Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Karakterisasi Beton Ringan

1.1.2. Ijuk

Ijuk adalah serat alami dihasilkan oleh pohon aren yang banyak tumbuh baik secara liar maupun dibudidayakan di Indonesia. Ijuk banyak digunakan secara tradisional untuk pembuatan sapu.,tali, penyaring air, dan sedikit untuk atap. Ijuk merupakan serat terkuat yang ada di Indonesia dan mempunyai massa jenis yang cukup kecil sekitar 0,82 - 1,13 grcm3. http:library.usu.ac.idindex.phpcomponentjournalsindex.php?option...;Karakt erisasi , ijuk juga ternyata cukup bagus untuk meredam suara, disamping itu ijuk juga tidak mudah lapuk, bahkan tahan sampai ratusan tahun, tahan terhadap air tawar dan air laut. Oleh karena itu besar kemungkinan bahwa ijuk dapat dimanfaatkan sebagai campuran pembuatan bata ringan peredam suara dengan densitas 1800 kgm3 dan kemampuan redam suara 50 dB. Jika hal ini dapat dilakukan tentunya sangat menguntungkan bagi dunia konstruksi bangunan, dimana didapatkan bata ringan dari campuran ijuk yang sekaligus juga dapat meredam suara. Sehingga proses pemasangan instalasi akan semakin cepat dan beban bangunan tidak terlalu berat.Ijuk tersedia cukup banyak diseluruh wilayah Indonesia sehingga mudah untuk mendapatkannya. Ijuk yang baik digunakan adalah ijuk yang berusia minimal lima tahun.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana teknik pembuatan bata beton ringan dengan menggunakan agregat ringan serat ijuk. 2. Bagaimana pengaruh ratio serat ijuk dan semen dalam pembuatan bata beton ringan terhadap sifat fisik karakteristiknya, yaitu kekuatan mekanik dan kemampuan redam suara dibandingkan dengan bata konvensional 3. Bagaimana keuntungan ekonomi penggunaan bata beton ringan campuran serat ijuk. Universitas Sumatera Utara

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada pengujian sifat mekanik dan sifat fisis dari pembuatan bata ringan dengan menggunakan agregat serat ijuk. Kekuatan mekanik yang diuji : Kuat pukul impak, kuat tekan dan kekerasan Sifat fisis yang diuji: densitas, serapan air dan kemampuan redam suara.

1.4. Tujuan Penelitian

1. Karakterisasi dan fabrikasi bata beton dengan menggunakan agregat ringan serat ijuk 2. Mengetahui pengaruh variasi perbandingan ratio serat ijuk dan semen terhadap karakteristik bata beton ringan densitas,serapan air,daya redam suara,kuat tekan, kuat patah,dan kekerasannya. 3. Mengkaji keuntungan ekonomi penggunaan beton berbasis serat ijuk.

1.5. Hipotesis

Pemanfaatan serat ijuk sebagai agregat dalam pembuatan bata beton dapat dihasilkan bata beton ringan dengan densitas 1800 kgm3 dan kemampuan serap bunyi lebih besar dari beton biasa. Perubahan ratio serat ijuk dan semen akan memberikan pengaruh karakteristik batako ringan secara signifikan.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi pengetahuan tentang karakterisasi dan pemanfaatan serat ijuk untuk pembuatan bata betonbatakoringan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beton 2.1.1 Batako Kebutuhan batu bata untuk bahan bangunan yang semakin meningkat dapat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian.Jika hal ini dibiarakan terus menerus tanpa mencari alternative lain untuk menggantikan batu bata akhirnya akan menimbulkan kerusakan tanah dan lahan pertanian sehingga produksi pangan akan menurun. Batako sebagai alternatif pengganti bata merah untuk bangunan dinding diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut. Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen portland dan air dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir. Batako difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan non struktural. Bentuk dari batakobatu cetak itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu batu cetak yang berlubang hollow block dan batu cetak yang tidak berlubang solid block serta mempunyai ukuran yang bervariasi. Supribadi 1986: 5yang dikutip oleh Wijanarko,W 2008 menyatakan bahwa batako adalah “Semacam batu cetak yang terbuat dari campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam keadaan pollen lekat dicetak menjadi balok- balok dengan ukuran tertentu”.Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982 pasal 6, “Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”. Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock concrete block atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya additive, dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding”. Sedangkan Frick Heinz dan Koesmartadi 1999: 96 yang dikutip oleh Wijanarko,W 2008 berpendapat bahwa: ” Batu-batuan yang tidak dibakar, dikenal dengan nama Universitas Sumatera Utara batako bata yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air”. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan jerami sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan tambah lainnya additive. Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan.

2.1.2 Beton Ringan Lightweight Concrete

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi berat jenis beton atau membuat beton lebih ringan antara lain adalah sebagai berikut Tjokrodimuljo,1996 : 1 Dengan membuat gelembung-gelembung gasudara dalam adukan semen sehingga terjadi banyak pori-pori udara di dalam betonnya. Salah satu carayang dapat dilakukan adalah dengan menambah bubuk alumunium kedalam campuran adukan beton. 2. Dengan menggunakan agregat ringan, misalnya tanah liat bakar, batu apung atau agregat buatan sehingga beton yang dihasilkan akan lebih ringan dari pada beton biasa. 3 Dengan cara membuat beton tanpa menggunakan butir-butir agregat halus atau pasir yang disebut beton non pasir. Secara garis besar bila diringkas pembagian penggunaan beton ringan dapat dibagi tiga yaitu Tjokrodimuljo,1996 yang dikutip Wijanarko,W 2008: 1. Untuk nonstruktur dengan densitas antara 240 kgm3 sampai 800 kgm3 dan kuat tekan antara 0.35 MPa sampai 7 MPa yang umumnya digunakan seperti untuk dinding pemisah atau dinding isolasi. 2. Untuk struktur ringan dengan densitas antara 800 kgm 3 sampai 1400 kgm 3 dan kuat tekan antara 7 MPa sampai 17 MPa yang umumnya digunakan seperti untuk dinding yang juga memikul beban. Universitas Sumatera Utara 3 Untuk struktur dengan densitas antara 1400 kgm 3 sampai 1800 kgm 3 dan kuat tekan lebih dari 17 MPa dapat digunakan sebagaimana beton normal. Pustaka jenis beton ringan :densitas kgm3 kuat tekan MPa Dobrowolski 1998 adalah sebagai berikut : - Beton dengan densitas rendah Low-Density concretes 240 – 800 kgm 3 dan 0,35 – 6,9 MPa - Beton dengan kekuatan menegah Moderate-Trength Lighweight Concretes 800 – 1440 kgm 3 dan 6,9 – 17,3 MPa - Beton ringan struktur Structural Lightweight Concretes 1440 – 1900 kgm 3 dan , 17,3 MPa Neville and Brooks 1987 yang dikutip Wijanarko,W 2008 -.Beton ringan struktur Structural Lightweight Concretes 1400 – 1800 kgm 3 dan 17 MPa. - Beton ringan untuk pasangan batu Masonry Concrete 500 – 800 kgm 3 dan 7 – 14 MPa. - Beton ringan penahan panas Insulating Concrete 800 kgm 3 dan 0,7 –7 MPa Dalam pembuatan batako pada umumnya bahan yang digunakan adalah pasir, semen dan air atau tanpa bahan tambahan. Berikut ini akan dijelaskan sekilas mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan batako.

2.1.3. Semen

Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya fragmem – fragmen mineral menjadi suatu massa yang padat. Secara kimia semen dicampur dengan air hydration untuk dapat membentuk massa yang mengeras, semen semacam ini di sebut semen hidrolis atau sering disebut semen Portland. Massa jenis semen antara 3 sampa 3,5 kgm 3 http:tatang-wibawa.blogspot.com diakses 27 Mei 2010. Semen bila terkena air berubah menjadi keras setelah kering seperti batu.Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan antara perbandingan air dan semen atau faktor air semennyaf.a.s,karena f.a.s ini akan berpengaruh terhadap kekuatan beton.Dalam Universitas Sumatera Utara pedoman beton 1989 disyaratkan bahwa semen porland untuk pembuatan beton harus merupakan jenis-jenis yang memenuhi syarat SNI 0013 -81”Mutu dan uji semen” yang klasifikasinya tertera pada tabel dibawah ini Tabel 2.1 jenis – jenis semen portland Sumber: http:tatang-wibawa.blogspot.com 27 Mei 2010 Jenis semen Karakteristik umum Jenis I Semen portland yang digunakan untuk tujuan umum Jenis II Semen portland yang penggunaannya memrlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Jenis III Semen portlandyang penggunaannya memerlukan persyaratan awal yang tinggi setelah pengikatan terjadi. Jenis IV Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut panas hidrasi yang rendah Jenis V Semen Portland yang dalam penggunaannya menuntut ketahanan yang kuat terhadap sulfa

2.1.4. Semen Portland Pozolan

Semen portland pozolan adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang di buat dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama,atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan atau gabungan antara menggiling dan mencampur,dimana kadar pozolan 15 sampai 40 massa semen portland pozolan.Selama penggilingan atau pencampuran dapat di tambahkan bahan- bahan lain selama tidak mengakibatkan penurunan mutu.Bahan yang mempunyai sifat pozolan adalah bahan yang mengandung senyawa silica aluminium dimana bentuknya halus dan dengan adanya air, maka senyawa – senyawa ini akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroaksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen. Zulfikar Syaram 2010

2.1.5. Pasir

Agregat yang digunakan untuk pembuatan beton ringan ini adalah pasir yang lolos ayakan SNI 03-6866-2002 yang diameternya lebih kecil 5 mm. Universitas Sumatera Utara Adapun kegunaan pasir ini adalah untuk mencegah keretakan pada beton apabila sudah mengering. Karena adanya pasir akan mengurangi penyusutan yang terjadi mulai dari percetakan hingga pengeringan.Pasir ini memang sangat penting dalam pembuatan beton ringan, tapi apabila kadarnya terlalu besar akan mengakibatkan kerapuhan jika sudah mongering. Ini disebabkan daya rekat antara partikel – partikel berkurang dengan adanya pasir dalam jumlah yang besar, sebab pasir tersebut tidak bersifat perekat akan tetapi hanya sebagai pengisi Filler.Pasir yang baik di gunakan untuk pembuatan beton ringan berasal dari sungai dan untuk pasir dari laut harus di hindarkan karena dapat mengakibat perkaratan dan masih mengandung tanah lempung yang dapat membuat batako menjadi retak Simbolon.T.2009.

2.1.6. Air

Air juga sangat berperan penting dalam proses pembuatan beton ringan yang kegunaanya untuk melunakkan campuran agar bersifat plastis. Air yang di gunakan adalah air bersih yang terhindar dari asam dan limbah. Air minum yang di kota relatif bebas dari bahan – bahan kimia atau bahan – bahan lainnya yang dapat merugikan beton ringan. Jadi air harus di pilih agar tidak mengandung kotoran – kotoran yang dapat mempengaruhi mutu dari batako ringanSimbolon.T.2009

2.1.7. Agregat

Pembagian agregat sangat menolong dalam memperbaiki keawetan serta stabilitas volume dari beton ringan. Karakteristik fisik dari agregat dalam beberapa hal komposisi kimianya dapat mempengaruhi sifat – sifat beton ringan dalam keadaan palstis maupun dalam keadaan telah mengeras dengan hasil – hasil yang berbeda. Berikut ini merupakan jenis – jenis agregatSimbolon.T.2009:

1. Agregat Biasa

Jenis ini dapat di gunakan untuk tujuan umum dan menghasilkan beton dengan massa jenis yang berkisar antara 2,3 grcm 3 - 2.5grcm 3 . Agregat ini seperti Universitas Sumatera Utara pasir dan kerikil yang dapat di proleh dengan cara ekstraksi dari batuan alluvial dan glasial. Pasir dan kerikil dapat juga di peroleh dengan cara menggali dari dasar sungai dan laut. Dalam penggunaan untuk beton ringan pasir yang di gunakan berasal dari sungai dan harus dicuci untuk menghilangkan sifat kimia yang dapat mengakibatkan terjadinya pelapukan Simbolon.T.2009 2.Agregat Berat Jenis ini dapat digunakan secara efektif dan ekonomis untuk jenis beton menahan radiasi, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap sinar – x, Gamma dan Neutron. Evektifitas beton berat dengan massa jenis antara 4 grcm 3 - 5grcm 3 bergantung dari jenis agregatnyaSimbolon.T.2009. 3.Agregat Ringan Jenis ini dipakai untuk menghasilkan beton rinagn dalam sebuah bangunan yang beratnya sendiri sangat menentukan. Agregat ringan digunakan dalam bermacam- macam produk beton berkisar antara bahan isolasi sampai pada beton bertulang atau beton pra-tekan, sungguhpun penggunaanya yang paling banyak dalam pembuatan blok – blok beton pracetak. Beton yang di gunakan dengan agregat ringan mempunyai sifat tahan api yang baik. Agregat ini mempuyai pori sangat banyak, sehingga daya serapnya jauh lebih besar di bandingkan dengan daya serap agregat lainnya. Oleh karena itu penakaiannya harus di lakukuan secara Volumetrik. Massa jenis agregat ringan berkisar antara 0,5 grcm 3 - 1,5 grcm 3 . Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis agregat biasa pasir dan agregat ringan Serat ijuk.Simbolon.T.2009

2.2. Karakterisasi Beton Ringan

Beton disebut beton ringan jika beratnya kurang dari 1800 kgm3 file:Gbeton-ringan-pdf.htm diakses 15 Januari 2010 material beton ringan Universitas Sumatera Utara yang di buat terdiri dari bahan matriks pasir silika yang diayak hingga lolos ayakan . Perbandingan persentase massa semen, pasir dan serat ijuk di buat dengan komposisi yang bervariasi dengan perbandingan 20:80:0 , 20:79:1 , 20:78:2 , 20:77:3 , 20:76:4 , 20:75:5. Bahan binder dipilih adalah semen Portland dengan komposisi tetap 20 massa.Prosedur pembentukan beton ringan dilakukan dengan cara mencampur dan mengaduk bahan baku pasir + Serat ijuk + semen Portland hingga tercampur merata. Kemudian dilakukan pencetakan,lalu dikeringkan dengan cara di biarkan ditempat udara terbuka selama 28 hari.Adapun karakteristik yang akan diuji adalah densitas,serapan air,daya redam suara,kuat tekan,kuat pukul impak dan kekerasan.Maydayani 2009

2.3. Beton Serat ijuk