Di dalam buku Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap dijelaskan bahwa:
• Tekstur adalah titik-titik kasar atau halus yang tidak teratur pada suatu permukaan. Titik- titik ini dapat berbeda dalam ukuran, warna, bentuk, atau sifat
dan karakternya. • Fungsi tekstur dapat memberikan kesan pada persepsi manusia melalui
penglihatan visual dapat menghilangkan kesan monoton.
d. Bentuk
• Bentuk yang teratur, yaitu bentuk geometris, kotak, kubus, kerucut, piramida, dsb.
• Bentuk yang lengkung umumnya bentuk-bentuk alam. • Bentuk yang tidak teratur
• Bentuk kubus atau persegi, baik dua dimensi atau tiga dimensi memberikan
kesan statis,stabil, formal, mengarah kepada sifat monoton dan massif solid. • Bentuk bulat atau bola, memberikan kesan tuntas, labil bergerak.
• Bentuk segitiga yang meruncing : kesan aktif, energik, tajam, serta mengarah.
3.2.1 USGBC , U.S : Green Building Council
Beberapa faktor pertimbangan sebagai acuan ‘Green Building’ menurut LEED-NC Leadership in Energy and environmental design-New Contruction
Kategori green building kriteria
konsep Lokasi yang sustainable
Menyediakan sirkulasi bukan kendaraan
pedestrian Menyediakan plaza
Melestarikan open space Menyediakan Taman –
taman Mengatur pemanfaatan air
hujan Pengadaan Ground water
tank dan pompa Mengurangi efek panas
pada lingkungan Mengurangi pemakaian
energy untuk penggunaan lampu yang berlebihan
khususnya pada malam
Universitas Sumatera Utara
hari Penyimpanan air
Mengurangi penggunaan air minum untuk irigasi dan
penggunaan air bangunan dan pengaturan selokan
Efisiensi energy dan proteksi terhadap atmosfer
Mengurangi penggunaan energy, menggunakan
mesin pendingin yang minim akan bahan kimia
yang berbahaya Menghasilkan energy yang
dapat diperbaharui pada site
Adanya penyimpanan energi
Penggunaan “green power” dalam proyek
Material yang tahan lama Menggunakan sumber yang
mampu untuk di daur ulang Mengurangi sampah hasil
konstruksi Menggunakan material
hasil daur ulang Menggunakan material
regional Kualitas lingkungan dalam
Memperbaiki kualitas udara dalam ruangan
Meningkatkan ventilasi udara dari luar
Mengatur kualitas air selama proses konstruksi
Menggunakan bahan – bahan kimia non-toxic
Menyediakan control bagi kenyamanan seperti
memelihara standart
Universitas Sumatera Utara
kenyamanan suhu dan menyediakan penerangan
dan view keluar
Dengan konsep: Konsep pada bangunan :
Konsep pada pemakaian material :
Table 3.1. Faktor pertimbangan sebagai acuan ‘Green Building’ menurut LEED-N Sumber: Jerry Yudelson. Green Building revolution. PDF, Ch.2 17
Gambar 3.2. Konsep pada bangunan
Universitas Sumatera Utara
Dari Beberapa Prinsip Green arsitektur yang dikemukakan oleh beberapa pakar, yang pmaka prinsip yang diterapkan pada bangunan adalah prinsip green arsitektur dari
A. Robert dan Brenda Vale
Prinsip yang dikemukakan oleh Robert meliputi 3 hal yang kemudian diaplikasikan terhadap bangunan . adapun prinsip – prinsip tersebut adalah :
Penerapan Tema ke dalam bangunan : Aplikasi
Fungsi Bekerja sama
dengan iklim
Proteksi terhadap bagian luar
bangunan Penggunaan
shading dan over hang
Dapat melindungi fasad luar bangunan dari panas yang
berlebihan dengan membentuk bayangan tetapi tetap dapat
menyalurkan cahaya alami ke dalam ruangan.
Double fasad Double fasad berfungsi sama
dengan penggunaan shading, namun juga dapat memperindah
fasad bangunan bila didesign dengan baik.
Material with low Embodied
Energy Seperti bamboo
yang Proteksi terhadap Vertical
Untuk mengurangi panas yang
Diagram 3.1. Konsep pada pemakaian material Sumber:
The Cycle of Material from : The Ecology of Building
Universitas Sumatera Utara
ruang dalam Greenery pada
fasad masuk ke dalam ruangan.
Roof garden tidak hanya menyegarkan mata,
tetapi juga membantu merendahkan temperatur dan
memperbaiki kualitas udara dalam ruangan.
Natural Ventilation
design Untuk sirkulasi udara cross
ventilation secara alami. Cool Pain for
Facades Untuk mengurangi radiasi sinar
matahari masuk ke dalam bangunan.
Konservasi energi
Efisiensi terhadap energi
listrik Solar panel
Menggunakan solar panel yang menangkap cahaya matahari pada
siang hari. Upaya penyediaan sumber energi sendiri adalah untuk
menghemat pemanfaatan energi listrik dari PLN.
Efesiensi terhadap energy
cahaya lampu Penggunaan
cahaya matahari alami
Pemanfaatan cahaya alami pada siang hari, selain mengurangi
pemakaian energi tetapi juga mengurangi biaya pengeluaran
listrik. Penggunaan
lampu hemat energy : TL 5
philips Dapat menyediakan penerangan
yang cukup besar dengan penggunaan energi yang sedikit.
Penzoningan cahaya
Sehingga dapat memaksimalkan energi cahaya alami
Efisiensi AC High efesiensi
Water Cooled Chillers
Penggunaan Ac dengan system Chillers.
Design for Design for Water Green area
Penanaman tumbuh-tumbuhan
Universitas Sumatera Utara
Water Efficiency
Efficiency pada ground
pada area site, untuk mencegah banjir.
Reservoir Tempat penyimpanan air hujan
yang kemudian
dapat dimanfaatkan dalam bangunan
Sensor operated automatic
flushing system Dapat mengatur jumlah air yang
keluar dan mencegah terjadinya pemakaian yang berlebihan.
dengan adanya sensor, maka air akan berhenti dengan sendirinya
bila tidak digunakan. Efisiensi air ke
dalam bangunan Dual Flush
Water Closet Pemanfaatan air pembuangan
untuk closet yang lebih efisien. Rain water
Harvesting tank Tempat penampungan air hujan
untuk dialirkan ke tanaman Efisiensi air ke
luar bangunan Rainwater
Harvesting Tank Tank penyimpanan air untuk
penyiraman tanaman Inclusion of
Filter to Cooling Tower System
Pemanfaatan air hujan untuk cooling tower AC
Table 3.3. Penerapan tema pada bangunan
Universitas Sumatera Utara
STUDI BANDING STUDI BANDING TEMA SEJENIS
1. Editt Tower
Luasan :
Total Area Bruto : 6,033 m2 Total Area Netto : 3,567.16 m2
Total Area yang ditanami vegetasi: 3,841.34 m2
Denah :
Jenis-jenis tanaman yang ditumbuhi : 1. Licuala Palms
2. Ixora Superking 3. Ixora Superking Pandanus
Pygmeus 4. Philo dendrons
5. Eugenia 6. Livistonia Palms
7. Bougalnvillea 8. Bougalnvillea
9.
Pandanus Pygmeus Hymenocallia
10. Eugenia Grandis 11. Philodendrons
12. Hymenocallia tropical shrub
Gambar. Denah Editt Tower
Gambar Potongan
Faktor yang mempengaruhi pemilihan vegetasi adalah :
1. Kedalaman tanaman yang
ditanam 2.
Kualitas pencahayaan 3.
Tingkat pemeliharaan 4.
Akses 5.
Orientasi
Universitas Sumatera Utara
EDITT Tower merupakan sebuah bangunan tinggi multi fungsi dengan pendekatan ekologis, sebagai bangunan untuk pameran yang bergabung dengan
auditorium, retail, dan fungsi perkantoran, tetapi bangunan tersebut memiliki potensial metamorfosis menjadi tower dimana semua area adalah perkantoran, ataupun sebagai
fungsi apartemen. Salah satu fungsi dari lansekap secara vertikal adalah untuk mendinginkan
fasad . Vegetasi dari tiap level lantai bergerak spiral ke atas sebagai kontinuitas terhadap ekosistem yang menyediakan berbagai spesies, menyebabkan suatu
ekosistem yang lebih berbeda dan lebih stabil. Dipilih spesies yang berbeda dari yang sudah ada di level jalan. Persentasi dari “vegetasi“ tersebut dapat mewakili
karakteristik lansekap area.
Sistem Pengumpulan air
• Meliputi penampungan air hujan di atap • Terdapat sebuah sistem yang membuat pengumpulan
air tersebut jatuh seperti kulit kerang pada fasad bangunan • Sistem daur ulang air kotor yang jatuh pada sisi-sisi
bangunan dengan menggunakan proses penyaringan melalui tanah pada lansekap vertikal tersebut.
Bangunan dapat menyediakan 55 dari penggunaan air terhadap bangunan pada saat musim hujan
Total area bruto= 6,032 m2 Kebutuhan air = 20 gallonhari10 m2 area bruto + 10
kehilangan wastage •
Total kebutuhan = 6,032 ÷ 10 x 110 x 20 galon = 13,270 per galonhari
= 60.3 m3 per hari x 365 hari = 22,019 m3 per tahun
Universitas Sumatera Utara
• Air yang disaring dikumpul di tangki penyimpanan di basement , dan di pompa ke tangki
• penyimpanan di
lantai atas untuk penggunaan kembali • Air hasil daur ulang digunakan untuk irigasi tanaman dan
penyiraman toilet. Air utama digunakan untuk minum .
Loose-fit
Pada umumnya , bangunan memiliki masa hidup 100 – 150 tahun dan akan berubah fungsi dari waktu ke
waktu. Desain bangunan ini mengadopsi Loose-fit untuk memfasilitasi perubahan fungsi di masa depan. Fitur
yang digunakan seperti: 1. Skycourts bisa dikonversi menjadi kantor pada masa
depan 2. Partisi sekat yang dapat dipindahkan
3. Lantai yang dapat dipindahkan
Desain yang fleksibel pada awalnya sebuah bangunan expo yang serba guna, pada masa depan mungkin bisa digunakan sebagai kantor dengan area
nettonya sebesar 9,288 m² pada 75 efisiensi atau sebagai apartemen
Penggunaan Energy
Upaya yang dilakukan untuk utilisasi energi sehingga membuat EDITT Tower tetap
sejuk , diantaranya :
• Menggunakan sistem yang dikenal dengan nama “Hyvent” dimana ventilasi
alami mencapai maksimum, dan disediakan AC ketika dibutuhkan. •
Membuat pembayangan oleh matahari terhadap kaca jendela •
Penangkap air hujan yang berbentuk seperti kulit kerang •
Panel photovoltaic •
Mengumpulkan air •
Pantulan cahaya matahari pada langit-langit
Penggunaan Energy Matahari
Menggunakan Photovoltaic untuk menangkap sinar matahari pada siang hari.
Gambar. Perspektif
Universitas Sumatera Utara
Pendaur Ulangan material dan Penggunaan Kembali
• sistem pengolahan limbah dibuat secara built-in pada
bangunan Material daur ulang perkiraan yang dapat dikumpulkan
per tahun Kertas karton = 41.5 metric-tonnes
Kaca keramik = 7.0 metric-tonnes
Metal = 7.0 metric-tonnes
• Cara kerja sistemnya sebagai berikut :
1. Material yang bisa didaurulang dipisahkan pada
tiap-tiap lantai 2.
jatuh kebawah menujuh pemisah material yang terletak di basement,
3. kemudian akan dibawa ke tempat lain oleh
sistem Drop-Down ini kepada landasan
waste-separators 4.
Kemudian di tempat lain oleh penyimpan sampah
untuk didaur ulang.
Tabel Perhitungan Energi
Gambar Potongan
Universitas Sumatera Utara
Ventilasi Alami
Gambar Exterior
• Pengar
bangun radika
sebag berada
Bertujuan u alami, dan m
sekitar bang
Gambar Exterior :
Sistem penampung air hujan
Universitas Sumatera Utara
2. Chong Qing Tower , China
Chong Qing Tower didesain untuk mengakomodasi kantor pusat dari perusahaan Jian She Industry Corporation Ltd di Chong Qing , China. Pada
podium dari bangunan ini terdapat sebuah exhibition hall yang luas. Eco – cell didesain pada ramp di bagian podium sehingga membentuk spiral yang ditanami
tanaman dimulai dari lantai basemen sampai ke atap dari podium untuk mentransferkan cahaya dan angin ke bagian dalam dari podium. Terdapat juga
sebuah kolam yang dinamakan bio-swale untuk menampung air hujan , terdapat juga solar thermal collector dan panel photovoltaic.
Hampir pada keseluruhan site tertutup oleh tanaman dari level tanah sampai ke level atas gedung. Hal ini mendukung sekali konsep bangunan
ecoskycrapers. Air hujan yang telah di daur ulang dimanfaatkan untuk kloset , penyiraman taman atap , landscape dan lain – lain.
Gambar 3.13 The Chong Qing Tower , China
Gambar Exterior :
Chong Qing Tower ,
Universitas Sumatera Utara
3. One 40 William Building
Lokasi : William Street, Perth Australia
Universitas Sumatera Utara
Bangunan ini membutuhkan biaya pembangunan sebesar 220m Bangunan ini juga merupakan bagian revitalisasi kawasan sekitar yang terletak pada
pusat kota bersejarah yang dibangun di atas New William Street Train Station. Bangunan memiliki ruang bassement sebagai area parkir kendaraan, dengan dilengkapi
dengan fungsi area retail sebesar 6,500sqm dan 35,000sqm sebagai area office pada lantai atas.
Bangunan ini merupakan gabungan dari fungsi kantor sebagai fungsi utama: tower pada lantai 5-lantai 19. Sedangkan Area retail, area makan dan entertain berada
pada 2 lantai dibawahnya, sedangkan area parkir terletak di bawah tanah bertingkat 2.
Keterangan Luas Lantai :
Gambar 3.3. Tampak bangunan Gambar 3.4. Perspektif
Gambar 3.5. Denah ground Gambar 3.6. Denah level Gambar 3.7. Denah
Gambar 3.8.
Universitas Sumatera Utara
Level 11 945sqm
Level 12-13 1,877sqm
Level 14-15 1,081sqm
Level 16-19 1,352sqm
Bentuk Bangunan dan Orientasi : Mengurangi penggunaan energi dari lingkungan, dengan pencapaian orientasi
kantor ke arah barat timur. Bangunan kantor yang didisain untuk saling melindungi saling memberi
shading antara bangunan yang satu san bangunan yang lain, sehingga dapat memanfaatkan cahaya matahari alami tanpa menimbulkan efek panas dan silau
hingga dapat menghemat energy sampai 80. 48 pada sisi bangunan disebelah utara ialah penggunaan shading secara alami.
Pengembangan Bangunan Menggunakan single glazed facade, sehingga meradiasikan panas kesekeliling
pada malam hari. External Shading
STUDY BANDING FUNGSI SEJENIS Vodafone
Oporto vodafone and call center for stoke
Oporto Vodafone, merupakan
hasil karya arsitek Barbosa guimaraes di Portugal yangs dibangun pada tahun 2006- 2009 selama kurang lebih 3 tahun. Bangunan ini di beri nama Vodafone Building,
proyek ini dilapisi dengan concrete shell
dengan jendela yang angular
. Sang Arsitek
Gambar 2.55 Oporto Vodafone
Universitas Sumatera Utara
bermaksud untuk menciptakan bangunan yang mempunyai sense akan pergerakan movement dan suatu bentuk yang tidak beraturan irregularity. Bangunan ini terdiri 8
lantai, dengan 3 lantai terdasar berupa ruang bawah tanah. Pada Ground floor terdapat fasilitas seperti : Shop, cafe dan entrance hall. Sedangkan area kantor Vodafone itu
sendiri berada di atas, dengan fasilitas parkir dan training berada di subterranean floors.
Universitas Sumatera Utara
Berikut merefleksikan
sikap dan Philosophy
dari Vodafone :
Eksterior of Vodafone,,
Interior of Vodafone ,,
Gambar 2.57 Interior Gambar 2.56
Exterior
Gambar 2.58 Vodafone
Universitas Sumatera Utara
Lokasi
Pada dasarnya, mereka berharap bangunan ini dapat mengadopsi image yang dinamis dan memiliki suatu bentuk yang mencerminkan suatu pergerakan, sehingga
bentuk bangunan yang dihasilkan terlihat tidak teratur. Dan adanya peletakan cermin pada dinding yang memantulkan bayangan
suatu benda yang dapat bergerak menambah image, bahwa bangunan ini dinamis. Mereka berharap bangunan ini dapat mengadopsi image yang dinamis dan
memiliki suatu bentuk yang mencerminkan suatu pergerakan, sehingga bentuk bangunan yang dihasilkan terlihat tidak teratur. Dan adanya peletakan cermin pada
dinding yang memantulkan bayangan suatu benda yang dapat bergerak menambah image, bahwa bangunan ini dinamis.
Konsep formal dari desain ini yakni dari penggunaan materialnya yang terbuat dari beton, yang sengaja dibuat dengan bentukan bebas dan tidak beraturan, yang
selain berfungsi sebagai struktur tetapi juga sebagai penampilan eksterior, dengan bentuk yang unik.
Gambar Kerja
Site Pla
Gambar 2.59 Site Plan
Universitas Sumatera Utara
Pada lantai dasar, menuju auditorium, terdapat toko yang menghadap Boavista
Avenue, selain itu juga terdapat cafetaria dan akses menuju kantor.
Pada lantai4 terdapat area kantor yang terbuka dengan accessible terrace.
Potongan
Gambar 2.60 Potongan
Universitas Sumatera Utara
Ruang pada bagian bawah tanah, yakni pada lantai -3 dan -2, merupakan fasilitas area parkir. Sedangkan pada lantai -1 sebagai tempat area technical dan ruang training.
Gambar 2.61 Denah
Universitas Sumatera Utara
Denah
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA
5.1. Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan 5.1.1. Analisa Lokasi Tapak dalam Skala Kota dan Region