berkat janji itu Analisa:
Pada kata kerjakan sebaiknya diberi imbuhan meng sehingga menjadi mengerjakan, kata mengharap diberi akhiran kan sehingga menjadi
mengharapkan dan pemilihan kata berkat kurang tepat, sebaiknya diperbaiki menjadi realisasi. Sehingga kalimat di atas diperbaiki menjadi: Maka saya
mengerjakan itu karena mengharapkan realisasi janji itu 18.
ﻰ ه ﺎﻬ ﻣ ﻌ
58
Artinya: Juga saya kerjakan untuk keluargaku Analisa:
Pada kalimat: juga saya kerjakan untuk keluargaku S P
K
57
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
58
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Kalimat di atas tidak memiliki objek, selain itu pemilihan kata juga di awal kalimat tidak tepat.Agar efektif kalimat pada terjemahan di atas diperbaiki
menjadi: Saya juga mengerjakan hal itu untuk keluargaku
S P
O K
19.
ﻟ ﺎﻬ ﺮ دا ﻼ ا ﺎﻬ ﻣ و
59
ى
Artinya: juga saya telah berbuat lain-lain amal untuk tabunganku dihari qiyamat. Analisa:
Pada kalimat
juga saya telah berbuat lain-lain amal untuk tabunganku dihari qiyamat. Kalimat tersebut dikatakan tidak efektif karena susunan
kalimatnya kurang dimengerti, penulisan kata dihari tidak efektif karena di sebagai kata depan penulisannya di pisah, penulisan kata qiyamat tidak baku,
penilisan yang baku adalah kiamat.kalimat tersebut diperbaiki menjadi, saya telah berbuat amal-amal yang lain sebagai tabunganku di hari kiamat.
20.
ﺔ ﻟﺎ تﺎ و ا ﻌ ﻰ ﺎﻜ ا لﺎﻘ بﺎ ﺎ ﻌﻣ كاذذا نﺎآو
رﺎ ﻟاو
60
Artinya: Dan bertepatan di tempat kami ada bermalam seorang pemuda ahli kasyaf, bahkan adakalanya ia menerangkan kasyafnya
mengenai sorga dan neraka
59
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
60
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Analisa: Kalimat di atas memiliki susunan SPOK yang tidak teratur, yakni
Dan bertepatan di tempat kami ada bermalam seorang pemuda ahli kasyaf
K P
S Agar menjadi efektif kalimat di atas diperbaiki menjadi:
Suatu ketika ada seorang pemuda ahli kasyaf bermalam di tempat kami S
P K
Penulisan kata sorga pada kalimat di atas tidak baku, kata yang baku adalah surga.
Contoh terjemahan di atas diperbaiki menjadi: Artinya: Suatu ketika ada seorang pemuda ahli kasyaf bermalam di
tempat kami, bahkan adaklanya ia menernagkan kasyafnya mengenai surga dan neraka
21.
مﺎﻌ ﻟا لوﺎ ﻟﺰ ﻣ ﻰﻟا ناﻮ ا ﻌ ﺎ ﺎ ﺪ ﺳا نا ﺎ
, ﺎ ﻌﻣ بﺎ ﻟاو
ﻰ او ةﺮﻜ ﻣ ﺔ
حﺎ ذا
61
Artinya:Bertepatan kami diundang oleh kawan untuk makan minum di rumahnya dan pemuda itu juga bersama kami dalam undangan
itu, tiba-tiba ia menjerit dengan sekuat suaranya.
61
Sekh Zainuddin Bin Abdul Aziz, loc.cit
Analisa: Kalimat di atas dikatakan tidak efektif karena memiliki susunan yang
tidak teratur sehingga kurang dimengerti oleh pembaca, kalimat tersebut sebaiknya dirubah menjadi:
Artinya : Suatu ketika kami diundang makan dan minum di rumah pemuda tersebut dan tiba-tiba pemuda itu menjerit dengan
sangat kuat. 22.
نﺎﻜ لﺎ ﻰﻜ اﺬﻬ ثﺪﺣ اذا رﺎ د ﻚﻟﺎﻣ
: لﻮﻘ
62
Artinya: Malik bin Dinar: Jika membacakan hadits ia menangis sambil berkata
Analisa: Pada kalimat jika membacakan hadits ia menangis sambil
berkata tidak terdapat kesepadanan yang tepat karena kata jika umumnya digunakan untuk menyatakan kalimat campuran yang terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat, pada kalimat tersebut induk kalimat maupun anak kalimatnya tidak jelas. Salah satu ciri kalimat efektif kalimat tersebut
harus memiliki kesepadanan antar bagian-bagiannya, sehingga agar menjadi efektif kalimat tersebut sebaiknya diperbaiki menjadi: Ketika
membacakan hadits, ia menangis sambil berkata, pada kalimat tersebut yang bertindak sebagai induk kalimat adalah ketika membacakan hadits
sementara anak kalimatnya adalah ia menangis sambil berkata.
62
Ibid, h. 8
23.
ﻰ ﺋﺎﺳ ﷲا نا
63
Artinya: Allah akan menanya kepadaku Analisa:
Kata menanya pada contoh terjemahan kitab irsadul ibad di atas tidak baku sebaiknya diubah menjadi kata bertanya, selain itu, kata saya
pada kalimat kamu kira aku gembira dengan ceramahku ini, padahal saya mengetahui tidak efektif karena tidak terdapat keparalelan antara kata
saya dan aku, sebaiknya kalimat ersebut diperbaiki menjadi: kamu kira aku gembira dengan ceramahku ini, padahal aku mengetahui.
24.
تدرا ﺎﻣ
64
Artinya: Apakah tujuanmu dengan keteranganmu ini Analisa:
Pada kalimat apakah tujuanmu dengan keteranganmu itu? terdapat pemborosan kata karena terdapat pengulangan objek yaitu objek mu, ciri kalimat
efektif adalah terdapat kehematan pada struktur kalimatnya, sehingga agar menjadi efektif kalimat tersebut diperbaiki menjadi: Apakah tujuanmu dengan
keterangan itu?
63
Ibid, h. 8
64
Ibid, h. 8
25.
ﻰ ﺪ ﻬ ﻟا ا
65
Artinya: Engkau ya Allah saksi terhadap apa yang didalam hati Analisa:
Pada kalimat Engkau ya Allah saksi terhadap apa yang didalam hati dikatakan tidak efektif karena memiliki kata depan di pada kata didalam,
penulisan kata didalam sebaiknya dipisahkan bukan disambung. Agar kalimat di atas menjadi efektif diperbaiki menjadi: Engkau ya Allah saksi terhadap apa yang
ada di dalam hati 26.
ﻌﻟا ز ﻜ ﻟا ﻟﺎ ﻮ ا ﺪ ﺎ
ﻘ ﺪ ﻟا يﺮﻜ ﻟا ﻟا ﻰ ا ﺪ ﻣﺮﻜ
ﻰ ﺎ وا ﺎ ﻰﻟﺎﻌ ﷲا ر
66
Artinya: Guru kami Abubakar Muhammad bin Abdul Hasan Albakri Assiddiqi r.a. dalam wasiyatnya padaku berkata
Analisa: Pada kalimat Guru kami Abubakar Muhammad bin Abdul Hasan
Albakri Assiddiqi r.a. dalam wasiyatnya padaku berkata, dikatakan tidak efektif
karena setelah kata guru kami jika diikuti oleh nama sebaiknya dibubuhi tanda baca koma yang berfungsi sebagai penegas, selain itu kata wasiyatnya tidak baku,
kata yang baku adalah wasiatnya. Kalimat di atas sebaiknya diperbaiki menjadi:
65
Ibid, h. 8
66
Ibid, h. 8
Guru kami, Abubakar Muhammad bin Abdul Hasan Albakri Assiddiqi r.a.
dalam wasiatnya padaku berkata. 27.
صﻼ ا ﻌ ا
67
Artinya: Jadikanlah tulus ikhlas simbulmu Analisa:
Kata simbulmu tidak baku, kata yang baku adalah simbolmu. Agar efektif kalimat tesebut diperbaiki menjadi: Jadikanlah tulus ikhlas sebagai simbolmu
28.
ﻟﺎﻃ ﻰ كﺎ ا ﷲا
ﺎﻣ ﻌ
68
Artinya: Jangan bakhil untuk mengajar orang yang akan belajar dari apa yang diajarkan Allah padamu
Analisa: Kalimat di atas tidak efektif karena terdapat pemborosan kata,
kata mengajar sudah mengandung arti memberi pelajaran pada orang yang akan belajar, sehingga kata orang yang akan belajar tidak perlu disebutkan
lagi. Agar efektif kalimat tesebut diperbaiki menjadi: Jangan bakhil untuk mengajarkan apa yang diajarkan Allah padamu
67
Ibid, h. 8
68
Ibid, h. 8
29.
تﺎ ﺎ ﻟا ﻰ و
69
Artinya: Bahkan dalam semua kelakuan ibadat dan ta’at Analisa:
Kata ibadat dan ta’at tidak baku sebaiknya kata-kata tersebut diubah menjadi ibadah dan taat. Agar efektif kalimat tesebut diperbaiki
menjadi: Bahkan dalam semua kelakuan ibadah dan taat. 30.
و ﺮ ﻟا يﺬﻟا
70
Artinya: Demi Allah yang tiada Tuhan selainNya Analisa:
Penulisan kata selainNya tidak efektif karena kata Nya pada kalimat di atas ditujukan pada Allah, sehingga penulisan kata yang baku adalah selain-Nya.
Agar menjadi efektif kalimat di atas diperbaiki menjadi: Demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya
Demikianlah analisa kalimat efektif bahasa indonesia terhadap terjemahan Irsyadul Iibad Ila Sabilirrasyad yang dilakukan penulis pada bab iman dan ilmu.
Semoga ini menjadikan kesemangatan buat penulis di hari-hari mendatang agar lebih menjadi yang terbaik lagi.
69
Ibid, h. 8
70
Ibid, h. 8
BAB V PENUTUP