Latar Belakang Analisis Sistem Penyaluran Kredit Mikro Pada PT. Bank Mandiri, (PERSERO) Tbk Cabang Mikro Banking Unit (MBU) USU Medan

14 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan Bank dalam mendukung kegiatan dunia usaha kecil dan menengah sangat besar. Bank bekerja untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran uang. Melalui bank kita dapat melakukan simpanan uang, transaksi keuangan dan memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi usaha kecil dan menengah yang dijalankan. Pemberian kredit merupakan salah satu usaha bank yang mengandung resiko. Kredit yang diberikan akan mengandung resiko, apabila risiko atas pemberian kredit dimaksud dapat diantisipasi dan dapat dikontrol dengan parameter-parameter yang ditetapkan. Oleh karenanya pemberian kredit harus didasarkan pada credit acceptance criteria yang jelas. Kegiatan pemberian kredit mikro dan fungsinya harus dapat dijiwai, karena perkreditan harus juga disesuaikan dengan tujuan perbankan yang seharusnya, dimana tujuannya kepada kesejahteraan rakyat. Bank Mandiri mulai membuka kredit mikro pada September 2007. Tujuanya dari kredit usaha mikro adalah untuk membantu usaha kecil dan menengah agar dapat berkembang menjadi besar sehingga dapa membantu perekonomian di masyarakat. Kredit yang baik adalah kredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhan riil debitur sehingga dapat memperbaikimeningkatkan kinerja usaha debitur dan kredit dapat dikembalikan kepada bank dengan tepat waktu dan menguntungkan Universitas Sumatera Utara 15 bank. Dalam pemberian kredit, bank mengharapkan kredit tersebut harus dapat dikembalikan dengan jumlah nilai yang diharapkan. Pemberian kredit tidak sepenuhnya hanya didasarkan pada petunjuk pelaksanaan pemberian kredit atau standar prosedur pemberian kredit yang berlaku, tetapi harus juga mempertimbangkan common sense dan good judgement berdasarkan informasi dan data yang memadai. Pertimbangan yang matang, pemahaman dan pengalaman yang mendalam terhadap hal yang common senses dalam pemberian kredit. Keingintahuan terhadap kondisi usaha terhadap kondisi usaha nasabah pada awal proses pemberian kredit adalah sangat penting, karena bank kadang-kadang lebih mengetahui tentang nasabahnya setelah usaha nasabah tersebut bermasalah. Dalam melakukan evaluasi pemberian kredit, bank mempertimbangkan aspek-aspek mengenai karakterwataksifat dari calon debitur, danamodal yang dimiliki oleh calon debitur, kemampuan calon debitur dalam menjalankan usahanya, agunan yang diserahkan serta kondisi perekonomian yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha calon debitur. Bank harus lebih hati-hati terhadap permohonan kredit yang membutuhkan persetujuan cepat, karena kredit tersebut dapat menimbulkan masalah bagi bank. Dalam menilai manajemen perusahaan debitur, bank tidak cukup menerima informasi dari manajemen saja, tetapi harus menggali lagi informasi lebih dalam lagi tentang perusahan tersebut secara menyeluruh, dengan melakukan kunjungan ke lokasi proyek atau kantor nasabah. Analisa keuangan merupakan salah satu faktor kunci dalam pemberian kredit. Jangan memandang bahwa Universitas Sumatera Utara 16 agunan sebagai pengganti sumber pengembalian kredit, karena pada prinsipnya sumber pengembalian kedit harus berasal dari cash flow perusahaan. Dalam mengevaluasi agunan, faktor yang dipertimbangkan adalah aman secara yuridis, dapat di control, mudah dipasarkan dan mempunyai nilai ekonomi. Dokumen kredit merupakan sumber informasi dalam setiap proses pemutusan kredit, oleh karenanya dokumen kredit harus lengkap dan memenuhi syarat-syarat serta disimpan di tempat yang aman dan tertib. Kredit bermasalah dapat disebabkan implementasi proses kredit yang yang kurang memenuhi syarat adalah ketidakcukupan data untuk credit checking, kurang antisipasi terhadap perkembangan faktor eksternal, dokumentasi yang kurang proper dan kurang perhatian terhadap hal-hal yang detail. Proses pemberian kredit merupakan rangkaian tahapan yang bersifat terintegrasi secara end to end process, yang harus dilalui saling keterkait dimulai dari inisiasi kredit, avaluasi serta monitoring dan penyelesaian kredit bermasalah. Dengan adanya prosedur pemberian kredit yang efisien dan efektif diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlukan baik oleh perusahaan, pedagang dan masyarakat. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peranan kredit bank memiliki arti penting bagi dunia usaha dewasa ini oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk membahas masalah ini, dan selanjutnya penulis memilih judul : Analisis Sistem Penyaluran Kredit Mikro Pada PT. Bank Mandiri, Persero Tbk. Cabang Mikro Banking Unit MBU USU MEDAN. Universitas Sumatera Utara 17

B. Perumusan Masalah